Pada awal Puasa tahun lalu alias
tahun 2107 atau 1438 H, saya mendapat informasi kalau saya akan ditugaskan ke
India untuk menghadiri training tepat di setelah libur lebaran dan itu
berlangsung selama 3 Minggu!!!..... Akhirnya saya terpaksa akan meninggalkan
anak dan istri selama 3 minggu penuh. Untuk penugasan kali ini saya akan di
tugaskan ke kota Chennai yang berada dibagian bawah India (bagian selatan kalau
tidak salah).
Persiapan sudah saya lakukan
menjelang kami mudik lebaran. Jadi nantinya saya akan berangkat langsung
setelah pulang mudik dari tanah Sumatra. Jadi kami menikmati libur lebaran dulu,
sebelum akan berpisah selama 3 minggu. Cerita mudik disini (klik) atau yang ini (klik)
Untuk Visa telah di urus oleh
agen dari kantor , akan tetapi saya diharuskan juga datang ke kedutaan besar
India di Kuningan. Saya dilayani oleh staf yang asli India dan dianya tidak
pakai senyum sama sekali. Bikin males
aja berangkat ke India gara-gara ini orang. Memang saya banyak sekali menerima
cerita yang tidak mengenakkan dari teman-teman yang telah berangkat ke sana.
Tapi saya sendiri ingin menyaksikan sendiri dan membuktikan sendiri apa yang
dikatakan teman saya itu benar atau tidak.
Saya memilih maskapai Singapore
Airlines untuk berangkat dan pergi. Walaupun nantinya transit di Singapore, tidak mengapa soalnya pelayanan maskapai ini
bagus dan pesawatnya juga bagus. Untuk berangkat saya akan berangkat sore dari
Jakarta dan nantinya akan sampai di Chennai tengah malam setelah transit kurang
lebih 2-3 jam di Singapore. Pada saat kepulangan nanti saya akan transit lagi
di Singapore dan bertemu teman disana.
Persiapan baju dan menu yang aka
saya bawa ke India akhirnya berjumlah 2 koper besar dan 1 buah backpack. Sebagian besar terisi makanan
berupa rendang masakan bunda dan juga Mie Instan dan makanan kecil yang nantinya akan saya jadikan santapan di
India.
Hotel telah ditetapkan oleh
panitia training kalau akan menginap di Hotel Fortune Select didaerah
Singaperumal Koil Tamil Nadu Chennai dan saya sendiri diminta untuk menghubungi
hotel tersebut. Setelah beberapa kali email, akhirnya saya mendapatkan tawaran
yang bagus sekali. Untuk long stay saya akan mendapatkan upgrade room, free sarapan
dan makan malam serta gratis laundry sebanyak 2 potong perhari… Alhamdulillah. Lumayan untuk penghematan
uang keluar pikir saya. Tidak perlu saya
mencari makan malam kalau sesudah training.
Akibat keberangkatan saya ini,
akhirnya jadwal mudik kami menjadi lebih pendek sehari dari biasanya. Ini untuk
menghindari adanya penumpukan kendaraan di Bakauheni. Pada tanggal 28 Juni 2017
hari rabu malam kami meninggalkan kamipun untuk menuju tanah Jawa. Kami kembali
memilih Jalur tengah seperti biasanya….Cerita arus balik ini bisa dibaca pada
postingan saya sebelumnya.
Pada Minggu sekitaran jam
10an, saya kemudian meninggalkan rumah
untuk menuju bandara Soekarno Hatta. Penerbangan saya adalah jam 14.10 dan saya
lebih suka datang cepat dari pada stress di jalan akibat telat sampai di bandara. Untuk mencapai
bandara saya membutuhkan waktu sekitar 1 jaman.
Saya langsung melakukan check in
di Bandara supaya saya bisa langsung masuk kedalam ruang tunggu kemudian saya
menuju ke dalam antrian pemeriksaan Imigrasi. Tidak beberapa lama proses check
in dan pemeriksaan imigrasi selesai dan saya menuju ke ruang tunggu. Tentu saja
saya memunaikan ibadah sholat dahulu sebelum masuk kedalam ruang tunggu.
Nunggu masuk pesawat |
Berbagai macam ragam manusia
melewati saya, saat saya menunggu pesawat yang akan membawa saya datang.
Akhirnya tidak lama pesawaat yang ditunggu datang dan memang selama saya menaiki
maskapai ini jarang sekali terjadi penunndaan tidak seperti maskapai Indonesia
yang terkenal akan delay-nya.
Nunggu pesawat ya cari wifi gratis |
Penerbangannya ruameeee |
Nanti pas pulang saya jalan-jalan dulu |
Menuju gate yang dimaksud |
ruang tunggu setelah check in |
Saya mendarat di Changi Singapore
pada jam 17.30 sore. Saya akan transit di kota ini selama 3 jam dan. Saya
mendarat di terminal 2 bandara Changi dan saya harus menuju terminal 3 Bandara
dengan menggunakan monorel yang disediakan di bandara. saya sekali saya tidak
bisa keluar dari bandara karena takut ketinggalan pesawat soalnya kalau
ketinggalan pesawat bisa panjang urusan. Mending duduk saja di bandara dan
sekalian window shopping saja di
bandara changi.
Selepas melakukan sholat magrib
dan telah puas melihat-lihat saya langsung menuju gate yang nantinya saya kana gunakan
untuk masuk kedalam pesawat. Makin malam makin banyak orang India yang akan
menuju gate yang sama. Ya iyalah
secara ini pesawat menuju India ya banyak orang India hehehehe……..
Tidak lama kemudian pintu gate dibuka dan penumpang masuk kedalam
ruang tunggu. Setelah beberapa lama terdengarlah penguman kalau penumpang
dipersilahkan untuk menaiki pesawat.
Untuk menuju Chennai ini saya
menempuh perjalanan kurang lebih 3 jaman. Setelah mendarat saya langsung
beranjak menuju Imigrasi dan saat pemeriksaan imigrasi berjalan lancar dan saya
langsung menuju tempat mengambil barang.
Setelah mengambil bagasi saya
saya bergerak keluar bandara untuk mencari supir penjemput yang sediakan oleh
hotel. Tapi penjemputan ini tidak gratis. Saya diharuskan membayar kurang lebih
300rb. Tapi berhubung ini urusan kantor ya tidak apa-apa soalnya dibayar kantor
ini.
Hotelnya kalau malam |
Secara saya sampai di kota
Chennainya tengah malam (eh hampir
tengah malem cuy…) Saya pikir saya
keluar Bandara saja jam 10 malam lewat, seharusnya jalanan sudah sepi doooong.
Toko-toko sih sudah ada yang tutup dan ternyata saudara-saudara. Saya bertemu
dengan kemacetan….. What….. Hellooooo Chennai ini udah menjelang jam 11 malam
hari minggu lagi, masih macet aja. Saya perhatikan penyebab utamanya adalah
banyaknya bis malam yang mengambil penumpang yang berdiri di pinggir jalan.
Memang ada sih Terminal bis tapi bisnya itu lohhh luar biasa banyaknya. Ada
yang AC dan non AC dan juga ada yang Sleeper bus. Tapi kaau melihat kondisi
busnya sepertinya bus di Indonesia lebih bagus (berdasarkan pengamatan mata
saja ya…. (Ga pernah ada niatan untuk
mencoba hehehehe). Hebatnya walau mendekati tengah malam yang paling rame
terdengar adalah suara klakson bus atau mobil. Secara dibelakang mobil aja
ditulus gede-gede sound horn alias
bunyiin klason alias klason dooooong gan alias woy klakson woyyyy. Wajar
saja klakson adah komponen yang paling sering dipakai disini dan kemungkinan
yang paling sering rusak heheehe.
Noh..... gimaaga berisik coba |
Om telolet om..... |
Saya sampai dengan selamat di
hotel menjelang tengah malam. Saya langsung melakukan check in dan masuk kedalam kamar. Kamarnya lumayan luas dan
ternyata saudara-saudara AC nya di limit temperaturnya. Baru kai ini saya
menemukan hotel membatasi temeratur kamar, atau apa karena saya yang tidak
tahu??? Huh what a long journey……
Saya terlelap setelah membersihkan kamar alias membongkar tas.
Kondisi kamar yang hancur berantakan (oleh saya) |
Lima hari kedepan hari-hari saya
hanya diisi dengan rutinitas yang sama. Mulai dari Sarapan, berangkat training,
training, makan siang, pulang training dan makan malam.
Makan rutin tiap pagi |
Sarapan di hotel tidak ada yang
spesial disini hanya disediakan makanan khas India yang saya kurang suka.
Rata-rata saya hanya saya sarapan roti dan telur…. Sedangkan buah-buahan saya
bawa 2-3 buah tiap hari dan saya letakkan di kulkas jadi kalau lapar saya makan
buah. Namanya juga kesini training jadi ya jalan-jalannya hanya bisa dilakukan
di Sabtu kalau tidak ya minggu.
Mobil jemputan |
Setiap hari kegiatan saya dan
teman disini adalah hanya belajar. Pagi hari kami sarapan dan langsung menunggu
jemputan. Untuk sarapan pagi saya hanya bisa menerima roti dan telor saja dari
sekian banyak sarapan yang disediakan. Kurang cocok dengan perut saya.
Sedangkan rekan training yag lain sepertinya cocok soalnya Kami berangkat menggunakan transpotasi yang
disediakan oleh pihak sana yang menggunakan mobil dengan merk Mahindra. Kali
inilah saya mendengar ada merek mobil Mahindra. Katanya sih ini merk cukup
besar di India seperti Tata.
Truk fenomenal di India |
Bus sekolah |
Mobil box |
Indian Bikers (sexi ga?????) |
Bajaj original india |
PPD India |
Angkot di Chennai. bodi boleh kecil tapi dimasukin buanyak banget |
Perjalanan dari hotel menuju
lokasi training hanya berjarak 12 km dan bisa ditempuh dengan waktu 15 menit
akan tetapi dalam perjalanan kami harus menyebrangi sebuah rel kereta api yang
aktifiatasnya kadang ramai. Kadang terjadi kemacetan panjang di pintu
perlintasan ini dan pernah kami menunggu sampai 1 jam untuk menyeberangi rel
kereta ini. Ini kadang diperparang dengan etika berlalu lintas para pengemudi
disini. Kalau di Indonesia sih premotor saja yang sedikit nakal yang melawan
arah. Kalau di sana pengendara mobil
juga kadang melawan arah di jalanan yang hanya pas untuk 2 mobil. Unik-unik memang di kota Chennai ini. Angkotnya
yang sangat-sangat fully book oleh
manusia yang kadang kondinya seperti PPD 43 jaman saya pertama kerja di
Jakarta.
Suhu di India saat itu sangat
panas sekali (kalau dibandingkan di Indonesia yah)… pagi hari saja kira-kira
jam 8 pagi rasanya sudah seperti siang hari jam 1 siang di Indonesia. Makanya
saya tidak mau berlama-lama di luar ruangan takut item hehehe.
Pagi sampai siang tentu saja
diisi dengan training dan sedangkan siang kami makan siang dilokasi
training. Jarak Antara lokasi training
dan kantin lumayan jauh sehingga kami
menggunakan bus yang menjemput kami dari hotel. Menu yang tersedia di kantin
ada 3 macam India Utara menu, India Selatan menu dan terakhir Menu Kontinental
(entah apa menu ini). Yang pasti sih semua menu ini full kari dan asli India banget…. Tidak akan menemukan daging dari
jenis apapun. Ayam, ikan apalagi daging sapi. Semua full nabati. Dikanti ini saya hanya makan dua kali dan akhirnya
sisanya saya makan di kelas saja dengan menu dibawa dari hotel yaitu telor dan buah apel.
Menu hari pertama |
Menu hari kedua |
Sore sepulang training saya
kembali dihadapkan oleh kemacetan melewati perlintasan kereta. Saya melihat
sebenarnya sudah dibangun flyover yang melintasi jalan kereta ini Entah kenapa proyeknya terhenti dan macet
sudah menjadi santapan kami sehari hari.
Pernah saya kaget melihat orang
buang air kecil langsung saja dipinggir jalan dan cuk banget dengan kemacetan
disebelahnya. Kalau ada pepohonan sih biasa nah ini di pinggir jalan langsung
saja kencing. Luar biasa…… Kamau menurut saya lokasi dengan hotel saya sedikit
agak jorok lingkungannya. Saya tidak tahu apakah karena dekat dengan pasar.
Kadang makan dijual tapi lalat beterbangan didekatnya. Hiiiiii……
Menjelang makan malam tidak ada
kegiatan khusus yang dapat dilakukan dan kami tidak juga berminat untuk
melihat-lihat disekitar hotel karena memang disekitar hotel tidak ada yang
bagus untuk dikunjungi hehehehe. Untuk mengisi waktu luang sambil enunggu makan
malam kami semua berkumpul di gym untuk bermain billiard. Secara kami semua ini
ada pemain pro maka permainan berlangsung sengit alias tidak kelar-kelar hehehe. Untuk 1 game permainan billiard butuh waktu lebih kurang 1 jam.
Kalau tidak bolanya yang keluar ya salah
masuk bola.
olahraga dulu |
Makan malam adalah kegiatan yang
paing dinanti soalnya disini bisa makan sepuarnya dengan menu yang lumayan
nikmat ada kari kambing atau nasi birriyani kambing atau ayam. Ini adalah menu
langganan saya plus nan alias roti
bakar. Walau banyak menu yang lain tersedia, saya hanya makan menu yang sama
hampir 3 minggu berturut-turut…. Makan kambing selama 3 minggu full.
Dua jam saya habiskan direstoran
untuk santap malam (maklum ga mau
rugi) Soalanya makan siang dan sarapan tidak ada nikmatnya. Ternyata untuk
kelas kamar saya sebenarnya saya bisa makan pagi atau makan malam di lantai
atas hotel yang sengaja disediakan untuk kamar tipe Fortune Club. Akan tetapi
berhubung ruang makannya kecil saya mending makan di bawah saja. Alasan lainnya
sih biar bisa makan banyak saja
hahahah.
Setelah seminggu akhirnya
training minggu pertama selesai dan sebagian dari teman sesama training pulang
dan tinggalah saya yang masih dua minggu lagi training disini. Sepi rasanya
hari training tanpa kehadiran mereka….
Untunya hari sabtu saya diajak
oleh rekan training dari Jepang yaitu Hirose-san yang akan menyewa mobil seharian
dan berputar-putar keliling Chennai. Total kami berempat akan berkeliling kota
Chennai dan destinasi belanja.
Pada tanggal 9 Juni 2017 tepatnya
hari Sabtu kami berangkat meninggalkan hotel pagi hari. Ada 3 tujuan yang akan
kami kunjungi hari ini. Perjalanan menuju lokasi pertama menjadi menambah
wawasan bagi saya kalau du Chennai ini motor bisa masuk tol tanpa bayar hehehe. Gardunyapunya sangat menyedihkan,
kadang hanya tersedia meja dan kursi saja buat petugasnya. Gardu di Indonesia
ternyata lebih baik, saya tidak tahu bagaimana gardu di lokasi pintu tol yang lain
di India.
Gardu tol Chennai (hihihihi) |
Gerbang tolnya |
Jalanan yang saya lalui
bervariasi mulai dari tol, jalan kota, jalan kampung. Rata-rata sih lumayan
bagus. Walau juga ada yang berupa tambelan seperti di Indonesia. Didalam
perjalanan banyak sekali Sapi yang berkeliaran dan karena sapi adalah hewan
suci disana jadi rada-rada songgong…
Pada ngetem di tengah jalan semua dang a berani tuh supir kasih klakson ama
sapi.
Tujuan pertama kami adalah wilayah
Manallapuram. Disini terdapat batu-batu besar yang diukir seperti kuil dan juga
batu-batu yang masih tergelak alami. Ada sebuah batu besar yang tergeletak di
atas kontur yang miring dan anehnya ini batu tidak menggelinding. Mungkin batu
ini berada dititik stabilnya.
Indah sih |
Ini batu stabil banget |
Batu di India guede guede |
Ini kolam renang para ratu kali yah |
Ada mercusuarnya juga (bayar lagi sih) |
Ada penghuninya |
Tidka banyak dilihat disini
selain batu, batu dan batu. Ada juga
menara mercusuar yang berdiri kokoh dan kami tidak memasuki menara tersebut
dikarena yang lain sepertinya tidak berminat masuk kedalam. Kami hanya
mengambil beberapa foto disini. Area ini sepertinya surge bagi pemuda dan
pemudi india yang berpacaran. Soalnya banyak yang mojok.
Sebelum masuk kedalam kami
mencari dahulu money changer karena uang india kita sudah menipis. Kami didekati
oleh calo yang ingin kami menukarkan uang dengan mereka aka tetapi kami terus
berjalan karena menurut informasi yang kami dapat ada money changer resmi
didekat sana. Si calo kekeh mengikuti kami sampai akhirnya dia menyerah juga.
Kemudian kami melanjutkan
perjalan menuju destinasi kami kedua yaitu Kanchipuram . kali ini adalah pantai
menjadi destinasi kami berikutnya. Sebelum masuk ke area pantai terlebih dahulu
membayar restribusi entah berapa saya lupa. Kemudian pak supir memakirkan mobil
di laha parkir yang telah tersedia. Kami berempat, saya, Hirose-san, Waleed dan
saya lupa satu orang lagi namanya langsung untuk menuju pantai yangberjarak 200
meter dari parkir mobil.
3 sekawan....boyband |
Kuda India tinggi-tinggi |
Penjual suvenir |
Pantainya panjang tapi dalem sepertinya |
Sepanjang perjalan menuju pantai
banyak pedagang yang menjajakan souvenir khas pantai mulai dari kerang-kerangan
dan juga ada souvenir dari bahan batu alam dan tidak lupa mainan anak-anak.
Sesampai di pantai tdak lama kami
berada disana karena pantainya yang tidak ada buat berteduh jadi setelah
foto-foto langsung kami meninggalkan pantai untuk berbelanja disekitar pantai.
Lagian kalau soal pantai Indonesia tidak kalah dengan India.
Untuk souvenrnya saya hanya
berminat dengan ulekan yang terbuat dari batu. Untuk yang lain saya tidak
berminat sama sekali. Ada yang menjual kerang-kerangan yang juga ada di
Indonesia.
Selesai berbelanja Souvenir kami
bergerak menuju mobil. Dalam perjalanan menuju mobil. Penjual souvenir
menghampiri kami dan menawarkan dagangannya. Mereka menjual gelang dan lainnya.
Tapi mereka terkesan memaksa. Saya kurang berminat membeli apa yang mereka
tawarkan. Kesalahan kami adalah, ada salah seorang teman yang melihat dagangan
mereka dan setelah itu mereka lang memaksa untuk membeli.
Setelah melalui perjuangan alot
akhirnya kami bis meninggalkan mereka dan kemudian bergerak menuju tujuan
berikutnya yaitu T Nagar yaitu tempat berbelanja. Waktu perjalanan kurang lebih
1 jam dari pantai. Akan tetapi kami singgah dahulu untuk makan siang di KFC.
Untuk rasa jauh berbeda dengan menu yang ada di Indonesia dan pelit ama sambel.
Sambel cuma dikasih 1 saset aja buat makan segambreng. Saya paling susah kalau makan tidak pakai sambel. Padahal kalau makan di
Indonesia bisa sepring buat sambelnya aja hahahaha.
Selesai makan kami melanjutkan
perjalanan menuju T Nagar. Perjalanan di hari Sabtu lumayan padat kendaraan.
Menejelang masuk atau sampai ke tujuan yang dimaksud kami menghadapi sedikit
kemacetan dan setelah beberapa saat akhirnya kami bisa sampai juga.
Pasar ini seperti pasar baru
kalau di Jakarta. Ada yang menjual baju, ada yang menjual alat rumah tangga,
sepatu. Tapi sepertinya baju dan peralatan rumah tangga menjadi komoditi utama
di lokasi ini. Kami singgah di toko spesialis kulit yang menjual semua yang
terbuat dari kulit. Muali sepatu, tas, dompet dan lainnya. Disini saya hanya
membei dompet untuk menggantikan dompet saya yang telah berumur 10 tahun dan
telah robek dimana-mana.
Jalanya lebih bagus dari di Indonesia sepertinya |
Makan dulu ah..... |
Ada keamanannya lohhhh |
Paketan dari pak amerika |
Isi bensin dulu |
Mau masuk kota mulai macet |
Disini kami jua mencoba air tebu
buatan orang India. Yang rasanya sama saja dengan Indonesia hehehhe. Ini adalah
tujuan akhir kami sebeum berpisah. Soalnya dua rekan saya akan langsung menuju
bandara dan berangkat menuju Oman. Sedangkan saya berdua juga menuju hotel.
Pasar T nagar |
Indian Rules bro |
Yok minum es tebu |
Joroknya itu loh.... mabok lagi |
Perjalanan menuju hotel dari
Airport ternyata lumayan jauh bos.. memakan waktu lebih dari satu jam dengan
kondisi jalanan yang macet. Terlebih lagi yang membuat kesal itu adalah
kemacetan terjadi kami sudah dekat dengan hotel. Kami sampai di hotel saat
sudah mendekat magrib. Setelah berkelana seharian di Chennai saya akhirnya
memumutskan kalau saya tidak akan kemana-mana lagi dalam dua minggu kedepan
pada saat weekend. Maleeeees.
Memang dalam dua minggu
berikutnya saya tidak kemana-mana lagi selain dikamar. Padahal saya diajak
untuk menghabiskan weekend di New Delhi tapi minat saya sudah hilang untuk
berjalan-jalan di India. Mending dikamar ngadem daripada berpanas panas diluar.
Saya juga meragukan keselamatan saya dinegeri ini. Akhirnya hanya ini saja cerita saya di
India…..hihihi…..bosan euy….
Oh iya saya lupa kalau saya juga
berkunjung ke sebuah masjid yang berada disekitar hotel. jaraknya sekitar 200
meter dari hotel. Untuk keluar dari hotel saja butuh perjuangan keras dari
saya. Baru saja meninggalkan pintu hotel hawa panas sudah menerpa muka ini.
Tapi dengan keteguhan hati saya tetap melangkahkan kaki ke masjid ini. Saya
ingin melaksanakan sholat Ashar di masjid itu. Hari terakhir saya di Chennai
jam 3 sore saya bergerak menuju masjid. Tidak berapa lama dengan meenmpuh
panasnya India saya akhirnya bertemu dengan masjid yang dimaksud yang berada
didalam gang kecil. Memang disekitar sepertinya ada komunitas muslim juga.
Disekitar banyak restoran muslim (ada tulisan halalnya).
Didekat mesjid |
Biaya Umroh sepertinya |
Jadwal sholat |
Hotelku dihari yang sangat cerah |
Jam 7 malam tanpa makan malam
saya meninggalkan hotel (padahal lapar banget). Takut macet dan harus belanja
oleh-oleh dahulu buat keluarga. Alhamdulillah saya sampai di Bandara dengan
selamat tanpa telat.
Sampe di bandara |
Nunggu mau check in |
Ruang tunggu |