Hari Ibu di TK Nabil
12:42:00 PM
Disuatu siang saya melihat
handphone saya yang berada diatas meja. Ternyata terdapat dua panggilan yang
tidak terjawab dari nomor yang tidak dikenal. Karena merasa tidak kenal saya
kemudian melanjutkan pekerjaan. Tidak berapa lama saya melihat ada lagi
panggilan yang dari nomor yang sama. Ternyata itu dari ibu gurunya Nabil. Yang
menginfokan bahwa untuk peringatan Hari Ibu yang jatuhnya pada tanggal 22
Desember akan diperingati disekolah pada tanggal 19 Desember. Para ayah diminta
menyiapkan hadiah spesial buat para bunda, Mama, Mami, Ibu, Umi dll (panggilan
istri dirumah kan macam-macam). Tambahan lainnya diminta untuk membuat surat
spesial juga atau dengan kata lain surat cinta (udah kaya pacaran aja). Dan
akan ada acara tambahan buat para bunda nantinya. Para ayah diminta
konfimasinya untuk bisa hadir. Saya sendiri karena belum ada rencana keluar, mengiyakan
kalau bisa hadir. Saya diminta untuk merahasiakan kegiatan ini kepada anak dan
terutama bunda.
Hari berganti hari, waktupun
cepat berjalan. Tidak terasa dua hari lagi sudah hari sabtu dimana acara untuk hari ibu disekolah Nabil akan
diadakan. Hadiah yang harus saya berikan kepada bunda belum saya belikan
(weleh-weleh). Bahkan surat yang diminta dibuat belum saya karang (emang ga
bakat romantis dan sudah terbukti hehehe).
Sepulang kerja sembari menunggu
bunda dari kantor, saya singgah di sebuah mall yang berada didekat kantor.
Kemudian mulailah saya mencari apa yang akan diberikan kepada bunda. Ada
beberapa item yang saya masuk daftar hadiah
yaitu tas kerja, sepatu, parfum. Untuk parfum saya tidak tahu yang mana
yang bunda suka, sedangkan untuk sepatu lupa ukurannya (hehehe). Kalau mau ditanya ke bunda bisa ketahuan nanti.
Akhirnya pilihannya jatuh ke pada
tas kerja. Mudah-mudahan berguna. Insya Allah. Selesai berbelanja saya langsung
membungkus seadanya, supaya bunda nantinya tidak tahu kalau saya mmbawa hadia
untuk dia. Saya masukkan tas tersebut kedalam plastik dan kemudian dilakban
dengan erat. Hadiah sengaja tidak dibungkus toh nanti juga di bungkus disekolah
pikir saya dalam hati.
Setelah keluar dari parkiran mall
bersama Chelsea, saya langsung menjemput bunda di tempat kami biasa janjian.
Ternyata bunda belum sampai, tapi tidak beberapa lama bunda datang. Bunda
sempat bertanya “itu apa yang dibungkus”.
“Ini
titipan dari cing Alimih” jawab saya cepat. Rumah Cing sendiri dekat sekali
dengan kami .Memang cing Alimih sering menitipkan barang kepada istri karena
dia-nya pulang malam. Bunda Alhamdulillah tidak curiga.
Sesampai dirumah, dengan alasan
harus mengantar barang ke rumah cing Alimih. Saya langsung meninggalkan rumah
tanpa membawa anak kami. Bisa terbongkar rahasia saya kalau salah satu anak kami ikut. Soalnya
sudah diwanti-wanti oleh guru Nabil melalui Whatapps, kalau acara ini tidak boleh
bocor informasinya kepada anak ataupun kepada sang kakak. Mungkin kalaupun
kepada sang kakak takut nanti si kakak bercerita atau kelepasan omongan. Saya
akan mengirimkan hadiah ini kepada Guru Nabil Langsung. Alhamdulillah rumah
beliau dekat sekali dengan rumah kami. Saya tidak bisa mengirim melalui jasa
kurir takut tidak sampai pada waktunya. Jadi mending saya sendiri yang
mengantarkannya biar lebih pasti.
Saya berpikir toh nantinya ini
kado akan dibungkus lagi oleh sekolah maka saya memberikan kepada bu Guru
bungkusan yang dilakban saja. Jadi belum dalam keadaan dibungkus. Selang
beberapa lama saya telah kembali dirumah dan berakting seperti biasa
(hehehehe).
Pagi hari pada hari Sabtu tepat
pada hari H. Setelah bersiap-siap. Saya, Bunda, Kakak dan Nabil berangkat
menuju ke sekolah Nabil. Bunda sampai saat itu tidak curiga sama sekali. Tepat
sebelum berangkat saya menerima SMS dari guru Nabil kalau para bapak diharapkan
membawa sarung dari rumah dan kemudian menunggu di mesjid didekat sekolah. Antara
rumah dan sekolah Nabil hanya memakan waktu kurang dari 5 menit. Tidak beberapa
lama kami telah sampai di depan sekolah Nabil. Saya langsung menurunkan Bunda,
Kakak serta Nabil dari mobil dan langsung mencari parkiran didekat sana.
Setelah memarkirkan mobil
ditempat yang paling strategis dan ama (buset dah). Saya langsung menuju mesjid
yang dimaksud dan disana sudah ada beberapa ayah yang sudah menunggu. Setelah
berkenalan dengan yang lain kami larut dengan pembicaraan yang santai. Tidak
beberapa lama bunda SMS “Ayah dimana ? Ga
masuk kesekolahan”. Demi menjaga kerahasiaan acara ini, saya jawab lagi
ketemu teman sebentar. Soalnya disekolah Nabil juga ada acara anak yang sedang
beratraksi untuk sang Bunda soalnya kan hari ibu.
Kelas lain yang juga membawakan aktraksi |
Nabil Ketutupan teman-temannya |
Nabil kalau difoto senyum terussssssss |
Masih senyummmmm |
Atraksi gabungan dari para murid TK Al-Azhar |
Nabil dengan gaya centilnya |
Duo maut |
Bunda lagi nemenin Nabil yang kolokan |
Ucapan selamat dari para anak tercinta |
Hadiah dari bu Guru (kalau foto dari Bunda hehehehe) |
Tidak berapa lama seorang guru datang
memberikan pengarahan. Kalau kami nantinya akan dibagi dua grup dan akan
perform untuk sang bunda. Saya termasuk
kedalam grup dua. Waduh apalagi ini
pikir saya, tapi biarlah nanti cuap-cuap saja. Ternyata grup saya akan
membacakan cerita dan juga akan menyanyi bersama. Tapi sebelumnya akan ada tebak suami dulu
oleh para ibu bagi suaminya yang datang. Bagi suaminya yang tidak datang ya
tidak ikut acara tebak suami. Jadi dengan memakai sarung ini kita memakai ala
ninja dan nanti akan diberi topeng lagi dan sandal kita dilepas biar tidak
gampang dikenali. Pada acara ini mungkin tujuannya untuk menghibur sang ibu
pada peringatan hari ibu. Bagi yang ketebak diberi hadiah (yang salahpun tetep
dapat hadiah dari sang suami tercinta).
Berhubung saya tidak mempunyai
kain sarung pihak sekolah meminjamkan sarung kepada yang tidak membawa sarung.
Waduh akhirnya saya harus menggunakan sarung juga.
Setelah menggunakan sarung dan
memakaikannya ala ninja kami diarahkan masuk kesekolah tetapi ada seorang bapak
yang tidak bisa menggunakan sarung ala ninja. Terpaksa diajarkan dahulu (ini
berarti dulu ga hadir pas pelajaran memakai sarung ala ninja).
Kami masuk ke sekolah dengan
menggunakan sarung ninja dan para pengguna jalan langsung melihat kami semua.
Entah apa yang ada dibenak pengguna jalan semua akan hal ini. Kami disimpan
dahulu dibelakang layar sementara grup satu lah yang akan tampil duluan.
Dibelakang layar kemudian hadiah yang kami kirim ke sekolahan dibagikan satu
persatu. Disinilah saya terkejut. Ternyata hadiah saya untuk bunda tidak ada
perubahan sama sekalai alias tidak dibungkus ulang. Bu Guru kalau emang ga
dibungkus ulang kasih tau dong….. Kan malu saya dngan para bapak yang lain. Masalahnya
pihak sekolah tidak menekankan hal ini. Jadilah saya yang merasa sedikit malu,
tapi saya pikir yang penting isinya(buat mengahapus rasa malu hahaha). Para
bapak yang lain bagus-bagus bungkusnya huhuhuhu.
Para ninja yang siap beraksi |
Setelah grup pertama selasai,
kami bersiap berbaris di depan tenda kecil yang berada dihalaman sekolah. Kami
semua didudukkan dan kemudian baru sang bunda dipanggil kebawah (bagi suaminya
yang ikut saja). Ibu para orang tua murid langsung berbisik-bisik untuk menebak
dimana suaminya. Setelah itu acaranya dimulai . Pembukaan oleh guru, tapi saya
merasa ada yang salah dengan posisi duduk saya. Saya salah mengambil posisi
duduk dan kaki saya mulai semutan. Saya berusaha menahan untuk tetap bertahan
pada posisi ini, akan ini tetapi pihak sekolah menambahkan sebuah acara
selingan yang ditujukan kepada sang kepala sekolah. Ini yang membuat saya tidak
bisa bertahan dan membuat saya merubah posisi duduk. Saya berusaha untuk bersila.
Oleh karena ukuran badan saya yang besar, membuat Kain sarung tertarik
kebelakang dan membuka sedikit bagian kepala saya. Saya tidak bisa
membetulkannya soalnya tangan saya didalam.
Setelah acara selingan barulah
kemudian sang bunda diminta untuk menebak dimana sang suami berada. Para bunda
diminta berdiri dibelakang sang ayah kalau yakin itu suaminya. Mulailah para
Bunda sibuk memilih suami masing-masing. Bunda dengan percaya diri langsung
berjalan menuju saya dan berdiri
dibelakang saya. Tsernyata semua para ibu memilih suami mereka masing-masing
dengan benar. Setelah itu kami semua memberikan hadiah kepada sang istri dan
saya bilang ke bunda maaf bunda kadonya tidak dibungkus. Tentu saja bunda
memberikan maafnya kepada saya sambil tersenyum.
Para bunda lain yang tertangkap kamera bunda |
Para bunda kemudian dipersilahkan
duduk kembali dibawah tenda sementara para ayah akan membacatakan sebuah cerita
tentang kesempurnaan seorang istri dimana sang suami. Selanjutnya membawakan
lagu Andra and the backbone “Sempurna” (kalau tidak salah). Sedangkan saya sih
Cuma diam saja secara tidak suka nyanyi (takut merusak suasana hahahaha).
Para ayah sedang show |
Sebelum pulang poto bareng dulu |
2 komentar
hanya demi anak kita mau ngelakuin semua, padahal klo diliat bisa ketawa sendiri....
BalasHapusSebenarnya saya sendiri agak males ikutan acara seperti itu tapi demi anak ya sesekali tidak apa-apa.
Hapus