Pangandaran Employee Gathering

4:39:00 PM


Suatu hari di hari kerja dan juga pada jam kerja (pastinyaaaa), saya menerima undangan meeting dadakan yang agendanya tidak diketahui... Rahasia sepertinya. Undangan meeting tersebut untuk meeting pada jam 4 sore.  Waduh ada apa ini pikir saya, soalnya jarang-jarang ada undangan meeting mendekati jam pulang kerja tersebut.

Ternyata yang diundang itu semua anggota dari grup . Pada jam 4 jam itu, diruang meeting sudah berkumpul sebagian besar karyawan yang satu group dengan saya.. Hanya beberapa orang yang belum datang. Masalah yang dibahas adalah Employe Gathering. Tujuan pun sudah ditetapkan yaitu di Pangandaran. Pada tahap awal ini memang adalah tahap informasi saja sehingga memang tujuannya hanya untuk menyebarkan informasi awal mengenai Employee Gathering di kantor tempat saya bekerja.

Ketua Panitia telah ditunjuk yaitu  Irsyad dan dia akan berkoordinasi dengan para panitian yang lain. Biasanya untuk kegiatan ini kami juga melibatkan keluarga jadi semacam Family Gathering, akan tetapi untuk tahun ini sepertinya akan fokus ke gathering karyawan dulu.

Panitia telah bekerja dan kemudian hari H makin dekat. Tanggal keberangkatan pun telah ditentukan yaitu tanggal 30 Nopember 2018. Semua telah diatur dan susun dengan matang oleh para panitia yang terlibat. Semua termasuk dimana menginap dan juga susunan acara.
Jadwal kegiatan

Peralatan yang dibawa
Pada hari keberangatan kami masih bekerja dan meeting karena memang hari itu adalah hari kerja hehehehe. Selesai meeting pada jam 3 sore. kemudian dilanjutkan meeting tentang keberangkatan. Diinformasikan kalau bis sudah datang dan kalau mau meletakkan tas bisa dilakukan selepas jam kerja selesai. Kami akan berangkat selesai sholat magrib dan untuk makan malam akan diberikan pada jam 5 sore. Jadi makan malam kali ini dipercepat waktunya.

Selesai jam kerja, makan malam dibagikan dan kami pun kamipun makan bersama didalam ruangan  meeting. Nasi kotak dari sebuah restoran Padang tidak lama, habis saya makan. Maklum perut kelaparan karena tidak makan siang. Rekan-rekan saya yang lain padahal belum setengah nasinya habis saya sudah selesai hihihihi….
Persiapan berangkat
Pada saat waktu magrib masuk kami menuju masjid di kantor untuk menunaikan ibadah sholat  dan sekalian menjamak sholat Isya. Kemudian bersiap untuk melakukan perjalanan panjang. Teman yang lain sudah mulai menaikkan barangnya kedalam mobil. Berhubung perjalanan ini hanya 2 hari maka barang bawaan kami tidak terlalu banyak, sehingga semua barang naik keatas bus dan tidak didalam bagasi.
Narsis pertama didepan mobil (asli batangan semua)
Sebelum berangkat kami berfoto dahulu didepan mobil yang akan membawa kami dan kemudian sekitar hampir jam 7 malam kami meninggalkan kantor (molor 30 menit dari rencana). Perjalanan kami langsung disambut kemacetan di jalan A. Yani akibat lampu merah di perempatan H. Ten. Setelah melewati kemeriahan jalan arteri tol, bis Kami masuk tol di Pintu tol Rawamangun.
Masih bergerombol diluar

Baru mau jalan
Perjalanan dari pintu tol sampai Cawang lumayan tersendat akibat padatnya kendaraan  yang menuju Cibubur. Selepas dari Cawang perjalanan lancar sekali, sampai kami bertemu kemacetan didaerah Cikunir. Kemacetan yang diakibatkan pertemuan Tol Jorr dan dari arah Cawang. Kemacetan yang dihadapi masih tergolong tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan kemacetan dari Cikampek ke Cikunir atau arah sebaliknya. Selepas dari Pertemuan tol dengan JORR lalu lintas lancar. Bisa dibilang hanya berhenti beberapa saat dan kemudian jalan lagi dengan lancar. Tidak sampai berhenti sampai berjam-jam.

Perjalanan tidak terlalu membosankan karena kami membuat perjalanan ini tidak membosankan. Seperti kami bernyanyi dengan menggunakan gitar dan drum (layaknya pengamen) untuk mengisi waktu dalam perjalanan. Persis mirip dengan pengamen didalam bis-bis kota itu. Musisi dadakan pun bermunculan. Pemain gitar dadakan juga ada  dan juga pemain drum dadakan. Juga memang sih ada pemain gitar yang sudah terlatih. Seperti halnya bos besar saya.

Alhamdulillah, kami sampai di rest area pertama kami di KM 88 pada jam 10 malam. Cukup cepat kalau dibandingkan cerita horror dari yang sering dengar kalau perjalanan menembus Cikampek bisa tembus 4 jam. Bahkan saya sendiri pernah merasakan pengalaman yang cukup melelahkan menikmati tol Jakarta Cikampek. Dari KM 30 sampai KM 60an dalam  waktu 3 jam.

Kami beristirahat sejenak di rest area ini, yang katanya alias rencananya hanya  15 menit. Kami berjalan menuju kamar kecil  bersama-sama. Saya langsung masuk kedalam toilet soalnya perut saya sudah memberikan  kode alam, akan tetapi itu sinyal palsu. Setelah berpakaian lengkap kembali, langsung saja saya bergegas menuju temen-teman yang lain yang bergerak menuju ke sebuah warung kopi. Ternyata mereka semua memesan minuman dan makanan kecil sebagai pelengkap diskusi. Saya sendiri memesan kopi hitam, yang tidak biasa saya meminumnya. Sampai ada yang komen kalau nanti tidak bisa tidur. Saya bisa bilang kalau ngantuk, biasanya saya akan tidur tidak terpengaruh dengan kopi.
Itu yang pakai jaket hijau siapa yah? (penyusup kah)

Yang tidak muat didalam warung
Ada kejadian lucu di warung ini. Sewaktu kami mengambil gambar untuk kenang-kenangan. Ternyata ada seorang pria yang bergabung dengan kami juga ikut befoto bersama, dan juga saat kami sedang mengobrol dia juga duduk dekat kerumunan kami. Awalnya saya berpikir kalau itu adalah supir dari bis kami. Ternyata setelah bertanya-tanya ternyata bukan dari grup kami dan juga bukan juga supir. Bahkan tadi sempat-sempatnya dia meminta foto yang telah diambil, untuk dikirim kan ke nomor HP melalui Whatsapp. Setelah itu orang ini hilang, sepertinya baru sadar salah grup.


Ternyata yang tadinya hanya 15 menit direncanakan untuk beristirahat. Lama waktu yang kami butuhkan untuk beristirahat adalah 45 menit molor 30 menit dari waktu yang telah kami rencanakan sebelumnya.

Setelah semua penumpang naik ke dalam bis, kemudian melanjutkan perjalanan melalui tol Cipularang menuju ke gerbang tol Cileunyi. Di dalam perjalanan menuju Gerbang Tol Cileunyi inilah kemudian saya mulai mengantuk dan mulai tertidur.

Pada saat mulai akan melanjutkan perjalanan di tol Cipularang teman-teman saya meminta untuk lampu dimatikan, karena mereka akan bersiap untuk tidur. sesaat setelah lampu dimatikan hampir semua teman-teman berteriak kesenangan. Momen inilah yang ditunggu-tunggu oleh mereka,  mereka ingin melakukan istirahat sebelum melakukan aktivitas seharian penuh keesokan harinya.

Berhubung tidak ada yang bisa dilihat di sekeliling dikarenakan pada saat itu malam hari. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur saja, supaya lebih menghemat energi.

Hiburan kemudian dilanjutkan hanya dengan menggunakan karaoke dari fasilitas dari bis yang kami tumpangi. Berhubung hampir semua mata mengalami kantuk yang sangat berat, maka hanya beberapa orang saja yang berkaraoke di dalam bis. Itupun tidak lama.

saya pun sudah tidak sadar lagi saya waktu bis sudah melewati kota Bandung. Saya terbangun beberapa kali saat bis berbelok ke kiri ke kanan secara ekstrim alias patah. Akibat banyaknya tikungan menuju ke Pangandaran ini, eh sebenarnya ga banyak sih Cuma dua tikungannya. Berhubung suspensi bis ini sudah menggunakan udara alias air suspension. Maka ini membuat tidur saya makin nyenyak,  sehingga hanya sesekali saya terbangun akibat tikungan tajam yang dihadapi oleh bis. Selebihnya, saya tertidur akibat rasa kantuk yang sangat berat. Kadang saya terbangun sebentar dan kemudian tertidur lagi Sampai akhirnya pada suatu saat, bis berhenti di sebuah rumah makan di kawasan Tasikmalaya Kalau tidak salah sebuah rumah makan yang bernama SR didaerah Rajapolah.

Jam menunjukkan jam 02.00 dini hari. Pada rumah makan ini tidak semua penumpang atau teman-teman saya turun, karena sebagian besar dari kami terlelap tidur. Kecuali ,saya dan beberapa orang rekan lainnya turun untuk kemudian menuju WC untuk menyetor.

Tidak lama saya menerima ajakan dari atasan saya untuk menikmati kopi di tengah malam dan kemudian kami mencari restoran. Kemudian menemukan sebuah restoran yang berada di belakang restoran utama (Restoran utamanya mah ini). Restoran ini menyediakan makanan yang hangat seperti bakso, teh panas, kopi dan lainnya. Kali ini, saya hanya memilih untuk menikmati teh manis hangat saja. Ada juga yang menikmati bakso dan saya tidak mau makan, karena takut sakit perut di tengah perjalanan. Kami menikmati teh dan makanan kami berdiskusi santai dan kemudian setelah kami selesai menikmati hidangan. Kami kembali ke ke dalam bis.

Perjalanan kemudian dilanjutkan kembali dan tidak lama saya kembali tertidur lelap dan bangun-bangun kami sudah memasuki Kota Banjar Ciamis. Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi hari perjalanan masih diteruskan karena waktu belum memasuki salat subuh. Dikota Banjar sendiri lampu merah beroperasi 24 jam. Walau tidak ada yang lewat juga hehehe.

Kembali saya tertidur dan terbangun saat akan memasuki sebuah parkiran di sebuah mesjid. Saya sendiri tidak mengetahui di mana persisnya lokasi masjid ini. Akan tetapi masjid ini menyediakan lokasi parkir yang cukup luas. Berhubung sholat subuh telah selesai dilaksanakan, maka mesjid ini telah kosong oleh jamaah subuh, hanya teman-teman dan saya yang kemudian melaksanakan salat Subuh di masjid ini.

Masjid yang bersih dan terawat. Kamar mandinya juga bersih dan tempat duduknya juga bersih. selesai melaksanakan ibadah sholat subuh kami kemudian kembali beristirahat menunggu rekan lain yang belum selesai melaksanakan salat subuh. Di samping  masjid ada seorang ibu yang menjajakan makanan gorengan yang bisa dijadikan sarapan. Langsung saja dengan lahapnya kami menikmati sarapan yang disajikan oleh ibu tersebut. Makanan kecil khas dari kampung yang kadang-kadang susah ditemukan di kota. Saya sendiri hanya memakan tahu goreng makanan kesukaan saya. Sedangkan yang lain makan surabi dan ada juga yang makan pisang goreng dan banyak lainnya.

Harga yang di label kan pada makanan tersebut juga tidak terlalu mahal hanya Rp1.000/ potong. Seperti biasa setelah makan kami hanya menyebutkan jumlah yang kami makan. Selalu ada saja donatur dadakan yang bersedia membayar sejumlah uang dari gorengan yang telah kami makan.

Hari berangsur terang dan perjalanan kami mulai dilanjutkan. Kurang lebih 1 jam perjalanan ke akhirnya kami sampai di sebuah restoran yang bernama karya Bahari 2. Kami berhenti untuk nantinya akan menyantap sarapan pagi.

Ini dia plangnya....

Dibelakang itulah saya buang air
Syukur Alhamdulillah ternyata di rumah makan ini juga tersedia kamar mandi yang bersih, yang bisa kami jadikan untuk melakukan ritual pagi kami, yaitu mandi dan buang air. Saya sendiri Langsung saja menuju kamar mandi untuk melakukan setoran pagi yang biasa saya lakukan setiap hari. Sedangkan rekan-rekan yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing. Untuk sarapan pagi akan tersedia 30 menit kemudian.

Sebelum waktu yang telah ditentukan ternyata sarapan telah bisa disantap Kemudian kami masuk ke dalam restoran untuk menikmati sarapan pagi yang cukup sederhana akan tetapi cukup nikmat dinikmati secara bersama-sama..
Sarapan pagi
Selalu yang terdepan kalau urusan makan

Mr. Mahmud juga ga mau ketinggalan

Sarapan pagi dulu....
Nasi goreng, ayam goreng, telur ceplok dan kemudian ditambah kerupuk, teh serta buah merupakan serapan yang telah disediakan oleh pihak panitia melalui rumah makan ini. Kami berbaris dengan teratur untuk mengambil makanan. Dan menikmati makanan sederhana ini, di dalam rumah makan yang masih sangat kosong karena memang rumah makan ini belum buka pada saat kami datang.

Simbol kota Pangandaran

Taman kota sepertinya
Setengah jam menit kemudian, sarapan pagi  selesai. Kami bergerak menuju lokasi River Tubing kami yaitu di daerah Santirah. Kami tidak bisa langsung menuju ke lokasi River Tubing tersebut dengan menggunakan bis besar, akan tetapi kami akan didrop di suatu tempat oleh bis tersebut dan nantinya kami melanjutkan perjalanan menuju Spot river tubing dengan menggunakan dua angkot kecil.

Mendarat di Rest Area (begitu pengakuannya)

Angkotnya baru datang satu
Awalnya saya sedikit bingung kenapa kami mesti didrop dengan menggunakan dua angkot karena kami masih melewati jalan jalan yang besar, setelah saya masuk ke dalam angkot dan kemudian masuk lagi kedalam jalan jalan kampung baru lah saya mengerti kenapa kami mesti menggunakan dua buah angkutan Desa ini. Jalan yang kami lewati untuk menuju destinasi kami untuk melakukan River Tubing ini masih cukup bagus bahkan terbilang baru di aspal baru di aspal ulang.
Angkot generasi old school

Angkot generasi micin

Sawah siap tanam
Hitamnya aspal masih terlihat pada jalan yang baru diperbaiki. Kami sangat menikmati sekali di perjalanan menuju area destinasi untuk River Tubing ini karena kami bisa menikmati pemandangan persawahan hutan-hutan kecil dan kadang-kadang jalan yang menanjak dan menurun. Jadi cukup bervariasi jalanannya dan ujian yang sebenarnya datang setelah kami akan memasuki jalanan kecil untuk menuju area River Tubing ini. Ternyata jalannya masih di aspal secara gotong royong dan terkadang masih ada jalan Tanah yang sama sekali belum diaspal di dalam mobil kami terguncang kadang pelan, kadang lumayan hebat akibat jeleknya jalan yang kami lalui. Perjalanan untuk menuju Spot River Tubing ini ternyata lumayan jauh dari Rest Area, di mana kami diturunkan dari ada sekitar 20 menit kami melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan desa ini.
Baru sampai lokasi (tampak depan)

Baru sampai lokasi (Tampak samping)

Foto lagi sebelum ambil pelampung
Akhirnya kami sampai juga di area Desa Selasa hari untuk melakukan ever Tabing yang mana tempat nya bernama santirah. Selama kami perjalanan dari Rest Area di mana kami diturunkan,  selalu kami berfoto-foto untuk sebagai dokumentasi bagi kami. Nantinya diambil dengan menggunakan kamera pribadi atau dengan menggunakan kamera dari pihak panitia.

Setelah turun dari angkutan yang membawa kami ke sport River Tubing kami diminta untuk melakukan penggantian kostum untuk berbasah-basah Ria. Tapi sebelum kami mengganti pakaian selalu ada yang mengambil foto bersama untuk sebagai dekumentasi, sedangkan saya langsung masuk ke dalam kedai kopi untuk menikmati secangkir kopi sebelum melakukan aksi River Tubing kami.

Ternyata anak penjual dari kopi masih muda dan dan membuat sebagian besartpeserta dari kelompok kami masuk beramai-ramai ke dalam kedai kopi hanya untuk bercanda dengan penjual kopi. Padahal sama sekali mereka tidak melakukan pesanan makanan atau minumn  dan hanya duduk di dalam kedai saja.
Briefing singkat oleh pemandu sorak eh pemandu tubing

Ini lagi ngapain yaaaa?

Ambil gambar terus sebelum main air
Setelah kami melakukan penggantian pakaian dan bersiap untuk melakukan kegiatan basah-basahan ini. Kita akan melakukan briefing sebelum melakukan kegiatan. Para pemandu menjelaskan kepada kami hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat kami melaksanakan kegiatan ini. Kami dengan seksama mendengarkan semua petunjuk yang diberikan oleh pemandu  ini.

Diantaranya menggunakan jaket pelampung menggunakan sandal gunung dan tidak menggunakan sendal jepit karena bisa hanyut. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 2 jam dan dipandu oleh 4 orang pemandu dan 1 orang fotografer. Pada briefing juga dijelaskan bagaimana cara duduk di atas ban dan bagaimana juga posisi tangan diletakkan di atas ban  serta bagaimana kita menyambung satu ban dengan yang lain.

Setelah dilakukan penjelasan awal dan juga dilakukan doa bersama, sebagai membuka kegiatan di mana kami berharap bahwa kegiatan ini nantinya selamat sampai selesai. Kemudian kami berangkat menuju titik awal keberangkatan kami.

Sebenarnya titik awal keberangkatan berada di sebelah atau di depan dari di mana kami briefing. Akan tetapi karena adanya longsor maka, titik awal keberangkatan dipindahkan menjauh dari titik-titik kami.

Kami diminta untuk memilih satu ban dalam atau yang bahasa Inggrisnya Tube. Dima mana ban dalam ini nantinya akan kami pakai sebagai pengapung kami mengarungi riak air sungai.

Untuk kegiatan ini kami dibagi atas 2 grup. Grup pertama terdiri dari 11 orang dan grup kedua 11 orang. Untuk menuju sungai kami harus menuruni sebuah tangga terlebih dahulu sebenarnya kami bisa meloncat, tetapi saya belum punya keberanian untuk meloncat karena memang saya tidak bisa berenang sama sekali. Bisa sih Tapi cuma sedikit.
Lanjut gan.....

Masih nguler
Kami membuat  rangkaian 11 orang yang mana sambung-menyambung dan kemudian dilepaskan di aliran sungai. Awalnya kami menikmati kegiatan ini dengan tenang karena aliran sungai tidak berlalu begitu deras dan juga riaknya tidak begitu besar. Akan tetapi sampai suatu titik dimana riak sungai besar sehingga membuat grup kami terlipat menjadi dua. Kelompok  kami pecah dan bahkan ada yang ban dalamnya terbalik, dan hanya menggunakan pelampung sebagai penyelamatnya. Bahkan tidak jarang  ada yang menhantam batu  sungai hingga terluka atau memar.

Akan tetapi, ini tidak membuat kami patah semangat. Kami kembali membuat susunan barisan dari ban untuk menikmati kegiatan ini. Pada penjelasan awal kami di beritahukan kalau kami nantinya akan melewati 4 gua. Dimana salah satu dari 4 gua tersebut lumayan panjang sekitar 100 meter. Akan tetapi kami hanya bisa melewati tiga buah gua tersebut dikarenakan satu hal lagi tidak bisa dipakai akibat longsor. Seperti  tadi yang telah saya jelaskan di atas.

Setelah re-grouping kembali maka perjalanan dilanjutkan untuk menikmati aliran sungai ini. Saya melewati sebuah gua yang lumayan panjang dan gelap. Ini adalah pengalaman saya yang pertama sekali untuk melewati gua, yang di atas air dengan menggunakan ban dalam.

Satu yang membuat saya takut untuk melewati gua seperti ini adalah akan adanya ular. Tkut kalau ada ular  yang akan melompat ke atas badan dan kemudian mematuk saya. Hal inilah yang paling saya takutkan, sewaktu saya melewati gua tersebut.

Alhamdulillah setelah melewati tiga gua tidak kami temukan adanya ular yang melompat ke atas tubuh kami. Kegiatan dilanjutkan menyusuri aliran sungai ini, sampai satu ketika kami diturunkan dari ban dalam ini ternyata kami harus melewati suatu jeram yang lumayan berbahaya.
Malah konvoi

Semangat itu masih ada
Kami kembali menyusun formasi untuk menyusuri aliran sungai sampai suatu saat kami harus turun kembali di suatu titik Dimana titik ini kami bisa beristirahat sementara sambil menikmati gorengan atau jajanan yang disediakan oleh para penjual makanan kecil di daerah sana. Hebatnya lagi pembayaran bisa dilakukan nanti pada saat kita akan meninggalkan area ini.

Serentak saja semua peserta menghabisi semua gorengan yang telah tersedia di atas wadah. Mata saya langsung tertuju ke gorengan tahu, goreng yaitu makanan favorit saya. Baru dua kali saya mengambil tahu goreng incaran . Ternyata juga banyak saingan untuk menghabiskan tahu goreng.
Masih semangat saudara-saudara

Makan gorengan dulu
Kemudian mata  beralih ke pisang goreng, ternyata pisang goreng yang disediakan sangat enak. Sehingga juga menjadi incaran para pemburu gorengan huhuhuhu. Pisang habis kemudian beralih makanan yang lain dan terakhir adalah tempe yang menjadi pilihan dan kali ini tempenya sangat tipis potongannya. Setiap kali gorengan naik dari wajan penggorengan,  selalu habis diserbu.
Pak Doni sedang dipijat oleh pijat tunanetra eh.... salah
Pak Doni tidak bisa melanjutkan kegiatan dikarenakan masuk angin, sehingga harus jalan duluan menuju base (RTB/ Return To Base). Selesai makan,  semua makanan dihitung secara manual oleh para panitia dan disinilah kejujuran diuji. Harap menyebutkan berapa yang telah dimakan tadi. Bahkan ada yang sampai lupa berapa buah dia telah memakan makanan tersebut hahaha…..
Petualangan masih berlanjut
Kami kembali menyusun formasi, untuk melanjutkan perjalanan ke titik akhir kegiatan ini. Kali ini posisi saya berada di tengah dan setelah menyusun formasi kemudian kami melanjutkan perjalanan, tapi entah kenapa kali ini saya yang terlepas dari ban. Ini bukan sekali saja tetapi,  saya sampai dua kali terlepas dari ban dalam dan lebih susahnya lagi saya terlepas dari ban di area yang kedalamannya lebih dari 2 meter. Berhubung saya tidak bisa berenang, saya agak kesulitan untuk menaiki ban. Untuk menaiki ban saya harus menginjak dasar terlebih dahulu, maka saya harus bergerak ke arah tepi sungai untuk mencari pijakan. Ditambah lagi dengan body saya yang lumayan besar (bukan lumayan lagi tapi sudah besar) membuat  saya kesulitan menaiki ban dalam di area air. Akan tetapi para pemandu dengan sabar membantu saya, untuk menaiki kembali ban dalam dan akhirnya saya bisa menaiki dan mengakhiri kegiatan ini sampai finish.
Titik terakhir kegiatan River Tubing
Menjelang  kami selesai, kami memasuki sebuah gua. Di ujung gua kami akan turun dari ban dan kemudian menaiki sebuah tanjakan. Nantinya kami akan melakukan kegiatan lainnya. Satu persatu para peserta diturunkan dari ban dalam dan yang lain menunggu di dalam Sungai. Sampai akhirnya saya lah yang terakhir naik ke atas daratan, yang disangka akan susah ternyata dengan mudah saya naik ke atas darat.

Masing-masing peserta bertanggung jawab dengan ban yang dipakainya untuk dibawa kembali ke base. Ternyata masih ada kegiatan terakhir yaitu melakukan terjun bebas ke suatu spot yang telah tersedia. Ada dua ketinggian yang tersedia yaitu mungkin yang pertama sekitar 4 meter ketinggiannya dan yang kedua sekitar 2 meter ketinggiannya. Para peserta sebenarnya diharuskan untuk melakukan kegiatan terjun bebas ini dan baru dinyatakan selesai kalau Setelah semua peserta terjun bebas.
Lokasi terjun tingkat SD

Loncat ..... enggak.... loncat ah......
Satu per satu peserta tour terjun dari ketinggian dari 4 meter dan ada juga yang dari ketinggian 2 meter. Saya sendiri setelah melihat dari atas dari ketinggian 4 meter. Masih belum berani untuk melakukan terjun bebas dari ketinggian 4 meter. Akhirnya, saya turun ke tempat yang ketinggiannya 2 meter dan ternyata tetap masih belum berani melakukan loncatan bebas.
Awas.......
Satu persatu para peserta meloncat dan diakhiri dengan cipratan air dari atas permukaan sungai yang keluar akibat loncatan dari para peserta. Setelah mengumpulkan keberanian, saya mencoba meloncat dari ketinggian 2 meter. Perasaan yang saya alami yaitu seakan-akan nyawa ini terpisah dari raga. Jasad sudah turun ke bawah, nyawa masih tinggal di atas. Akan tetapi ini lumayan memacu adrenalin kita.


Dua kali saya mencoba loncatan dari ketinggian 2 meter, yang mana Saya ingin mencoba mau loncatan terakhir di loncatan di ketinggian 4 meter. Akan tetapi gagal akibat para peserta lainnya sudah bergerak pulang menuju base hahaha.

jalanan menuju Base sendiri dilakukan dengan jalan kaki melewati jalan setapak yang telah dibuat oleh para pemuda setempat. Jalan yang licin akibat hujan yang turun semalam dan jalan juga ada yang telah di semen seadanya oleh para pemuda dan menggunakan anggaran dari pendapatan dari mengelola wisata ini. Jadi murni pembuatan jalan ini dari swadaya masyarakat dan pemuda dari Desa.  Ini menurut informasi yang saya terima dari para pemuda setempat.
Udah capek-capek masih aja disuruh bawa ban
Selama perjalanan menuju base,  saya sangat berhati-hati sekali untuk memilih jalan yang saya ambil. Berhubung jalannya licin, sangat berbahaya sekali. Apabila saya jatuh bakalan diketawain satu kantor ini...... Badan sudah terasa pegal-pegal akan tetapi, perjalanan menuju base belum juga sampai. Akhirnya sampailah pada satu titik, dimana saya menginjak suatu area yang licin dan membuat saya terguling-guling hahaha. Berhubung tidak banyak peserta yang di belakang saya. Jadi beritanya tidak terlalu viral hahahaha. Teman-teman lainnya telah dulu mendahului saya jadi hanya 2 orang yang mengetahui. Jatuhnya saya di hari ini juga disebabkan oleh sudah capeknya badan dan juga ditambah lagi jalanan yang licin. Sebenarnya alasan aja sih emang jatuh-jatuh aja......

Setelah sampai di base, saya langsung menuju ke sungai untuk mencuci badan yang telah terlumuri lumpur.  Saya berbaring di aliran sungai yang cukup dangkal dan sekalian melepaskan hajat kecil, akibat sudah kebelet pipis. Padahal di bawah ada yang lagi cuci muka hahahaha. Setelah bersih, saya menuju ke antrian untuk mengambil jatah kelapa muda. Lumayan untuk menggantikan ion-ion yang telah hilang. Berdasarkan informasi yang saya terima sih hehehehe.
Menikmati segarnya kelapa muda
Mantap.....
Terlihat sekali muka muka kelelahan dari rekan-rekan  akan tetapi kami sangat menikmati kegiatan ini. Soalnya inilah pertama kali bagi saya pribadi mengikuti acara seperti ini.

Saya menikmati air kelapa yang sangat besar akan tetapi daging kelapa nya sangat sangat tipis . Hanya bagus untuk air nya saja tapi untuk menikmati dagingnya tidak bisa dinikmati karena sangat tipis. Terpaksa saya bergerilya ke teman-teman yang tidak lagi mau menikmati nikmatnya daging kelapa muda. Lumayan akhirnya saya mendapati dua jatah dari rekan yang sudah tidak mau menikmati daging kelapa muda lagi.

Setelah puas beristirahat, Saya bergerak menuju ke kamar mandi untuk berganti pakaian, dengan pakaian yang kering dan kemudian juga dilanjutkan dengan makan siang.
Makan siang yang nikmat

Menu masih banyak
Makan siang sudah terhidang di sebuah Saung yang berada di belakang Kedai Kopi. Menu makan siang kali ini adalah Ikan Nila goring, sayur singkong rebus, pakis tumis, goreng ikan asin, kerupuk sambal dan yang paling penting nasi liwet. Memang makanan yang sangat sederhana  tapi sangat nikmat jika di nikmati pada saat perut lapar. Ditambah lagi dengan pemandangan di sekitar tempat makan kami, yang bisa memandang alam sekitar yang masih berbentuk hutan kecil dan ditemani dengan suara aliran sungai yang berada di bawah Saung tempat kami makan.

Saya sampai menambah nasi dua kali, akibat laparnya perut. Akhirnya tidak bisa nambah lagi, karena menu nya sudah habis. Sebenarnya nasinya masih banyak, sambal dan ikan asin dan sayurnya telah habis. Jadi saya memutuskan untuk berhenti makan hahahaha.
Disini nih yang jual....

Ini dia incaran saya
Kami makan sambil berbincang ringan dan setelah makan, saya bersama dengan teman menuju ke sebuah warung yang menjual petai. Seikat petai dengan jumlah 10 papan dihargai 20rb rupiah…. Setelah alot melakukan negosiasi akhirnya didapat harga 17rb / ikat. Kami membeli 4 ikat untuk dibawa pulang.

Makan siang selesai, kami mulai bergerak menuju ke rest area di mana kami nantinya akan berganti menggunakan bis kembali ke hotel. Perjalanan menuju bis sangat menyiksa, jalan yang dilewati bisa dikatakan hancur atau masih belum diaspal sama sekali. Hanya mendekati jalan keluarlah ada jalan yang sudah diaspal dan bagus. Akan tetapi suspensi dari angkutan Desa ini yang bisa dikatakan tidak baik membuat badan ini bergoncang hebat.

Setelah sampai di rest area kami melanjutkan perjalanan menuju hotel. Perjalanan menuju hotel melalui jalan yang tidak sama saat menuju ke tempat rest area tadi. Kali ini kami menyusuri pinggiran pantai yang mana juga melewati sebuah bandara kecil. Dimana yang katanya biasanya menteri kelautan mendaratkan pesawat pribadinya di sini. Sebuah bandara yang landasannya tidak terlalu bagus.

Kami juga melewati rumah makan yang akan dijadikan tempat makan malam kami nantinya. Direncanakan kami makan malam sekitar jam 19.00 malam dan sekarang kami akan menuju hotel terlebih dahulu untuk melakukan proses check-in dan kemudian beristirahat sejenak, sebelum melakukan kegiatan bersama di pantai.

Sampai di hotel, kami langsung melakukan proses check-in dan proses ini tidak berlangsung lama. Para panitia sendiri telah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Sehingga kami bisa langsung masuk ke dalam kamar.  Saya sendiri langsung mandi kembali. Tadi pada saat selesai melakukan kegiatan River Tubing,  saya tidak mandi akan tetapi hanya langsung berganti pakaian saja.

Saya satu kamar dengan Ari . Setelah sholat Ari langsung tertidur. Sedangkan saya setelah mandi malah susah menutup mata ini. Ini mungkin akibat saking capeknya kegiatan yang telah saya lalui. Saya memilih untuk duduk di depan balkon sambil menikmati teh hangat dan 2 Potong Roti. Roti milik Ari yang saya hajar hahahaha

Selesai melaksanakan sholat, saya mencoba kembali untuk tidur. Badan terasa panas dan saya memaksa mata ini untuk ternak dan akhirnya saya bisa tidur dengan nyenyak. Akan tetapi tidak kebagahian ini tidak berlangsung lama.  Berapa lama kemudian pintu kamar kami diketuk dan saya pun terbangun dan kemudian membuka pintu kamar. Ternyata kami di suruh keluar dan  menuju pantai untuk melakukan aktivitas sore.
Menunggu yang lain
Jalan santai ke pantai
Cukup lama waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua anggota bisa berkumpul semua kembali dan kami mulai bergerak menuju ke Pantai. Jarak dari hotel ke pantai tidak terlalu jauh mungkin ada sekitar 100 meter saja. Akan tetapi akibat kecapean waktu yang dijadwalkan untuk melakukan aktivitas yang harusnya kami mulai berkumpul 16.00 bergeser menjadi 17.00. Para peserta pun tidak mau melakukan banyak aktivitas fisik, hanya ingin berfoto-foto di tepi pantai.
Foto bersama dulu pas baru sampai

Foto bersama lagi.....

Dengan gaya

Salah arah


Yang penting masuk frame
Kami menikmati sore hari di Pangandaran dengan berfoto-foto dan kemudian menikmati matahari terbenam di ufuk Barat. Pantai Pangandaran yang kami kunjungi ini bisa dikatakan mirip mirip dengan pantai Kuta. Perbedaaanya kapal nelayan dan juga kapal-kapal yang biasa digunakan para wisatawan juga terparkir di pinggir pantai sehingga agak membuat pantai ini sedikit semrawut. Ditambah lagi adanya beberapa kendaraan bermotor yang lalu lalang yang mana kendaraan ini disewakan oleh para penduduk sekitar untuk ke para wisatawan yang datang ke pantai  Pangandaran. Akan tetapi seharusnya kendaraan bermotor tidak boleh sampai menjajakan rodanya di pinggir pantai. Sedangkan yang saya lihat banyak sekali motor yang berseliweran di tepi pantai dan ini sangat membahayakan bagi para pengunjung atau wisatawan  yang datang ke Pangandaran. Sudah seharusnya dibuat peraturan jikalau motor dilarang berjalan di tepi pantai.


Setelah mendekati Maghrib kami kemudian berjalan balik ke arah hotel yang nantinya kami dipersilakan untuk melakukan ibadah magrib terlebih dahulu sebelum nantinya akan berangkat ke restoran di mana Kami akan menikmati makan malam nantinya.

Perjalanan menuju restoran untuk menikmati makan malam tidak lebih dari 15 menit kamipun telah sampai di depan rumah makan tersebut dan menu untuk makan malam telah tersedia di atas meja. Sehingga kami langsung bisa menyantap semua menu yang tersedia di atas meja. Tidak butuh waktu lama bagi, untuk menghabiskan semua menu yang tersedia di atas meja. Baik itu Cumi-cumi,  Udang, Kepiting, Ikan dan sayur-sayuran. Ini membuktikan bahwa kami memang sudah kelaparan dari tadi.
Lihat betapa sangar mereka kalau sedang makan

Sedang mengincar menu

Hasil makan malam.... masih sisa kepiting

Hanya Nasi yang masih bersisa.... Andai masih ada ikan
Tidak ada kegiatan tambahan yang dilakukan di rumah makan. Setelah makan dan semua menu telah habis kami langsung bergerak menuju hotel. Di dalam perjalanan menuju hotel, guide yang biasa memberikan informasi memberitahukan kami bawa sepanjang jalan di pinggir pantai Pangandaran ini juga ada restoran remang-remang. Dimana membuat jelek nama pantai Pangandaran ini. Setiap kami melewati warung remang-remang ini Pak sopir dengan baik hati melambatkan laju kendaraannya dan sontak saja semua peserta langsung melihat kondisi warung remang-remang itu dari atas bis.
Itu yang pakai baju biru ganas makan duriannya
Sesampai di hotel saya, Dwijo, Eko dan Mulyadi langsung menikmati durian yang dibawa oleh penjual durian yang berada di depan hotel. Silih berganti orang-orang yang datang untuk menikmati durian. Anggota kami yang yang telah masuk kedalam Hotel kemudian juga keluar kembali untuk menikmati durian ini. Memang kalau dari segi ukuran durian yang dijajakan oleh Bapak penjual durian yg termasuk kecil sekali. Kalau dari segi rasanya bisa disandingkan dengan durian yang lain. Tentu saja kalau dari nilai ekonomi si bapak penjual durian akan lebih beruntung karena dari penjualan akan lebih banyak.

Acara setelah acara makan malam adalah acara bebas jadi para peserta bebas kemana-mana. Sebagian besar para peserta mencari souvenir yang akan dibawa pulang. saya sendiri sebenarnya tidak berminat membeli souvenir di sini. Saya lihat dari kualitas yang dijajakan oleh para penjual souvenir baik terutama baju kualitasnya tidak baik sehingga saya tidak perlu saya membeli souvenir dari sini.

Cukup lama saya nongkrong di tempat penjual durian. sekitar jam 10.00 an kemudian saya masuk ke kamar akibat kecapean saya ingin istirahat yang sedikit panjang untuk memulai aktivitas besok pagi sebelum berangkat pulang kembali ke Jakarta.

Di kamar saya sendiri saja karena teman sekamar saya pergi memancing dengan rekan lainnya. Saya saya tidak Mengunci pintu kamar karena takut nanti malam Saya dibangunkan pada saat saya tidur lelap.  teman sekamar saya balik ke kamar saya juga tetap terbangun dan Percuma saja saya tidak mengunci pintu kamar.

Selepas itu entah kenapa saya perut saya masih dalam keadaan lapar. Kembali sayang membuat Pop Mie untuk persiapan tidur hahaha.

Selesai makan Pop Mie yang telah saya seduh,  mata ini langsung tertidur dan terbangun pada saat akan melakukan sholat subuh. Setelah sholat Subuh, saya mau lihat di balkon keluar kalau kalau sudah ada teman yang akan memulai aktivitas berenang. Sekitar jam 06.00 pagi, saya melihat salah satu teman saya sudah duduk di pinggir pantai memegang handphone. Memang sih belum renang, tapi kemungkinan nanti nya juga akan berenang langsung saja saya turun ke bawah dan langsung bergabung untuk berenang. eh bukan berenang sih Tapi cuma hanya membasahi tubuh saja.
Berenang dulu sebelum pulang....
Makin siang makin banyak teman saya yang sudah bangun dan kemudian bergabung dengan kami untuk  berenang. Saya selesai berenang pada pukul 07.00 pagi. Kemudian naik ke atas kamar dan mandi dan setelah itu langsung benar-benar untuk check out dari Hotel. sebelum kami check out kami sarapan pagi terlebih dahulu di restoran di dekat kolam renang.


Ternyata di restoran sudah banyak juga teman-teman yang lain yang sudah melakukan sarapan pagi. Ternyata pengunjung hotel ini juga lumayan banyak ini terlihat dari banyaknya parah penghuni hotel yang sedang melakukan aktivitas sarapan pagi. Selesai sarapan pagi saya langsung ke atas untuk mengambil barang dan kemudian check out dari Hotel ini dan langsung menuju ke atas bis.

Rencananya kami berangkat pada pukul 08.00 pagi, tetapi perjalanan tertunda akibat ada beberapa rekan lain yang belum siap dan ahkhirnya kami berangkat menuju Jakarta pada pukul 08.30 pagi.

Perjalanan tidak langsung menuju Jakarta, tetapi kami singgah dahulu di sebuah tempat penjualan oleh-oleh yang berada di luar kota Pangandaran. Para peserta kemudian berbelanja dan ada juga yang tidak berbelanja seperti saya.
Sudah kehabisan tenaga

Betapa lemasnya kami
Kurang lebih kami berhenti 30 menit. Sebelum akhirnya kami berangkat, kamis kehilangan sopir cadangan dari bis yang membawa kami ke sini sekitar 5 menit Kami mencari cari sepeda yang akhirnya ditemukan entah di mana.

Kemudian berjalan panjang kami pun dimulai pada pukul 09.00 pagi hari. Perjalanan menuju kota Banjar, tidak bisa dikatakan lancar karena beberapa kali Kami menemukan hambatan yaitu truk yang bermuatan pasir yang menghambat perjalanan kami.

Keluar dari Kota Banjar kami langsung menuju ke Tasikmalaya. Jalanan yang berkelok-kelok membuat kami tidak banyak melakukan aktivitas dalam bis. Ditambah lagi tenaga para peserta jalan-jalan ini sudah terkuras banyak pada saat aktivitas kemarin siang.

Sebagian ada yang menikmati alunan lagu dari headset dan juga ada yang tidur dan bahkan juga ada yang tidak melakukan kegiatan apa-apa seperti saya. Jalanan yang berkelok-kelok membuat perjalanan menjadi lebih lama, akan tetapi dengan suspensi ini yang lumayan bagus. sehingga bus tidak terlalu berguncang dengan hebat.
Kondisi jalan..

Jam 12.00 siang kami berhenti di sebuah rumah makan di daerah Tasikmalaya untuk melakukan makan siang seperti biasa menu sudah tersedia diatas meja. Peserta yang telah melakukan salat zuhur, langsung saja menghabiskan semua menu yang terletak di atas meja. Habis semua makanan tidak bersisa.

Akibat kebanyakan makan, saya meminta obat Antimo ke fata yang saya ingin mencegah Nantinya saya mabuk di tengah perjalanan. Sehingga diharapkan nantinya saya dalam perjalanan menuju Nagreg tertidur. Benar saja tidak lama kemudian mata ini sangat berat sekali dan bangun-bangun saya sudah berada di jalan yang mempunyai separator di tengahnya berarti ini sudah sampai di tanjakan Nagreg dan sebentar lagi kami akan memasuki Tol Cipularang.

Awalnya kami ingin berhenti dahulu sebelum memasuki Tol Cipularang untuk membeli makanan  kecioyang berupa tahu. Akan tetapi karena banyaknya para peserta jalan-jalan ini yang tertidur sehingga pembelian tahu pun dibatalkan Bos langsung masuk ke dalam tol Cipularang dan melanjutkan perjalanan menuju tol Cikampek. Perjalanan di dalam tol Cipularang di hiasi dengan  hujan disebagian ruas.

Di beberapa titik dan kondisi jalan Cipularang sendiri bisa dikatakan lancar. Menjelang masuk ke dalam tol Cikampek sekitar km 70-an. Kami masuk ke dalam sebuah rest area.  Di sinilah saya membeli ikan oleh-oleh buat anak saya berupa brownies kukus yang merupakan makanan favorit dari anak saya.

Seperti biasa istirahat yang dijadwalkan hanya sebentar, dan molor. Sekitar pada jam 16.30 perjalanan dilanjutkan kembali. Sekitar jam 17.00 sore Kami telah memasuki tol Cikampek. Alhamdulillah kondisi tol Cikampek masih lancar, sehingga perjalanan kami menuju Jakarta sangat tidak membutuhkan waktu lama.

Lalu lintas hanya tersendat di sekitar Bekasi Barat sampai menuju Gerbang Tol Cikunir, setelah itu bis berjalan dengan lancar.

Saya bersama dengan teman saya, Eko turun di pinggir jalan di sekitar Gerbang Tol  Jatibening.  Kami lebih cepat turun di sana dibandingkan harus balik ke kantor terlebih dahulu. Saya di jemput oleh uncu yang telah menunggu. 

Sekitar jam 08.00 malam saya telah selesai beberes dan baru bersih-bersih dan bersiap untuk tidur menjelang pekerjaan di esok hari. badan ini terasa capek sekali dan benar saja besok paginya badan ini terasa pelatih akan tetapi pekerjaan masih harus dilakukan.

Liburan singkat kemarin merupakan liburan yang saya dan teman-teman sangat menikmatnya. Kekurangannya memang kali ini liburan tidak mengikutkan keluarga, akan tetapi dari sisi lainnya saya bisa menikmati waktu liburan sendiri bersama teman-teman satu kantor. Saya harap bisa menciptakan kekuatan kebersamaan diantara kami. Sehingga nantinya di dalam melakukan pekerjaan kamu bisa kompak dan terciptanya lingkungan kerja yang harmonis. Insya Allah.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images