Membuat Antena TV Sendiri (Antena Katrok)
3:23:00 PMPas Piala dunia yang baru lalu antenna TV rumah mengalami kerusakan yang cukup menyakinkan, dimana gambar TV tidak bisa terlihat dengan jelas. Ini akibat kerjaan Azra yang oprek-oprek boster dari TV. Waduh kepala jadi pusing mana mau final piala dunia. Akhirnya terpaksa saya berpikir untuk membeli antena yang baru atau membuat antena sendiri. Setelah berpikir beberapa lama, pilihan jatuh untuk membuat antena sendiri. Akan tetapi masalah baru pun timbul gimana cara membuat antena. Kalau mudah sih tidak ada maslah tapi kalau sulit ini yang bikin pusing. Bisa-bisa tidak bisa menonton piala dunia. Sebenarnya pada saat itu kami masih berlangganan TV kabel first media, akan tetapi kalau menonton memlalui TV kabel saat pertandingan bola diganti dengan pemutaran film (karena licence alias hak siar kali yeeee).
Setelah browsing dan googling beberapa lama akhirnya saya menemukan sebuah blog dimana didalam blog tersebut dibahas cara pembuatan antena TV dari material yang sederhana bahkan harganya relatif murah. Link Blognya mulyantogoblog.wordpress.com (Please click link beside).
Hasilnya pun dikatakan lumayan bagus (dari yang komen). Pada awalnya saya masih ragu untuk mebuat antena ini soalnya kok bisa yah dari barang yang sederhana bisa membuat antena TV.
Setelah membulatkan tekad akhirnya saya mencoba membuat antenanya. Pertama kali saya membeli Kabel antena sepanjang 15 meter yang bagus punya dan kemudian membeli Boster TV didaerah kenari. Biasanya saya membeli alat-alat ini didaerah Glodok. Tapi berhubung rumah saya jauh dari Glodok, maka Pasar Kenari jadi pilihan. Untuk Material yang lain sudah ada dirumah. Pembuatan antena ini hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit.
Setelah selesai saya merakit dan membuat saya mencoba didalam rumah. Saya sendiri takjub dan suprise ternyata benar gambar yang dihasilkan sangat bersih. Saya pun mencoba memasang antena ini diluar rumah dan benar, penangkapan gambarnya lebih bersih dan jelas. Memang masih ada beberapa stasiun yang kurang jelas ditangkap tapi itu hanya sebagian kecil. Sebagian besar bisa diterima dengan jelas. Untuk proses pembuatanya saya copy dari blognya pak mul, tapi ada beberapa kalimat yang saya sesuaikan.
Proses pembuatan Antena dari Blog pak Mul
Kinerja antenna TV luar yang terpasang selama ini tidak memuaskan. Ada kelemahan di penerimaan TransTV, Indosiar, RCTI dan TPI. Bambu antenna harus diputar-putar agar salah satu atau beberapa stasiun itu dapat diterima dengan clear. Apalagi kalau ada angin luar yang kencang, muter-muter sendiri deh antennanya.
Akhirnya hari minggu kemarin saya buat antenna sendiri. Spesifikasinya :
- Ukuran tidak terlalu besar
- Dipasang dibawah genteng
- Hasil gambar memuaskan untuk semua channel (beamwidth lebar, bandwith lebar)
Frekuensi TV |
Idealnya sih dipilih frekwensi tengah, kemudian dihitung panjang gelombang. Cari desain antenna atau software antenna. Adjust ukuran antena dengan frekwensi tengahnya, simulasikan model antena dengan software. Potong elemen/driver presisi hingga milimeter .
Tapi saya pakai cara katro saja, copy driver antenna komersial. Saya desain antena reflektor sederhana. Elemen-nya hanya ada 2 : Reflektor dan Driver. Reflektor berukuran 35 cm x 50 cm. Reflektornya masih besar, disamping untuk memanfaatkan bahan secara maksimal juga untuk menguji awal kinerja antenna. Driver ini bentuknya seperti dasi kupu-kupu. Jarak antara driver adalah 2 cm. Tidak perlu balun atau transformer . Jarak antara reflektor dan driver adalah 11 cm.
Bahannya seng sisa nisplang. Anda bisa beli seng nisplang 1 m di toko besi. Potong pakai gunting kertas . Tidak usah repot-repot beli/cari gunting seng. Ukuran tidak perlu presisi hingga milimeter. Cukup 2 jam untuk menyelesaikannya. Antenna tetap pakai booster, karena rumah saya di Jatiendah berada di lembah tidak mendapatkan line of sight. Line of sight saya terhalang perumahan Pasir Jati yang lebih tinggi sekitar 6 meteran. Kalau rumah anda tidak terhalang bukit atau lainnya mestinya tidak perlu booster.
Berikut gambar antenna katro :
Hasilnya semua channel gambarnya jernih, kecuali IMTV rada rusak. MQTV dan PJT sedikit kurang jernih. Lainnya sempurna.
Keuntungan dari antenna ini adalah :
- Bebas angina
- Rangkaian boster awet, tidak kena panas-hujan
- Sebagian besar channel gambarnya jernih dan sempurna. Saya memakai tuner Gadmei, kalau pakai TV beneran, pasti semua channel sempurna.
Sebelumnya saya juga pernah membuat antenna reflektor versi lain. Versi ini reflektornya menggunakan ram/kasa nyamuk. Drivernya 4 buah V driver yang dibuat dari kawat las kuningan. Hasilnya? Ancur .
Berhubung masih ada yang bingung bagaimana cara membuat-nya, saya buat langkah2 pembuatannya :
Langkah membuat antenna:
1. Beli seng nisplang
2. Potong seng untuk reflektornya, pakai gunting kertas juga bisa.
3. Potong seng untuk kupu2-nya.
4. Potong reng untuk dudukan kupu2-nya
5. Potong reng/paralon untuk pegangan/gantungan antenna
6. Paku reng dudukan kupu2 pada reflektor
7. Paku kupu-kupu pada reng
8. paku reng/paralon pada reflektor
9. Pasang kabel pada kupu2, cukup diselipkan antara seng kupu2 dan
reng lalu dipaku
reng lalu dipaku
10. Pasang/gantung antena
11. Pasang booster
12. Coba di TV
Reng untuk dudukan driver kupu2 bisa diganti kayu usuk atau lainnya. Atau Dus karton!, kalau pakai dus karton berarti tidak menggunakan paku, tapi lem.
Perhatian : koneksi kabel ke driver harus kencang, kalau bisa disolder. Koneksi yang tidak kencang mengakibatkan gambar semutan. Jangan lupa atur trimpot GAIN pada booster. Trimpot gain ini juga berpengaruh pada kejernihan/kekuatan sinyal, trimpot TIDAK mesti pada posisi maksimum gain.
Dah jadi nih mas mul hehheh bikinnya express 45menit berdua kk
Hasilnya jauuuh lebih bagus dari antena jadul model V
Reflector pake kardus plastik berlapis Aluminium Foil
Driver pake bekas kaleng Biskuit
Driver pake bekas kaleng Biskuit
Pengalaman Teman
Minggu lalu saya chatting dengan teman saya yang sarjana elektro jurusan telekomunikasi PTN di Bandung. Tentu saja dia banyak belajar tentang antenna di kuliahnya. Berikut hasil chat saya (ME) dengan teman (IJ), semoga bermanfaat untuk anda:
Minggu lalu saya chatting dengan teman saya yang sarjana elektro jurusan telekomunikasi PTN di Bandung. Tentu saja dia banyak belajar tentang antenna di kuliahnya. Berikut hasil chat saya (ME) dengan teman (IJ), semoga bermanfaat untuk anda:
(12:13:05 PM) ME: piye antenane? uwis nggawe tah?
(12:13:33 PM) IJ: uwis
(12:13:33 PM) IJ: mantep
(12:13:38 PM) IJ: gampang, hasile apik
(12:13:49 PM) IJ: padahal aku cuma driver doang
(12:13:58 PM) IJ: sbg reflektor aku pake dinding
(12:14:00 PM) ME: nganggo tiang opo ngisor genteng
(12:14:25 PM) IJ: diluar rumah
(12:14:32 PM) ME: di foto rek, engko tak pasang nang blog
(12:14:32 PM) IJ: kupaku ke dinding dulu
(12:14:35 PM) IJ: iseng2
(12:14:41 PM) IJ: hasile mantep
(12:14:47 PM) ME: nganggo seng?
(12:14:49 PM) IJ: akan aku turunkan ke kamar dulu
(12:15:11 PM) IJ: coba2 lagi
(12:15:37 PM) IJ: pake tembaga sisa2 maenan
(12:15:50 PM) ME: wah yah mantep
(12:15:56 PM) IJ: mo kucoba pake alum foil
(12:16:24 PM) IJ: kali2 hasilnya tetep bagus
(12:16:38 PM) IJ: karena tembaga, ya aku cuma bikin drivernya doang
(12:16:40 PM) ME: yoi
(12:16:43 PM) IJ: reflektornya pake tembok
(12:17:04 PM) IJ: jadi kuatur2 jarak driven itu ke temboknya
(12:17:11 PM) IJ: untuk mencapai hasil max
(12:17:16 PM) IJ: keren coy hasilnya
(12:17:28 PM) IJ: incredible
(12:17:30 PM) ME: wah… wah… ketemu brapa jarak ?
(12:17:54 PM) IJ: waduh…mengko tak ukur meneh yo
(12:18:03 PM) ME: oke
(12:18:18 PM) IJ: dibawah 20 cm
(12:18:43 PM) IJ: pas-e durung diukur
(12:19:05 PM) IJ: hehe…padahal ikuwis nyalahi 2 aturan
(12:19:17 PM) ME: opo kuwi?
(12:19:23 PM) IJ: aturan 1. gak pake balun
(12:19:29 PM) ME: hahahahaha
(12:19:52 PM) IJ: aturan 2. gak pake matching impedance
(12:19:55 PM) IJ: kan antena kupu2 kuwi balance
(12:19:59 PM) ME: hahahahhaa
(12:20:03 PM) ME: iyo
(12:20:14 PM) IJ: sedangkan feederku 50 ohm unbalance
(12:20:42 PM) IJ: kalo dipole ngono kan 75 ohm
(12:20:47 PM) ME: cobanen nganggo balon / matching impedance… malah iso dadi elek
(12:21:21 PM) ME: kupu2 balance, impedansi diatur lewat jarak antar sayap
(12:22:36 PM) IJ: jadi output antena iku teoretis kan 75 ohm balance
(12:23:34 PM) ME: iyo
(12:25:15 PM) IJ: sedangkan kabelku 50 ohm unbalance
(12:25:15 PM) IJ: hihihihi
(12:25:15 PM) IJ: sikat bleh
(12:25:16 PM) IJ: embuh piye teorine, sing penting hasile apik
(12:25:16 PM) IJ: lek kakean ngitung malah mumet
(12:25:16 PM) IJ: :d
(12:25:44 PM) ME: malah mumet.. ora dadi2
(12:26:55 PM) IJ: eh mul, kon oleh jarak antar sayap 2cm itu dapet dari mana?
(12:27:14 PM) IJ: aku blm sempet coba2 atur jarak sayp
(12:27:22 PM) IJ: masih fix di sekitar 2cm
(12:28:02 PM) ME: iku ngawur wae kok, ra ngitung
(12:13:33 PM) IJ: uwis
(12:13:33 PM) IJ: mantep
(12:13:38 PM) IJ: gampang, hasile apik
(12:13:49 PM) IJ: padahal aku cuma driver doang
(12:13:58 PM) IJ: sbg reflektor aku pake dinding
(12:14:00 PM) ME: nganggo tiang opo ngisor genteng
(12:14:25 PM) IJ: diluar rumah
(12:14:32 PM) ME: di foto rek, engko tak pasang nang blog
(12:14:32 PM) IJ: kupaku ke dinding dulu
(12:14:35 PM) IJ: iseng2
(12:14:41 PM) IJ: hasile mantep
(12:14:47 PM) ME: nganggo seng?
(12:14:49 PM) IJ: akan aku turunkan ke kamar dulu
(12:15:11 PM) IJ: coba2 lagi
(12:15:37 PM) IJ: pake tembaga sisa2 maenan
(12:15:50 PM) ME: wah yah mantep
(12:15:56 PM) IJ: mo kucoba pake alum foil
(12:16:24 PM) IJ: kali2 hasilnya tetep bagus
(12:16:38 PM) IJ: karena tembaga, ya aku cuma bikin drivernya doang
(12:16:40 PM) ME: yoi
(12:16:43 PM) IJ: reflektornya pake tembok
(12:17:04 PM) IJ: jadi kuatur2 jarak driven itu ke temboknya
(12:17:11 PM) IJ: untuk mencapai hasil max
(12:17:16 PM) IJ: keren coy hasilnya
(12:17:28 PM) IJ: incredible
(12:17:30 PM) ME: wah… wah… ketemu brapa jarak ?
(12:17:54 PM) IJ: waduh…mengko tak ukur meneh yo
(12:18:03 PM) ME: oke
(12:18:18 PM) IJ: dibawah 20 cm
(12:18:43 PM) IJ: pas-e durung diukur
(12:19:05 PM) IJ: hehe…padahal iku
(12:19:17 PM) ME: opo kuwi?
(12:19:23 PM) IJ: aturan 1. gak pake balun
(12:19:29 PM) ME: hahahahaha
(12:19:52 PM) IJ: aturan 2. gak pake matching impedance
(12:19:55 PM) IJ: kan antena kupu2 kuwi balance
(12:19:59 PM) ME: hahahahhaa
(12:20:03 PM) ME: iyo
(12:20:14 PM) IJ: sedangkan feederku 50 ohm unbalance
(12:20:42 PM) IJ: kalo dipole ngono kan 75 ohm
(12:20:47 PM) ME: cobanen nganggo balon / matching impedance… malah iso dadi elek
(12:21:21 PM) ME: kupu2 balance, impedansi diatur lewat jarak antar sayap
(12:22:36 PM) IJ: jadi output antena iku teoretis kan 75 ohm balance
(12:23:34 PM) ME: iyo
(12:25:15 PM) IJ: sedangkan kabelku 50 ohm unbalance
(12:25:15 PM) IJ: hihihihi
(12:25:15 PM) IJ: sikat bleh
(12:25:16 PM) IJ: embuh piye teorine, sing penting hasile apik
(12:25:16 PM) IJ: lek kakean ngitung malah mumet
(12:25:16 PM) IJ: :d
(12:25:44 PM) ME: malah mumet.. ora dadi2
(12:26:55 PM) IJ: eh mul, kon oleh jarak antar sayap 2cm itu dapet dari mana?
(12:27:14 PM) IJ: aku blm sempet coba2 atur jarak sayp
(12:27:22 PM) IJ: masih fix di sekitar 2cm
(12:28:02 PM) ME: iku ngawur wae kok, ra ngitung
Baiklah saya tulis kembali hal-hal yang menyebabkan penerimaan gambar buruk :
1. Koneksi kabel ke driver harus kencang, kalau bisa disolder. Koneksi yang tidak kencang mengakibatkan gambar semutan.
2. Koneksi/pemasangan kabel pada konektor/jack juga harus benar dan kencang.
3. Kualitas kabel antenna.
4. Jangan lupa atur trimpot GAIN pada booster. Trimpot gain ini juga berpengaruh pada kejernihan/kekuatan sinyal, trimpot TIDAK mesti pada posisi maksimum gain. Pastikan anda tidak menggunakan booster abal-abal.
5. Posisi dan ketinggian, geser setengah meter saja bisa beda banget hasilnya.
6. Arah antenna, antena kupu-kupu ini bukan antenna segala arah (omnidirectional), tetap harus pada arah yang tepat.
7. Penggunaan Booster TIDAK WAJIB, kalau letak antena/rumah bagus yah mungkin tidak perlu pakai booster.
8. Kalau mau dipasang di luar (outdoor), sebaiknya seng reflektor diganti dengan ram kawat atau seng-nya di lubang-lubang. Kalau ngga yah jadinya layangan .
Update Minggu 26 Desember 2010
Simulasi dan analisis antenna ini ada di :
kalau ada bikinnya gagal, mungkin ada masalah di reflektor. Baca lebih lanjut tulisan [Antena] Analisis M Antenna
Update Minggu 17 Januari 2010
Minggu siang, mertua datang membawa kabel tv segulung. Minta tolong ganti kabel TV. Hmm.. masalahnya bukan hanya kabel saja sih, walau sudah pakai antena mandra yg mahal plus booster dan dipasang outdoor tinggi2 tetap hanya beberapa channel saja yg bagus. Yah udah saya bikin kan antena katro saja. Cuman yang ini buat outdoor, dipasang tinggi dan tidak pakai booster. Jadi reflektornya yang kecil saja, 25 cm x 25 cm dan dilubangi biar tidak jadi layangan .
Sambil gunting2.. maku2.. saya ngoceh kayak tukang obat.. “.. dijamin bagus… dijamin bagus… semua channel bagus semua… yak dicoba.. dicoba… ” Hahahahahahaha.
Dua jam kemudian… berkibarlah antena katro di rumah mertua. Dan sesuai ocehan tukang obat , semua channel bagus semua.
Nah diatas semua saya kutip dari blognya pak mul. Kalau ada yang kurang ngerti silahkan bertanya ke yang bikin yah soalnya sedikit aja ngerti elektronik……
Thanks To:
Mulyanto and his Blog for sharing this idea. (Photo Included).
14 komentar
Kabelnya pake yg kaya apa?
BalasHapusKabel pakai Kabel antena TV yang bagusan
HapusSemoga sukses ya pak
BalasHapusok sy cb tips nya
Hapusok bro.. sy coba tips nya
BalasHapusok bro sy cb tips nya
BalasHapuschannel nya koz banyak yg g nyangkut ya mas??? kira -kira apanya yag salah??
BalasHapusboster dah pake yang bagus. kebl antena juga .penempatan antena juga udah tinggi, di atas genteng.
Kabel ga nyambung semua kan? posisi antena ga ketutupan gedung kan? kabel yang bagus?
Hapusterima kasih artikelnya. mohon untuk hasil gambarnya juga di tampilkan mas..
BalasHapusAduh sekarang itu antena belum terpasang lagi dirumah mas, soalnya dirumah pake TV Kabel. Yang pasti sepeti yang saya coba, gambar tv jadi lebih bersih. Seperti Kemaren saya mencoba memasang sementara dilantai 2 rumah saya. Saya berhasil mendapatkan beberapa TV digital dan TV analog. Kalau saja posisi pemasangannya benar saya yakin semuanya bersih. Soalnya sering jatuh tu Antena kena angin karena pemasngannya tidak benar.
HapusMaaf hanya tanya krna bner2 g faham perhit7nganya Reflektor harus persegi kah kenapa enggak bulat atau yg lainya?
BalasHapusitu saya hanya mengikuti sumber di internet dan hasilnya sangat memuaskan. Saya juga tidak mengerti perhitungan itu pak. Berhubung saya ada plat persegi ya saya buat persegi. Mungkin kalau saat itu saya hanya mempunyai tutup panci maka akan saya coba juga tapi karena hanya punya plat ya persegi hehehehe.
Hapusthx.....infonya.....
BalasHapuskunjungi....blog ku
http://nendisuhendi.blogponsel.mobi...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus