One Day Trip to Kota by Train (with Commuter line)
9:01:00 AM
April…. Pada bulan ini terdapat long week end. Tanggal 17-20 April.
Biasanya sih kami jalan jalan keluar kota (bohong ding hehehe). Saya ingin
mengajak Ami (anak bungsu saya) jalan-jalan naik kereta api. Untuk kali ini
dicoba jarak dekat dahulu alias Kereta Listrik (KRL) yang sekarang disebut
Commuter Line. Soalnya sejak lahir Ami belum pernah diajak jalan-jalan naik kereta
dan saya ingin Ami mencoba dan biasa naik angkutan massal ini.
Saat ini saya dengar kalau naik kereta api lebih nyaman dan enak.
Sekarang. Semua gerbongnya sudah dilengkapi dengan pendingin udara termasuk
yang kelas ekonomi. Baik itu gerbong Kereta Listrik (KRL) dan Kereta Diesel
(KRD). Jarak dekat dan jarak jauh. Tidak ada lagi berpanas-panas lagi didalam
kereta seperti jaman dahulu.
Untuk liburan kali ini saya akan akan mengajak Ami dan Kakak ke kota dengan menggunakan kereta. Pada kamis
malam saya mulai mencari di internet mengenai informasi tentang kereta komuter.
Dari internet saya ketahui bahwa terjadi perubahan trayek kereta api. Biasanya
kereta dari bekasi akan melewati pasar senen dan lanjut ke stasiun kota.
Sekarang rute kereta dari bekasi akan melewati stasiun Manggarai dan terus ke
stasuin kota. Juga untuk rute-rute yang lain terjadi juga perubahan.
Peta Rute Commuter (KRL) Jabodetabek |
Sedangkan untuk waktu keberangkatan bisa juga diketahui dari web ini http://www.krl.co.id/. Pada web ini bisa
diketahui ongkos, jam keberangkatan dari kereta commuter dari semua jurusan
kereta KRL. Sekarang ini tidak ada lagi kereta eksekutif lagi seperti dahulu.
Semua kereta Commuter akan berhenti setiap stasiun dan pendingin udara
merupakan perlengkapan standar. Memang
sudah jadi perbaikan yang signifikan dari pihak KA akan pelayanan informasi
tentang KRL Commuter dan saya berharap saya juga terjadi peningkatan
standar pelayanan dari KA nantinya.
Sabtu pagi tanggal 19 April jam 04.30 saya sudah membangunkan bunda
untuk bersiap-siap. Bunda langsung mempersiapkan segala sesuatunya di dapur dan
saya langsung lanjut tidur lagi (hehehe). Sekitar jam 5 saya pun bangun mulai
siap-siap.
Tepat jam 6 pagi kami berangkat dengan mengendarai motor ke stasiun
kereta terdekat dengan rumah kami yaitu stasiun Kranji. Kami menggunakan motor
ke stasiun sehingga kami bisa menghemat biaya transportasi pulang pergi. Jadi
kami tidak perlu lagi menggunakan angkot atau taksi, dikarenakan tema dari trip
kali ini adalah perjalanan murah meriah.
Sesampainya di stasiun Kranji saya sedikit terkejut dengan perubahan
total yang saya lihat disana. Stasiun ini terlihat beberbeda 180 derajat dengan
yang saya lihat dahulu. Lebih bersih dan lebih teratur. Tidak ada lagi para
pedagang didalam area stasiun. Area parkir kendaraan yang luas tersedia disini. Para pedagang tidak lagi
bebas mejajakan dagangannya disembarang tempat hanya diarea luar stasiunlah(depan
jalan utama) diperbolehkan berjualan. Sepertinya stasiun ini memang dikhususkan
untuk para pekerja yang bekerja di Jakarta jadi tidak perlu lagi membawa kendaraan
ke Jakarta. Sayang sekali saya lupa mengabadikan stasiun ini dengan kamera
saya.
Bunda langsung membeli tiket ke ticket
both dan membeli tiket one trip. Seharga Rp. 8500 untuk satu orang
anak-anak dibawah 3 tahun gratis. Jadi kami hanya perlu membeli 3 tiket.
Setelah membeli tiket kami langsung bergegas ke pintu otomatis. Kartu yang
diberikan tadi mesti ditempelkan ke sensor dan kalau lampu telah berwarna hijau
kita baru boleh masuk. Kamipun menunggu di peron yang arah Jakarta. Suasana
stasiun sudah dipenuhi oleh para calon penumpang yang akan menuju Jakarta.
Tidak beberapa lama kerata kami pun datang. Bunda berkata “ kalau kita naik di Stasiun Bekasi pasti
kita naik kereta berikutnya”. Ami dan Kakak sangat senang sekali,
sampai-sampai tiap sebentar melihat kearah kereta. Kami harus lebih awas akan
pergerakan anak akmi takut terjadi kecelakaan pada mereka.
Setelah kereta berhenti sempurna dan pintu terbuka kami bergegas masuk
kedalam kereta. Didalam kereta sudah dipenuhi oleh penumpang yang telah naik
dari stasiun Bekasi, dan beruntungnya ad seorang Bapak yang langsung meberikan
Bunda kursinya. Alhamdulillah, terima kasih banget pak. Jujur tindakan yang
dilakukan oleh Bapak ini sudah mulai jarang dilakukan oleh orang Indonesia.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, ada seorang wanita yang mengomel di sosial
media dikarenakan diminta kursinya oleh wanita hamil. Akhirnya karena
perbuatannya dia di”bully” orang se Indonesia.
Back to the topic, Ami sangat senang sekali naik kereta
sampai-sampai dia ingin berdiri di kursi karena tidak bisa melihat keluar.
Ami sedang melihat pemandangan diluar kereta |
Ami dan Azra sedang duduk |
Stasiun demi stasiun kami lewati. Hampir satu jam kami diperjalan dan
kami pun sampai distasiun kota.
Stasiun Kota |
Stasiun Kota |
Sesampainya kami distasiun kota kami langsung keluar dari stasiun kota
dan tidak lupa kami langsung mengembalikan tiket yang beli di stasiun Kranji
tadi dan dikembalikan uang jamin sebanyak Rp.15rb. Jadi sekali perjalanan kami
hanya membayar Rp. 3500. Ealah perjalanan yang murah sekali dengan kualitas
yang lebih baik dari pada kami naik Bus kota dan juga kami langsung membeli
tiket untuk kami pulang nantinya, daripada nanti sudah capek mesti antri lagi.
Kami langsung melanjutkan perjalanan di daerah kota yaitu menuju daerah
petak Sembilan untuk mencicipi Kopi Es Tak Kie, dan berkunjung ke Meseum Bank Mandiri, Musium Bank Indonesia,
Museum Wayang dan Museum Jakarta. Untuk Perjalanan ini akan dilanjutkan pada
cerita pada cerita terpisah. (klik link diatas untuk membaca ceritanya, bagi
yang ingin membaca)
Setelah selesai berkelana di daerah kota dan Ami sudah mulai rewel, kami
beranjak menuju stasiun kota. Kami akan kembali menggunakan Kereta sebagai moda
transportasi kami. Kami masuk dari pintu Utara. Terlihat loket penjualan tiket
kereta dan juga beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan juga loket penjualan
tiket Jarak Jauh. Kondisi stasiun Kota saat ini jauh lebih baik dari pada
terakhir saya kesini. Tidak ada lagi penjual asongan diperon kereta dan bahkan
penjual koranpun tidak saya temui. Sekarang bahkan sudah ada salah satu makanan
cepat saji dengan lampang orang tua berjenggot membuka cabang disana dan
seperti biasa Kakak minta makan disana. Kami masuk kedalam restoran makanan
cepat saji dan ampun antriannya lumayan.
Bunda dan saya punya keinginan untuk melakukan perjalanan jauh dengan
menggunakan kereta api ekonomi. Jadi kami sekeluarga akan pergi dengan
menggunakan Kereta api ekonomi tujuan Jawa dan menginap sehari disana dan
kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta kembali. Anak-anak pun sangat senang sekali. Perjalanan ini perlu
direncanakan dulu dengan matang karena kami berdua bekerja dan Azra juga mau
masuk sekolah dasar.
Bunda beruntung langsung bisa mendapatkan tempat duduk sedangkan saya
masih lama mengantri, tapi saya sedikit kurang sreg dengan pelayanan.
Petugasnya kurang cekatan dan kurang tanggap. Orang dijanjikan akan diantar
makanannya tapi sudah lama menunggu makanan belum diantar, kondisi wastafel
yang tersumbat, Meja yang sudah selesai dipakai tidak dibersihkan. Berhubung
anak-anak pengen makan disana kami pun makan disana. Hal yang tidak pernah saya
temui di cabang lain dengan merek yang sama.
Setelah makan kami langsung bergegas menuju peron dan terlebih dahulu
kami harus melewati pintu otomatis lagi seperti distasiun Kranji. Saya bertanya
kepada petugas kereta yang menuju Kranji di peron no berapa dikatakan kalau
diperon 12 tapi ternyata itu untuk tujuan Bogor, kamipun pindah peron.
Azra, Kakak & Ami sedang menunggu kereta |
Peron |
Peron |
Kereta untuk tujuan bogor bisa dikatakan setiap 30 menit ada sedangkan
untuk Bekasi biasanya ada sela dan sudah terjadi penumpang terlebih dahulu
barulah kereta datang.
Barulah hampir jam 3 sore kami mulai berangkat menuju Bekasi. Perjalanan
menuju bekasi ini sempat tertahan beberapa kali dikarena harus menunggu kereta yang
lebih mahal (luar kota) seperti di stasiun Juanda, Cikini, Manggarai dan
terakhir di Stasiun klender Baru. Distasiun Manggarailah kereta paling lama
berhenti. Perjalanan kami ini dihiasi oleh hujan yang sangat deras dan airpun
masuk kedalam gerbong saat pintu kereta dibuka.
Saya menjadi orang paling mederita pada saat pulang, karena Bunda, Kakak
dan Ami semua duduk dan mereka tertidur lelap. Sedangkan saya harus berdiri hiks….hiks….. karana tidak dapat tempat
duduk. Sekitar 1 jam lebih saya menderita diatas kereta.
Lewat dari Jam 4 kami pun sampai di stasiun Kranji. Setelah
mengembalikan tiket dan mengambil uang jaminan kamipun bergerak ke parkiran
motor di luar stasiun dan bergerak pulang
Sesampai dirumah setelah mandi dan makan kami semua terlelap tidur
dengan sempurna. Perjalanan yang menyenangkan dan melelahkan. Satu hari full
jalan kaki capek tapi bahagia....
0 komentar