Day 4- Keliling ke Dubai Souq

11:42:00 PM

Sehari sebelumnya saya hanya mengunjungi mall saja (bisa dibaca di link berikut ini, klik disini), mak hari ini saya berencana untuk berkeliling kota dubai dengan tema pasar tradisional atau yang lebih dikenal di Dubai dengan Souq. Tujuan saya adalah Gold Souq atau Pasar Emas dan juga Spice Souq alias Pasar Bumbu. Dari penjelajahan saya di Internet kalau saya menggunakan Metro, maka saya harus turun di Stasiun Al-Ras dan kemudian berjalan kaki untuk menuju kedua Souq tersebut.

Mendekati jam 7 malam atau sehabis sholat magrib saya meninggalkan hotel untuk menuju destinasi hari ini. Saya menuju stasiun metro . Metro di Dubai ini sangat nyaman sekali. Tiap 4 menit kereta tiba dengan tepat waktu. Jadi tidak perlu berdesak-desakan seakan takut kereta tidak datang lagi.

Saya menggunakan jalur Red Line dan kemudian turun di stasiun Bur Juman, selanjutnya saya pindah ke jalur Green Line untuk menuju Stasiun Al-Ras. Stasiun Al-Ras sendiri berada dibawah tanah . Jadi sewaktu samai saya harus naik escalator untuk keluar dari stasiun. Sekeluarnya dari stasiun saya sedikit terkejut karena kondisi diluar sepi dan berbeda dengan harapan saya. Saya berpikir ini area rame sekali soalnya jual beli emas kok sepi. Kemudian saya memutuskan untuk menuju arah yang lebih terang dan berjalan santai.

Makin lama saya berjalan kemudian saya menemukan satu persatu toko emas. Nah ini dia, makin jauh saya berjalan makin banyak toko emas yang saya temukan. Sampai saya bertemu sebuah pertigaan. Begitu saya memutar kepala ke sebelah kanan saya melihat buanya sekali toko yang menjual perhiasannya emas. Yang membuat saya terkagum-kagum adalah barang yang dijual disana sangat besar sekali emasnya. Sangat menyegarkan mata, seakan menarik kita untuk membeli. Berhubung tujuan saya kesini hanya sightseeing maka saya terus berjalan menuju kedalam. Makin kedalam makin  banyak toko emas yang berjejer.
Ini toko emas yang diluar 

Tuh emasnya yang dijual

Serba kuning
Kenyamanan saya sedikit terganggu dengan kedatangan seseorang yang yang berlagak sok kenal sok dekat dengan saya. Dia langsung mengajak salaman dan bertanya asal dari mana dan ujung-ujungnya mengajak saya ke tokonya untuk melihat pakaian. Dengan halus saya menolak ajakannya, tapi si tamu tidak mengenal kata tidak. Dia terus mengajak untuk singgah ketokonya dan lebih  terkesan memaksa.  akhirnya saya berhasil melepaskan diri dengan terus berjalan.
Makin banyak deretan toko emas makin kedalam
Makin kedalam makin banyak toko emas yang saya lihat.  Sebenarnya semakin tergoda untuk membelinya. Tapi akan lebih baik lgai kalau ada bunda disini menemani jadi bisa pilih langsung hihihihi. Sampai akhirnya disebuah perempatan toko emas ini habis sudah. Saya melihat ada toko penjual souvenir. Wah kebetulan nih, langsung saya bertanya kepada si enjual berapa harga gantungan kunci. Dengan sombongnya dia menjawab kalau harnya 10 dirham. Mahal amat bos. Si penjual tidak mengacuhkan saya soalnya saat itu banyak pembeli dari China yang berkerumun di sekitar tokonya. Ya udah ga usah deh beli ama ente (mungkin tampang ndeso kali yah… kata yang lagi ngehits).

Saya masuk kedalam sebuah jalan kecil dengan berharap menemukan tujuan saya selanjutnya, yaitu Spice Souq. Tetapi saya tidak menemukannya malah saya bertemu dengan segerombolan orang yang berkumpul dibelakang rumah. Sepertinya orang-orang dari India atau Pakistan. Terus saya berjalan sampai akhirnya saya masih bertemu dengan toko emas (saya kira kunjungan ke toko emasnya sudah cukup deh). Saya berbalik arah dan mencari jalan lain, akhirnya saya menemukan sebuah restoran yang menarik hati. Sebuah restoran yang saya tidak tahu apakah itu restoran arab atau India. Saya langsung duduk di meja kosong dan memerhatikan sekeliling. Restoran ini hampir penuh dengan pegunjung. Diujung restoran ada dua orang wanita bule yang duduk makan dengan bercerita. Hanya sura mereka saja yang terdengar dari sekian banyak pengunjung.
Ini suasana dalam restoran

Menu yang 85% ga ngerti itu apa

Saya memesan Kari Mutton alias Gulai Kambing dan Nasi putih plus roti. Tidak beberapa lama pesanan  saya datang sepiring penuh gule kambing dengan sepiring nasi ditambah acar dan juga roti. Nasi putih disini sedikit aneh bentuknya soalnya lebih panjang dan kurus dibandingkan dengan nasi Indonesia. Masa bodoh lah, sekarang giliran perang. Langsung saja saya menyantap pesanan ini. Rasanya ueeeenak sekali. Dalam waktu singkat semua menu yang tersedia ludes dan perut ini sangat kenyang sekali. Total harus membayar 18 dirham atau sekitar 64rb rupiah. Makan yag termurah yang saya alami disini selama di Dubai. Pernah makan siang di arab restoran makan mutton ribs harganya sekitar 60 dirham atau sekitar 210rb (untung bukan saya yang bayar). Makan aja 200rb baru makan siang belom makan malemnya
Makanan 18 Dirham

Makanan 60 dirham
Setelah membayar saya melanjutkan perjalanan menuju kata hati saja hehehe,  soalnya tidak ada penunjuk yang bisa dipakai dan saya sendiri tidak mau bertanya ya udah kita mutar-mutar saja disini. Saya menemukan beberapa toko yang menjual souvenir. Berhubung saya belum membeli saya melihat-melihat kedalam untuk memilih. Saya memilih 10 macam gantungan kunci dan menawar harga gantungan kunci menjadi 6 dirham/ buah dari 10 dirham yang ditawarkan. Akhirnya si penjual mau. Kemudian saya ditawarkan pasmina. Berhubung istri saya tidak suka memakainya, akhirnya saya menolak. Si penjual tidak habis akal. Disuruh saya mananyakan harga, ya sudah saya tanyakan dengan ogah-ogahan.  Sesudah saya tidak mau menawar lagi dia bertanya kenapa. Saya bilang kalau memang dari awal saya tidak mau membeli eh si penjual marah kenapa tadi nanya harga. Eh ane bilang . Elo yang maksa ane tadi, dari awal juga ane ga niat mau beli. Begitulah kira-kira translatenya ke bahasa Indonesia yang ga bener. Ane juga udah mulai naik darah.

Saya bilang lagi ke si penjual, udah saya mau beli gantungan saja kalau gau mau saya pergi saya bilang. Akhirnya dia menyerah juga. Saya langsung membayar dan menungu uang kembalian dari dia. Langsung meninggalkan toko dan berjalan menjauh. Tidak beberapa lama saya baru menyadari kalau air minum saya ketinggalan. Dari pada balik lagi mending biarin saja ketinggalan. Akhirnya saya sampai  juga ke Spice Souq. Saat itu sudah menunjukkan pukul 8.30 malam. Jadi ada beberapa toko yang sudah tutup dan masih ada beberapa yang masih buka. Saya langsung mauk kedalam untuk melihat-lihat ternyata ada dijual bermacam-macam oleh-oleh mulai dari kurma, kacang-kacangan dan tentu saja berbagai macam bumbu. Namanya juga Spice Souq. Ada jual menjual magnet kulkas dan harganya lebih murah dari yang tadi. Belum ditawar saja sudah 5 dirham.
Toko makanan kecil di Dubai

Toko Rempah yang masih buka
Setelah tawar menawar akhirnya saya membeli berbagai macam kacang-kacangan yang berjumlah 5 kg dan juga coklat kurma sebagai oleh-oleh.
Pasar dari kejauhan
Perjalanan dilanjutkan mencari jalan pulang. Pilihan ada dua yaitu mencari jalan kembali ke sumber saya tadi dan tentu saja saya sudah lupa. Kemudian mencari jalan baru. Didepan saya banyak bus-bus dan saya sendiri tidak menemukan nama terminal didepan bus. Berarti itu bukan tujuan hotel saya. Kemudian saya menuju pinggiran sungai Dubai Creek. Disana ada perahu yang akan menyeberangkan penumpang ke seberang.
Kapal yang murah meriah

Sungai yang harus diseberangi (sungai apa selat yah)

Taksi airnya dah tutup
Saat itu kapal untuk turis sudah tidak beroperasi. Padahal saya sangat ini berkapal ria disini. Saya bertanya-tanya ke Pak Satpam disana ongkos penyeberangan berapa dirham. Dijawab  hanya 1 dirham dan dianjurkan kalau bersama teman bisa nyewa satu perahu untuk keliling. Kalau Cuma seorang sayang katanya. Ya sudah saya naik ke  perahu dan tidak lama perahu penuh da kemudian berangkat setelah pak supir menarik sewa dari penumpang. Cukup ramai kondisi perahu saat itu ada beberapa kapal dari hotel yang belalu lalang.

Sesampai diseberang saya malah kebingungan ini dimana dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Sebelum saya bertambah pusing saya berfoto dahulu untuk dokumentasi hehehe. Ternyata setelah sampai di Hotel saya berada di Bur Dubai Souq.  Alhamdulillah ternyata saya melihat ada papan infirmasi yang menunjukkan lokasi stasiun Metro. Saya menyusuri jalan dengan berpatokan keramaian orang saja. Makin ramai disana itu yang saya tuju hehehe.
Masih ada pasar yang belum saya kunjungi karena sudah malam
Akhirnya saya sampai juga di stasiun Metro Al Ghubaiba. Langsung saja saya menuju kebawah dan naik yang kearah Creek dan turun di Bur Juman (Green Line) kembali ke hotel menuju UAE Exchange dan berhenti di Ibn Battuta Station. Dalam perjalanan kembali ke Hotel saya terkantuk-kantuk akibat kecapean. Setelah berjuang keras menahan kantuk yang amat sangat berat. Akhirnya saya sampai juga di Stasiun tujuan saya.
Sedang menunggu Metro di stasiun yang nyaman
Ternyata perjalanan saya belum selesai. Saya melewati mall untuk menuju hotel soalnya ada pintu penghubung antara mall dan jembatan stasiun. Ternyata mall sudah tutup dan pintu penghubung juga sudah tutup terpaksa saya memutar untuk menuju masuk ke hotel. Jam hampir jam 10.30 saya sampai dikamar dan sangat kecapean sekali akan tetapi semua destinasi yang saya rencanakan dapat dikunjungi.

Mau baca kegiatan hari ke 5 silahkan klik ........

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images