Memilih Sekolah Dasar untuk Nabil

1:37:00 PM


Enam Bulan lagi anak kami yang kedua Nabil, sudah  akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sekolah dasar (SD). Sekarang masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Al-Azhar didekat rumah.

Memang anak pertama dan anak kedua kami, sedikit berbeda tabiatnya. Kalau si kakak itu paling rajin sekolah. Saking rajinnya, walau sakit juga masih ingin datang sekolah. Nah, kalau Nabil tidak ada angin tidak ada hujan. Sakit engga, tapi ingin mau masuk sekolah. Tinggal si Bunda dengan sabar harus membujuk si bungsu. Kadang kalau disuruh belajar malah maunya ngatur yang mana mesti diajarkan. Satu yang pasti, setiap anak mempunyai sifat yang berbeda dan berbeda juga cara menghadapinya.

Nah kembali ke topik sekolahan. Pada bulan Januari ini sudah ada beberapa sekolah sudah membuka pendaftaran untuk anak murid baru. Kami ingin mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai sekolah yang akan kami pilih untuk Nabil nantinya. Untuk itu kami ingin melakukan survei kecil-kecilan dibeberapa sekolah dasar yang berada dekat dengan rumah kediaman kami.

Dalam pemilihan sekolah adan beberapa poin penting yang harus kita perhatikan dalam memilih sekolah anak (menurut saya ini loooo) antara lain:

Sekolah negeri atau Swasta
Pemilihan jenis sekolah buat anak adalah sesuai hal yang penting. Karena sekolah dasar menjadi pondasi buat anak kedepan. Akan tetapi jangan diabaikan juga kalau pendidikan dirumah juga menjadi dasar mereka dalam bersosialisasi disekolah.  Memilih sekolah negeri atau swasta pasti ada alasan yang membuat kita menjatuhkan pilihan.

Jarak antara Sekolah dan Rumah
Jarak adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih sekolah anak terutama anak yang masih kecil. Kalau sekolah jauh dari rumah tentu mereka harus bangun lebih pagi dan untuk menuju sekolah sudah memakan sebagian dari energi mereka. Alangkah kasihan kalau mereka dipaksa bersekolah jauh dari rumah.

Kualitas sekolah
Semua orang tua ingin anaknya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya. Untuk mencapai itu salah satunya dengan memberikan pendidikan yang terbaik dengan memasukkan mereka kesekolah yang mempunyai kualitas yang paling bagus menurut orang tua.

Biaya pendidikan
Hal ini juga menjadi faktor penting yang diperhatikan orang tua muruid dalam memilih sekolah (terutama yang swasta). Saat ini sangat banyak sekali menjamur sekolah swasta yang biaya pendidikannya bisa dibilang mahal. Kemampuan finasial kita sebagai orang tua harus juga diperhatikan dalam memilih sekolah, terutama sekolah swasta.

Fasilitas sekolah
Dalam memilih sekolah terutama sekolah swasta. Fasilitas penunjang pendidikan adalah factor yang perlu diperhatikan oleh orang tua murid, karena sudah membayar mahal sudah sepantasnya mendapatkan fasilitas yang bagus. Seperti laboratorium komputer, ruang pendidikan yang bersih dan nyaman dan lainnya. Terkadang sekolah negeri saja sekarang sudah ada yang mempunyai fasilitas yang bagus.

Untuk poin nomor satu diatas kami telah menjatuhkan pilihan kepada sekolah swasta. Bukannya kami tidak mau memasukkan anak kesekolah negeri. Tapi disekolah negeri  jarang ada yang mempunyai fasilitas jemput antar,  sedangkan kami berdua bekerja adalah orang tua yang bekerja  dan akan susah mengontrol anak kami pulang dan berangkat sekolah. Jadi disekolah negeri tidak akan kami survey kali ini.

Ada beberapa sekolah yang menjadi target incaran saya  dan bunda untuk disurvei, yaitu:
  • SDIT Almarjan Duta Indah
Denah SDIT Al-Marjan sumber Gogle Map (Koordinat -6.283860, 106.939038)
  • SDIT Al-Alaq Dr. Ratna
Denah SDIT Al-Alaq sumber Gogle Map (Koordinat  -6.277726, 106.951212)
  • SDIT Darussalam
Denah SDIT Darussalam  sumber Gogle Map (Koordinat  -6.257156, 106.961408)
  • SDIT Al-Azhar Syifa Budi Jati Bening
Denah SDIT  Al-Azhar Syifa Budi sumber Gogle Map (Koordinat  -6.256323, 106.940580)
  • SDIT Al-Azhar 23 Jatikramat
Denah SDIT  Al-Azhar Syifa Budi sumber Gogle Map (Koordinat -6.275419, 106.947578)
Berikut sayaceritakan hasil kunjungan singkat kami sekeluarga (ya sekeluarga hehehe) ke sekolah tersebut diatas dan beserta foto pendukung, sebagai bahan pertimbangan bagi saya dan juga para pembaca semua (jika berkenan). Tentu saja sekolah yang saya survei yang lokasi rumahnya berdekatan dengan saya di Jatikramat, Bekasi (perhatikan poin no 2 diatas).

Sabtu pagi yang indah (panas terik malah hehehe), pada tanggal 21 Januari 2017. Diawali dengan sholat shubuh, rencananya kami ingin melakukan survei ke sekolah yang menjadi perbandingan kami (daftar diatas). Dikarenakan jumlah sekolah yang harus dikunjungi cukup banyak makanya saya ingin berangkat sedikit agak pagi sekitar jam 8 pagi.

Akan tetapi rencana dan pelaksanaan  dilapangan sangat jauh  berbeda. Pulang dari pasar saja sudah jam 7. 30 pagi, belum lagi Bunda harus memasak makanan untuk kami makan siang. Alhasil, akhirnya kami berempat berangkat meninggalkan rumah sudah mendekati jam 10 pagi. Yak berempat saudara-saudara. Si kakak ternyata memaksa ingin ikut.

Tujuan pertama kami untuk melakukan survei adalah sekolah dasar islam terpadu (SDIT) Al-Marjan Duta Indah. Sesampai disana kami kebingunan mencari informasi mengenai sekolah ini,  karena saat itu sekolah sangat sepi. Ternyata sedang ada rapat guru sehingga kami diterima oleh staff piar (Indonesia style). Setelah mengisi buku tamu, diinformasikan bahwa sekolah ini kuota murid barunya sudah penuh dan kalau masih mau mendaftar harus inden (wadawwwww masih Januari ini kan?).  Padahal masih 5 bulan lagi menjelang awal tahun baru, tapi sudah banyak siswa yang sudah mendaftar.
Bahkan untuk brosurpun sudah habis tidak bersisa, mungkin sudah banyak yang datang sebelum kami. Akhirnya kami hanya bisa mengambil gambar detail biaya dari brosur yang tidak bisa kami bawa pulang. Tidak banyak informasi yang bisa sampaikan disini karena memang yang menerima kami bukanlah orang yang seharusnya.

Sekolah Al-Marjan

Kantor PIAR (beneran................)
Biaya masuk Sekolah Al-Marjan
Setelah itu kami meminta ijin kepada pegawai sekolah untuk melihat-lihat kedalam sekolah. Sekolah ini cukup besar dan masih terus dilakukan renovasi oleh pihak sekolah. Disini sekolah mulai dari TK sampai SMA ada. Sekolah terletak ditengah komplek perumahan Duta Indah dengan fasiilitas antara lain  dilengkapi lapangan futsal dan lapangan lainnya. Kondisi didalam kelas lupa saya mengambil foto. Bangku sebagian ada yang baru dan ada juga yang masih bangku kayu. Mungkin suatu saat nanti akan diganti dengan yang lebih baik.

Untuk lahan parkir kemungkinan inilah masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah terutama saat terima raport atau saat anak sekolah pulang. Lahan sekolah ini dikelilingi oleh rapatnya rumah penduduk. Lahan parkir untuk tamu sangat terbatas sekali.

Lorong sekolah

Lapangan Futsal dan Sentra Bisnis
Maket sekolah Al-Marjan
Saat ini transportasi antar jemput dikelola langsung oleh pihak sekolah. Kalau dulu kakak, sewaktu masih TK disini antar jemput masih dikelola oleh pihak ketiga.

Jemputan sekolah
Setelah cukup mengambil gambar, kami kemudian kami meninggalkan sekolah ini untuk menuju tujuan kami berikutnya yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu  (SDIT) Al-Alaq. Lokasinya terletak di Jalan Ratna, Bekasi. Sekolah ini posisinya sedikit ditutupi oleh warung. Jadi hanya gerbangnya saja yang terlihat dari luar.
Gedung sekolah Al-Alaq
Sekolah ini sedang giatnya melakukan perluasan  gedung sekolahnya. Alhamdulillah kali ini kami diterima oleh guru atau pegawai disana. Adapun untuk bersekolah ini jumlah dana yang harus dikeluarkan agar bisa diterima adalah sebagai berikut:

Biaya masuk SDIT Al-Alaq

Brosur SDIT Al-Alaq

Dana diatas belum termasuk transportasi antar jemput, katering dan juga ekstra kurikuler. Uang transportasi bisa dilakukan jemput antar sekaligus atau hanya salah satunya. Kalau mengambil salah satunya saja misalnya jemput atau antar saja maka dikenakan 60% dari harga transportasi. Tiap kenaikan kelas mka orang tua murid harus membayarkan uang buku dan juga uang kegiatan selama setahun. Cara pengajaran disekolah ini Bilingual terutama untuk Matematika dan Sience.

Kurikulum yang di pakai nantinya adalah kurikulum 2013 yang berbasiskan tematik. Kalau sekarang katanya masih menggunakan mata pelajaran. Satu mata pelajaran diajarkan oleh seorang guru.

Waktu belajar didekolah ini adalah jam 7.30-13.00. Setelah sholat dzuhur kemudian para murid akan pulang. Sedangkan untuk katering menggunakan sistem vocer. Pihak orang tua murid mau membeli berapa buah vocer untuk anaknya, akan tetapi saya lupa menanyakan harga vocer tersebut. Jadi setiap kali siswa makan disekolah maka si anak harus menyerahkan satu vocer yang telah dibeli oleh orang tua murid.

Pembayaran uang pendaftaran bisa dilakukan secara berangsur sampai dengan bulan Mei 2017.  Kemudian bagi murid yang akan masuk ke sekolah ini dan telah mendaftar akan diberikan kelas persiapan buat si anak selama 3 bulan (selepas pulang sekolah). Sehingga si anak yang akan masuk kesekolah ini tidak canggung atau demam panggung.

Setelah puas bertanya, kemudian kami diajak berkeliling sekolah. Dari lantai 1 sampai dengan lantai 4. Kelas hanya tersedia di lantai  1 sampai dengan 3 sedangkan untuk lantai 4 adalah lapangan futsal dan basket. Cukup berat perjuangan saya untuk mencapai lantai teratas gedung ini.
Kelas seni

Perpustakaan

Laboratorium Komputer

Ruang belajar

Kamar kecil

Lorong kelas

Fasilitas olehraga
Kondisi kelas masih baru dan diperlihat bentuk kelas. Di lorong kelas, tersedia tempat sepatu, loker untuk buku-buku siswa. Tiap murid mendapatkan satu locker. Satu kelas diisi oleh duapuluh empat siswa. Toilet yang bersih dan perpustakaan yang nyaman menjadi nilai tambah dari sekolah ini.

Kekurangan dari sekolah ini adalah lahan  parkir yang sempit yang sempit, memang sekarang ini sedang dilakukan pembangunan lagi disebelah gedung yang telah ada. Akan tetapi membuat berkurangnya ruang terbuka disekitar gedung sekolahan.

Pembangunan gedung baru
Kami melanjutkan perjalanan panjang kami menuju ke sekolah berikutnya. Tujuan kami berikutnya adalah SDIT Darussalam yang berlokasi di sebelah jalan tol Jakarta Merak didaerah Cikunir.

Pada awalnya lokasi SDIT ini di daerah Pekayon, oleh karena dengan bertambahnya siswa mereka pindah ke area yang lebih luas dan gedung baru didaerah Cikunir. Disini area sekolah sangat luas sekali. Ada TK sampai dengan SMA. Gedung SD berada di Timur Sekolah sedangkan SMP dan SMA berada di gedung utama. Sekolah ini mempunyai lapangan basket, lapangan futsal dan juga kolam renang sendiri. Sekolah ini juga mempunyai mesjid yang cukup besar yang berada dilingkungan sekolah. Area lapangannya juga luas kemungkinan buat upacara atau area parkir.
Masuk ke ruang tata usaha
Kami diarahkan oleh petugas kemanan untuk menuju gedung sekolah dasar. Ternyata gedung sekolah dasar dan SMP serta SMA dipisah.  Untuk gedung sekolah dasar masih berlantai dua dan akan mengalami pengembangan kedepannya menjadi empat lantai (kata si petugas loooooh). Sekarang sedang dalam pembangunan lantai 3. Disekolah ini kami dilayani oleh pegawai tata usaha yang memberikan informasi kepada kami. Mulai dari rincian biaya pendaftaran. Biaya ini bisa dicicil sampai dengan Mei 2017 (sebelum tahun ajaran dimulai). Pemabayarna pertama adalah 6 juta rupiah.

Biaya masuk SDIT Darussalam

Brosur SDIT Darussalam


Kemudian dijelaskkan kalau sekolah ini adalah full day school. Jadi si anak akan berada seharian disekolah dari jam 7.30 sampai jam 16.00. Kalau masih kelas 1 dan 2.  Waktu belajarnya 07.30-13.00 (sehabis sholat dzuhur). Untuk sekolah mulai dari senin sampai sabtu hanya pada minggu pertama dan kedua. Sedangkan untuk mingu ke tiga dan keempat hanya 5 hari sekolah. Untuk kegiatan hari sabtu hanya diisi dengan ekstrakurikuler saja. Sedangkan untuk murid baru di SD  hanya diisi dengan pendalam materi membaca dan menulis, serta menghitung.

Untuk ekskul adalah Pramuka dan satu lagi saya lupa. Saja. Untuk uang SPP bulanan sudah termasuk biaya makan siang dan ekstr kurikuler. Tapi belum termasuk biaya antar jemput anak. Untuk jemput antar anak sekolah ahnya memfasilitasinya saja, jadi tidak diurus oleh sekolah akan tetapi oleh pihak ketiga . Untuk uang sekolah akan ditunjau uang tiap tahun dan maksimal kenaikan 10 persen.  Untuk pembayaran SPP sudah menggunakan akun vitual di Bank Muamalat. Jadi tidak perlu lagi konfirmasi setelah melakukan pembayaran.

Bahasa pengantar yang dipergunakan disini adalah bahasa Indonesia dan menggunakan Kurikulum 2013. Dengan porsi 50% sesuai dengan pemerintah dan 50% diniyah. Targetnya untuk SD nantinya anak sudah hafal juz 30.

Setiap kenaikan kelas dikenakan  biaya kegiatan ditambah dengan uang buku yang berkisar dua juta rupiah. Setelah puas bertanya, kami melanjutkan untuk melihat keadaan kelas. Untuk kelas 1 nantinya akan diajar oleh dua orang guru per kelas untuk kelas 1. Satu kelas katanya akan diisi oleh 32 orang siswa. Kondisi kelasnya sendiri cukup luas dan dilengkapi dengan sarana didik yang cukup lengkap.
Kondisi kelas di Darussalam

Gedung SD yang sedang naik tingkat

Lapangan yang luas

Pendopo

Lapangan futsal dan disebelahnya adalah kolam renang (pakai atap)

Lapangan basket

Gedung SMP & SMA

Gara-gara ini Nabil tidak mau pulang
Kemudian sembari menuju motor kami melakukan tur singkat untuk melihat fasilitas kolam renang, futsal, lapangan utama serta ada juga lapangan basket. Inilah sekolah yang paling luas yang pernah saya kunjungi sewaktu melakukan survei.

Tujuan survei selanjutnya adalah SDIT Al-Azhar Syifa Budi yang berlokasi di komplek perumahan Tamansari Persada. Disini masih berada dilokasi yang lama. Lokasi yang baru dari sekolah ini berada sekitar 1 km dari lokasi ini dan areanya cukup luas. Untuk Gedung yang lama mempunyai area parkir yang terbatas  tapi lebih luas dibandingkan dua sekolah yang pertama yang kami kunjungi.  Pintu masuk kesekolah terbatas jadi tidak tidak bisa masuk dan keluar dengan mudah.
 Informasi yang kami dapat adalah sebagai berikut.

Biaya masuk SDIT Al-Azhar Syifa Budi

Brosur Al-Azhar Syifa Budi 


Disekolah ini lokasinya di tanah berkontur. Ada kelas yang diatas dan ada yang dibawah. Kondisi ruangannya mempunyai cukup ventilasi. Setiap kelas maksimum diisi 25 orang siswa. Tersedia juga dua macam lapangan didalam sekolah yaitu lapangan bulu tangkis dan juga lapangan basket yang berada dibelakang sekolah, serta taman bermain untuk anak TK.  Didekat Pintu masuk juga tersedia Musholla kecil yang saya jamin tidak mampu memuat seluruh siswa (mungkin ada area lain untuk siswa melaksanakan sholat).
Sekolah Al-Azhar Syia Budi Jatibening
Satu kelas akan diajarkan oleh dua orang guru. Jam belajar adalah jam 07.00-13.00 dan kalau ada ekskul maka siswa akan pulang akan lebih sore lagi. Disekolah juga disediakan katering dengan harga bervariasi 20rb-25rb/hari. Harga yang cukup mahal untuk makan seorang anak sekolah dasar pikir saya.

Tiap kenaikan kelas, maka orang tua murid diharuskan membayar uang buku ditambah uang kegiatan kurang lebih 4 juta rupiah. Uang ekstra kurikulir sudah termasuk kedalam uang SPP. Untuk kegiatan ekstra kurikuler wajibnya adalah menari, menggambar, IT, science dan futsal.

Transpotasi dikoordinasi oleh pihak ketiga dibawah pengawasan sekolah. Sedangkan unutk kurikulum menggunakan kurikulum 2013 ditambah materi dari yayasan.

Untuk tes awal, sang anak akan melakukan tes  sebanyak dua kali yaitu akademis  (dimana materinya calistung, doa, sholat dan wudu’) dan psikotes. Untuk hasil akan diinformasikan kepada orang tua nantinya.
Lorong sekolah

Musholla kecil

Arena bermain mini

Lapangan Bulutangkis

Lapangan futsal plus jemuran (hehehe)

Ruang belajar

Setelah proses tanya jawab selesai,  kamipun melakukan kunjungan singkat ke beberapa  fasilitas sekolah. Mulai dari kelas, fasilitas olahraga dan lainnya.

Tidak lama kemudian kami  menyelesaikan survei kami, dikarenakan sudah ada lagi tamu lain yang mempunyai tujuan yang sama dengan .  dan selanjutnya menuju tujuan akhir survei kami yaitu SDIT Al-Azhar 23  jatikramat. Kami  berempat bergerak menuju sekolah yang dimaksud dengan menggunakan motor. Sebenarnya ini adalah kunjungan formalitas saja. Si adek sudah diterima disekolah ini karena bersekolah di TK Al-Azhar 24. Tidak ada salahnya kalau perlakuaan yang sama kami juga berlakukan kepada sekolah ini.
Brosur SDIT Al Azhar 24


Rincian biaya masuk



Tanda penerimaan Nabil dari Al-Azhar
Sekolah ini dikelola oleh Yayasan PAM Jaya. Yayasan ini mengelola TK dan SD. TK adalah sekolah Nabil dan SD adalah sekolah Kakak. Untuk sekolah sendiri mempunyai fasilitas yang baik. Mulai dari lapangan olahraga (walau cuma satu lapangan). Mesjid yang dikelola oleh warga (soalnya berada diluar lingkungan sekolah).
Sekolah Dasar Al Azhar 23 Jatikramat

Area parkir dan gedung tampak samping
Sekolah ini mempunyai area parkir yang cukup luas tapi karena bukan dimiliki sekolah sekarang sudah berkurang karena adanya pembangunan gedung serba guna warga sekitar.

Malang tidak dapat ditolak, ternyata pegawai yang bertugas sudah mau pulang dan untuk biaya sebenarnya kami sudah mengetahuinya  dan informasi yang kami dapatkan kalau pembayaran juga bisa dicicil  sampai dengan bulan Mei. Hanya itu yang bisa kami dapatkan informasinya.

Untuk memutuskan sekolah yang mana akan kami gunakan  poin pertimbangan diatas. Ada dua sekolah yang masuk dalam pertimbangan kami yaitu SDIT Al-Azhar 23 dan SDIT Darussalam. Kalau di Al-Azhar itu pertimbangannya dekat sedangkan kalau di SDIT Darussalam itu karena pertimbangan fasilitas yang lengkap.

Keputusan akhir dimana Nabil masih menunggu musyawarah dewan direksi terlebih dahulu, semoga ada keputusan yang terbaik buat anak kami.

Setelah melalui diskusi yang panjang dan debat yang mahadahsyat maka di telah diputuskan kalau Nabil akan melanjutkan sekolah di Sekolah Dasar Al-Azhar 23 Jatikramat. Alasannya adalah yang dekat dirumah. Bunda tidak mau kalau Nabil sekolah terlalu jauh dari rumah.  Inilah yang menjadi alasan utama pemilihan kenapa Bunda memilih sekolah ini. Kalau dari segi kualitas pendidikannya cukup baik menurut saya kalau dilihat dari hasil belajar kakak. Nilai minusnya adalah uang pendidikannya yang cukup mahal. Untuk uang masuk saja hampir 26 juta. Ini nilai tertinggi dari semua sekolah yang saya survei. Semoga Nabil bisa memberikan yang terbaik untuk kami.




You Might Also Like

17 komentar

  1. Sama persis om Sony yg sya lakukan 4 thn lalu waktu anak pertama mau msk sd melakukan survey ke sekolah2, dan memutuskan utk sekolah swasta karena keinginan kami anak utk msk sekolah SDIT supaya itu td utk pondasinya kelak dan jg "Rasya" (anak pertama kami) sewaktu tamat TK umurnya blm genap 7 th jd percuma utk bersaing msk SD negeri, cukup lama saya lihat brosur biaya sbb biaya sekolah utk kawasan jabodetabek semahal itu utk SDIT, sbb utk th. ajaran 2017 di SDIT Hidayatullah tempat anak saya sekarang tidak sampai 10jt utk uang pangkal dan uang bulanan+katering+jemputan (hanya pulang sbb berangkat bareng saya kerja)+ekskul robotic (pihak ketiga)kurang dr 700rb/bln dan utk SDIT lainnya di sini saya bandingkan jg tdk jauh berbeda, utk segi fasilitas jg relatif sama dg sekolah2 yg om Sony ceritakan, tdk terbayangkan bagi saya pribadi jikalau saya diposisi om sony dg 2 anak yg bersekolah disekolah swasta di bekasi...utk sekarang saja saya sdh mulai pusing ukt coba2 me reka2 berapa biaya sekolah utk anak kedua kami yg padahal baru berusia 3th heheee..., Semoga dilimpahkan rejeki dan kelancaran Om Sony demi masa depan anak2nya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk sekolah negeri usianya harus 7 tahun dan kedua anak kami masuk SD semuanya belum genap berumur 7 tahun. Sedangkan kalau pendidikan agama sendiri lebih baik diajarkan oleh orang tua (kita sebagai contohnya). Kami selaku orang tua yang keduanya bekerja dan juga ilmu kami masih dangkal ,jadi belum bisa mengajarkan pondasi agama secara baik. Akan tetapi kami berusaha memberikan dasar agama yang terbaik dan semampu kami.
      Oleh karena itu kedua anak kami disekolahkan ke sekolah yang agamanya lebih dari yang biasa. Mudah-mudahan nanti di SMP akan kami sekolahkan ke Pesantren yang mengajarkan agama lebih dalam lagi. Kami ingin mereka yang bisa menyelamatkan kami nanti di akherat kelak.
      Memang sekarang sekolah swasta mahalnya minta ampun, tetapi kami tidak punya pilihan lain selain itu. Hanya sekolah itu yang paling dekat dengan rumah kami. Belum lagi ada tambahan buat katering dan ekstrakurikuler. Pendidikan murah masih hanya sebatas mimpi om Lenky. Rejeki sudah ada yang mengatur om Lenky. Tinggal kita yang harus berusaha dan berdo. Terima kasih atas doanya om.

      Hapus
  2. Sama posisi kita om saya dan istri juga bekerja ditambah istri kerja shift, betul om Sony memang pendidikan agama tdk sepenuhnya terwakilkan dari pendidikan formal cuma kita tetap berusaha memilih sekolah yg bisa membantu melengkapinya dan di yayasan Hidayatullah batam sendiri Alhamdulillah pendidikan dari tk/ra sudah ada hingga perguruan tinggi walau cuma ilmu pendidikan dan utk smp disediakan full day school dan pesantren jadi anak2 bisa memilih mau tinggal diluar atau didalam....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kerja Shift ribet juga yah. Udah pernah dulu ngalamin kerja shift walau cuma shift 1 dan 2. Yang penting kita memilih sekolah yang terbaik untuk anak-anak kita denga biaya yang semampu orang tuanya tentunya. Kita sebagai orang tua pasti mengharapkan anak lebih baik dari orang tuanya.

      Hapus
  3. Gimana nasib saya yg mau memasukan anak saya tk,umur 6 th kurang,karena biaya biar ga terlalu mahal,jadi sblm umur 6 th hanya les,buat masuk tk/sd yg kualitas keagamaanys lumayan bagus mahal seperti itu apalagi gaji suami hanya sekitar 3 jt,,apa saya mampu menyekolahkan anak saya ke sekolah basic agama yg bagus spt om sony ceritakan diatas

    BalasHapus
  4. Gimana nasib saya yg mau memasukan anak saya tk,umur 6 th kurang,karena biaya biar ga terlalu mahal,jadi sblm umur 6 th hanya les,buat masuk tk/sd yg kualitas keagamaanys lumayan bagus mahal seperti itu apalagi gaji suami hanya sekitar 3 jt,,apa saya mampu menyekolahkan anak saya ke sekolah basic agama yg bagus spt om sony ceritakan diatas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Sugi, untuk basic agama tidak harus didapatkan di sekolah. Karena kami bedua bekerja mau tidak mau kami harus mencari sekolah yang agamanya lumayan bagus (menurut kami). Kalau istri mas tidak bekerja akan lebih baik lagi, sehingga bisa mendidik anak langsung dirumah. Baik itu pendidikan sekolah dan agama.

      Hapus
  5. Mau tanya, kalau di Al Azhar apakah uang pangkalnya bisa di cicil atau dibayar beberapa tahap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dahulu Nabil di Jatikramat bisa diangsur beberapa kali, sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah.

      Hapus
  6. Alhamdulillah ketemu rrview lengkap bgini.. Oh ia mba, untuk al azhar 23apa ada biaya daftar ulang & kegiatan setiap tahunnya? Karena sdit anak saya yg pertama ada biaya daftar ulang 6 juta setiap tahunnya diluar spp & jamiiyah setiap bulannya.. Makanya mikir2 mau masukan adiknya ksana lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Al Azhar tidak ada yang namanya biaya daftar ulang. Tapi ada tambahan tiap tahun adalah uang buku dan uang ekstra kurikuliter untuk 1 tahun. Kurang lebih 3 jutaan. Mungkin ini yang namanya uang daftar ulang di sekolah anak mbak yang pertama.

      Hapus
  7. Bener ga di Al-Azhar 23 suka banjir?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan sering juga sih... tapi sekelilingnya yang banjir bukan disekolahnya hehehehe.

      Hapus
  8. Assalamualaikum, mohon pencerahannya om tante.. ada bedanya ngak sdit sama sdi ? Makasih sebelumnya

    BalasHapus
  9. Bantu jawab ya....kalo SDIT kurikulum nya merujuk ke Departemen Pendidikan,SDI merujuk nya ke Departemen Agama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kalau ini baru tahu saya. Jadi Madrasah itu masuk SDI atau SDIT yah?

      Hapus
  10. Haloo mba mau tanya kalau banjir aksesnya gmn??

    BalasHapus

Like us on Facebook

Flickr Images