Dubai Day 1- Keliling Kota Dubai

11:36:00 PM

Setelah turun dari pesawat  Emirates yang membawa saya dari Jakarta ke Dubai, saya (sendiri). Langsung mengikuti para penumpang yang lain untuk menuju meja imigrasi.  Bandara ini  besar sekali. Untuk menuju imigrasi saya sedikit kebingungan kemana arahnya. Untungnya disana banyak sekali petugas yang bisa menunjukkan arah kemana kita akan pergi. Saat itu sudah menunjukkan jam 12 malam.
Jalan ke imigrasi (eh pake conveyor sih)
Tuh petunjuknya
Saya menaiki sebuah lift besar yang bisa memuat puluhan orang sekali angkut. Lift ini sangat besar. Baru kali ini melihat  lift sebesar ini.  Liftnya ada dua buah. Dan bergerak bergantian. Kalau satu naik, maka yang lain akan turun. Tiap akan menutup pintu akan diinformasikan. Saya kemudian melihat antrian para penumpang yang antri dii meja migrasi. Ada beberapa loket yang tersedia dan saya diarahkan kesebuah antrian, akan tetapi antrian yang saya sangat lama sekali pergerakannya. Sedangkan antrian disebelah sangat kencang sekali lajunya. Salah antrian nih pikir saya.
Liftnya guede banget....

Mau pemeriksaan imigrasi yang lemot
Setelah mengantri  sekitar 30 menit barulah saya mendapatkan giliran. Saya kemudain menyerahkan paspor dan hasil cetak  visa saya. Tidak ada pertanyaan yang muncul dari mulut sang petugas. Saya pun tidak difoto seperti penumpang lain padahal saya sudah siap-siap untuk mengambil posisi untuk difoto (narsis cuy). Mungkin karena ukuran badan saya yang besar tidak masuk di frame jadi sesi pemotretan dibatalkan (hahaha).

Kemudian paspor saya diberikan cap oleh sang petugas  bahwa saya telah masuk ke negara tersebut. Setelah itu langsung menuju tempat mengambil bagasi. Ruangannya yang sangat besar dan ada 16 ban berjalan, saya mencari lokasi dimana bagasi saya. Ternyata bagasi saya ada di ban no. 4. Akan tetapi  beberapa barang  sudah diletakkan dilantai dan diberi tanda bahwa ini adalah berasal dari penerbangan saya. cuma beberapa bagasi saja yang tertinggal dan tiga diantaranya adalah milik saya. 
 
Saya langsung berlalu menuju keluar sebelum pintu keluar ada seorang petugas yang bertugas sebagai petugas bea cukai yang akan menyuruh penumpang memeriksa bagasi penumpang yang akan keluar apabila dianggap mencurigakan.  Alhamdulillah saya bisa berlalu dengan lancar.  Saya menuju loket penukaran uang sebelum saya menuju ke tempat menunggu taksi.  Saya langsung ikut dalam antrian penumpang yang akanmenaiki taksi.  Saya cukup heran kok antrinnya cepat sekali habis padahal antriannya suangat panjang.  Ternyata taksi yang tersedia juga banyak. Banyak yang pergi tapi banyak juga yang datang.

Akhirnya saya menaiki taksi bandara  yang memiliki setir kiri dan si supir berasal dari India sepertinya.  Untuk sekali buka pintu saja kena 25 dirham atau sekitar  80rb (hanya buat masuk saja, untung bukan saya yang bayar). Pengemudi membawa mobil berjenis Inova ini sangat kencang, sampai ada informasi kalau dia telah melewati speed limit dan terkena denda 0 dirham (mungkin karena tengah malam kali ya) . jadi tidak ada denda buat pengemudi yang mengebut. 

Sepanjang perjalanan saya melihat banyak gedung-gedung yang tinggi menjulang  dikiri-kanan jalan.  Memang kota Dubai berkembang dengan pesatnya. Sekitar 30 menit kemudian saya sampai di hotel yang akan saya pakai untuk menginap selama di Dubai, yaitu Hotel Premier Inn Ibn Battuta. Untuk taksi saya harus membayar 120 dirham, lumayan mahal untuk sekelas inova. Hotel ini sedikit aneh. Meja resepsionisnya tidak ada di lantai dasar, lantai dimana turun dari kendaraan. Ternyata meja resepsionisnya ada di lantai 3.  Jadi saya naik dulu dan baru bisa menemukan meja resepsionis.

Selesai check in, saya langsung menuju kamar, yang berada di lantai 15. Lumayan enak nantinya dikamar buat menikmati pemandangan kota Dubai. Saya langsung unpacking dan kemudian mandi. Saya belum bisa tidur dan terlebih dahulu memnginformasikan kalau sudah sampai dengan selamat di kamar kepada keluarga di Bekasi.

Perut ini ternyata tidak bisa kompromi, akhirnya mi isntan yang dibawa dari Indonesia menjadi sasaran. Selesai menikmati mi hangat saya menonton tv senejak yang salurannya sebagian besar adalah chanel timur tengah. Akhirnya setelah capek mencari-cari channel yang bisa ditonton akhirnya saya terlelap sekitar pukul 3 pagi.

Jam 5.30  pagi saya sudah terbagun  dengan mata yang lumayan berat. Saya melaksanakan ibadah sholat  kemudian turun kebawah untuk menikmati sarapan pagi. Setelah itu kemudian lanjut tidur lagi. Masih ngantuk euyyy. Kemudian saya menginformasikan kepada teman yang ada disini kalau saya sudah sampai. Biasa menunggu untuk diajak jalan-jalan gitu. Saya dijanjikan untuk dijemput jam 11 nantinya. Setelah itu saya melanjutkan tidur saya yang masih kurang.

Jam 11 siang  saya sudah duduk manis di bawah menunggu untuk dijemput. Tidak lama menunggu yang ditunggu datang. Kami langsung menuju kantornya. Yang lokasinya saya tidak tahu. yang pasti warna yang dominan disana adalah coklat. Maklum saja sebagian besar adalah gurun pasir yang dirubah menjadi pergudangan dan pabrik.
Dikantornya si bos Dubai
Disana saya beratamah-tamah sebentar, setelah melaksanakan sholat Dzuhur kemudian kami langsung berangkat untuk berkeliling kota Dubai.  Saya kemudian diajak berkeliling kearah pantai Dubai  sekitar Dubai Marina. Banyak sekali gedung pencakar lagit disini (gedung again and again). Jadi pandangan ke langit sedikit terganggu hehehe. Disini sudah seperti di barat sana. Cara berbusana para pendatang disini sudah seperti dinegaranya sendiri. Cewek yang mengumbar aurat terlihat dimana-mana. Tidak terasa kalau kita berada di sebuah Negara timu tengah (Arab). Ternyata ini sangat dekat lokasinya dengan Palm Jumaeirah. Entah kenapa saya tidak mengajak sang tuan rumah berkeliling Palm Jumaierah.
Gedung lagi (di Marina). Suasananya dah kaga di  negeri Arab

Sungainya bagus
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju  Burj Al Arab, yamh lokasinya masih di pinggiran pantai juga. Sepanjang perjalanan  saya melihat perumahan penduduk disini (kalau pendatang biasanya tinggal di apartment). Rumah yang rata-rata berwarna coklat muda. Terkadang saya melihat bunga yang berwarna merah dan putih yang ditanam di pinggir jalan. Saya bertanya apakah itu bunga asli dan dijawab iya. Cukup rapi ditanamnya.  Kondisi jalan yang mulus dan jalanan yang tertib membuat perjalanan kami lancer. Sangat jarang saya melihat sepeda motor disini. Sepeda motor hanya dipakai untuk mengantarkan pesanan makanan saja.
Mobil ampibi
Kami melewati kebun binatang Dubai yang cukup kecil. Saya berpikir kalau musim panas binatangnya pakai pendingin ruangan juga ga ya…. Saya juga melewati Water Park (macam Snow Bay di Indonesia). Dari kejauhan saya melihan gedung Burj Al-Arab menjulang  disebelah kiri dan Burj Khalifa disebelah kanan.  Kami tidak berhenti di Burj Al-Arab soalnya kami kami belum makan dan waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Kami  langsung menuju rumah makan Arab Shoufi Mafi restoran yang berada di 11 75B St- Dubai. Disini restorannya all you can eat gitu. 
Restoran maka sore

Makan gede cuy (mumpung gratis)

Ntar lagi nyobain Sisha rasa  apel
Berhubung kita makan sudah sore jadi ya gitu kita dapetnya apa yang tersisa saja. Semua makanan saya coba dan target utama saya adalah untuk mencari kambing. Tetapi saya kurang beruntung saya hanya menemukan menu ayam saja. Makanan dari A sampai Z dicoba dan saya menemukan rasa baru disini, rasa yang belum pernah saya temukan di Indonesia. Mumpung gratis hehehe. Setelah makan saya ditawari untuk mencoba Sisha. Lumayan juga nih buat mencoba pertama kali. Saya memilih rasa apel.  Kali inilah saya menghisap Sisha. Sungguh pengalaman yang menyenangkan menghisap Sisha disini.
Ini restorannya

Itu dia Burj Khalifa (abaikan orangnya)
Setelah kami makan, kami bernajak menuju Mall yang berada diseberang rumah makan kami. Yaitu ke Mercato Mall. Dari kejauhan Burj Khalifa terlihat memanggil untuk dikunjungi. Kami masuk kedalam mall ini. Saya melihat mall dua lantai ini hanya bisa saya kunjungi bukan buat berburu oleh-oleh. Mall saat itu banyak dikunjungi oleh para penduduk asli UAE yang berjubah dan berbaju muslimah lengkap. Kami hanya sebentar disini karena memang tidak banyak hal yang bisa dilakukan disini.

Kami melanjutkan perjalanan menuju tempat yang saya tidak ketahui. Sang tuan rumah mengendarai mobil tanpa menginformasikan tujuan kepada saya. Ternyata saya diajak ke rumah si tuan rumah yang berada di sebuah apartemen di kota Dubai.  Rumahnya berada di lantai 16. Setelah keluar lift kami masuk kedalam rumah yang bagus (menurut saya). Yang pasti adem soalnya pendingin udara yang central hidup selama 24 jam. Saya dijamu dengan baik disini. Setelah kami melaksakanan ibadah sholat Ashar kami bnerangkat menuju hotel . Kami singgah sebentar untuk di toko mini market untuk membeli air minum. Soalnya kalau beli di mall di hotel jauh perjalanannya..

Setelah itu kami berangkat menuju hotel dimana saya tinggal selama seminggu. Jam 6 sore saya sampai dihotel dan setelah berpamitan saya langsung menuju kamar untuk beristirahat dan belajar untuk mengajar besok hari. Ternyata akibat perjalana saya dihari ini, saya lumayan kecapean dan untuk belajar saya sedikit kesulitan soalnya mata sudah mengantuk. Aduh… akhirnya tidur menjadi pilihan.  Silahkan ikuti cerita kegiatan saya di Dubai di link berikut ini (klik disini).

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images