Father’s Day TK Islam Al-Azhar 24 Jatikramat di Taman Buah Mekarsari
3:54:00 PM
Lebih sebulan yang lalu saya
mendengar kalau TK tempat anak saya bersekolah akan mengadakan acara Father’s
Day (Hari Ayah). Jujur saya baru mendengar kalau ada hari semacam ini. Hari
ayah itu sendiri jatuh pada tanggal 12 Nopember setiap tahunnya. Jadi acara
ini untuk lebih medekatkan antara anak dengan ayah. Mungkin ini hari yang
dibuat karena para ayah iri oleh tidak adanya Hari Ayah sedangkan
hari Ibu ada (hehehe…..).
Dua minggu sebelum acara
dikirimkanlah formulir pemesanan tiket masuk untuk para anggota keluarga yang
akan ikut datang. Untuk Nabil tiket telah disediakan oleh pihak sekolah.
Sedangkan untuk Ayah, Bunda dan kakak harus menambah tiket lagi dan belum lagi
tiket parkir. Untuk itu kami memesan 1 tiket untuk ayah yang harganya 110rb,
untuk membayar lomba melukis caping dan 2 tiket masuk lagi untuk Bunda dan Kakak
senilai 40rb/orang.
Bunda pada acara ini tidak hanya
melihat kami beraktifitas. Ternyata Bunda akan mengikuti lomba memasak yang
katanya akan di nilai oleh Chef Hotel Berbintang. Bunda nantinya akan berduet
dengan Bundanya teman Nabil, dan mereka juga sibuk berdiskusi akan memasak apa
nantinya melalui jaringan media sosial. Akhirnya diputuskan Bunda akan memasak
Martabak Manis nantinya dengan berbagai macam toping.
Acara Father’s Day ini sendiri akan
diadakan pada tanggal 14 Nopember 2015 yang bertepatan pada hari Sabtu.
Pada hari itu Alhamdulillah saya libur kerja hari itu dan begitu juga bunda.
Jadi kami semua bisa menghadiri acara tersebut. Untuk acara tersebut ayah dan
anak menggunakan baju yang sama. Jadi para ayah harus menyerahkan ukuran baju
kepada panitia disekolah. Berhubung saya mempunyai badan yang lebih lebar dari para ayah lain maka bunda membuat ukuran pada halaman pemesanan baju
mengikuti ukuran dibelakang (ukuran special). Sehari sebelum hari-H kaos
tersebut dibagikan kepada para keluarga yan telah memesan. Uncu datang
mengambil baju tersebut, karena saat itu kami sedang bekerja. Pada sms gateway
di informasikan kalau bajunya akan dibagikan pada jam 15.00, tapi saat uncu
datang mengambil dikatakan kalau baju akan dibagikan pada jam 16.30. Aduh, kok
molor ni sekolah. Padahal pemesanan sudah dilakukan pada sebulan yang lalu.
Pada saat kami pulang, ditemani
dengan derasnya hujan yang membuat kami berdua basah kuyup. Sesampai dirumah
saya langsung mandi dan kemudian melaksanakan sholat Isya. Setelah itu saya langsung
mencoba baju yang teah diambil oleh uncu tadi. Ternyata saudara-saudara,
bajunya tidak muat dibadan saya. Bajunya membuat perut saya
tercetak menjadi 3 pieces (seharusnya sih 6 bagian hahahaha). Ini
membuat saya sedikit kecewa, padahal bunda telah memberi keterangan kalau ada
penambahan biaya saat membuat kaos untuk saya kami bersedia menambah. Akan
tetapi pada kenyataanya hasil yang kami dapat berbeda. Akhirnya diputuskan
kalau saya tetap menggunakan baju bebas pada acara tersebut.
Keesokan harinya kami berangkat
meninggalkan rumah jam 6.10 pagi. Rencananya perjalanan akan melewati jalan
biasa saja, bukan lewat tol. Dari rumah kami melewati Jatiasih-Narogong-Trans
Yogi dan sampai di Taman buah Mekasari. Kondisi lalu lintas di Jatiasih masih
cederung sepi. Begitu akan memasuki ke jalan Narogong lalu lintas ramai sekali,
akan tetapi masih dalam katagori lancar. Hanya perlu menaikkan kewaspadaan, terhadap kendaraan bermotor roda dua yang saat itu mendominasi jalanan.
Jam 7 pagi kami sudah sampai di
depan gerbang Taman Buah Mekarsari. Didepan gerbang ada minimarket dan di depan mini market ada yang menjual Bubur Ayam. Kebetulan sekali pikir saya secara saya dan Bunda
belum sarapan. Saya langsung memesan dua mangkok bubur untuk saya dan Bunda
sarapan. Sedangkan Nabil dan kakak sudah menikmati makanan sarapan mereka di
dalam mobil tadi dalam perjalan menuju ke Taman Buah. Bunda terlebih dahulu
menuju minimarket unutk berbelanja makan kecil yang akan dibawa kedalam
nantinya. Biasanya kalau beli di dalam harganya mahal-mahal.
Setelah selesai saya menikmati
sarapan, bunda juga selesai berbelanja makanan kecil dan langsug menikmati
bubur yang telah dihidangkan oleh abang penjual bubur. Rasa buburnya lumayan enak
dan tidak terlalu mahal kalau menurut saya. Gerobak penjualnya bersih dan
tertata rapi. Tidak lama bunda juga selesai menikmati sarapan paginya.
Kemudian, dengan segera kami masuk kedalam mobil dan masuk ke gerbang
Mekarsari.
Sesudah kami berada area
Mekarsari, kami tidak tahu menuju kemana acara itu dilaksanakan. Arah the jungle
atau kemana. Kemudian saya berspekulasi saja. Mungkin menuju area parkiran
mobil yang berada didekat kami berada. Dari sana saya melihat ada papan penujuk
lokasi acara Father’s day TK Islam dimana anak saya bersekolah. Dengan segera
saya mencari tempat parkir mobil.
Kami membawa pakaian ganti dan
juga makanan kecil yang telah dibeli tadi. Di pintu masuk telah menunggu
seorang Guru Nabil yang menemani penjaga tiket. Saat itu tempat penjualan tiket
belum buka, jadi yang sudah mempunyai tiket saja yang bisa masuk kedalam
taman tersebut. Masuk kedalam tersebut ternyata taman ini lumayan luas. Inilah
pertama kalinya saya dan keluarga masuk kedalam Taman Buah ini. Dengan berbekal
petunjuk arah yang telah ada, kami menuju lokasi acara Father’ Day.
Area tempat diadakannya Father's Day |
Lumayan jauh kami berjalan menuju
lokasi acara. Mendekati tempat lokasi, sudah ada meja registrasi untuk mendata
siapa yang telah datang dan juga pembagian snack pagi buat peserta dan juga baju
seragam bagi yang belum mendapatkannya. Setelah registrasi, kami melanjutkan
perjalan menuju lokasi acara.
Didekat lokasi acara disana sudah berdiri 3 tenda besar yang tersedia buat para peserta. Juga terdapat 1 buah tenda besar untuk para ibu-ibu berlomba. Dibawah tenda telah tersedia meja yang telah ditutupi taplak meja dan atasnya telah tersedia kompor memasak ukuran kecil. Didepan tenda telah tersedia hadiah untuk para juara memasak dan lomba melukis caping (alias topi petani). Lokasi tenda sendiri berada dibawah pohon-pohon jadi agak terlindungi dari sinar matahari.
Kami langsung mencari spot untuk
kami duduk. Kami memilih tempat yang berada dibawah pohon yang pastinya pas
siang tidak panas kena sinar matahari. Berhubung kami tidak membawa alas duduk
dari rumah, kemudian bunda meminjam dari pihak sekolah. Alhamdulillah kami
mendapatkan alas duduk dengan meminjam ke pihak sekolah.
Adapun acara ini yang saya tahu
adalah Sehari Ayah bersama anak. Nabil menginfokan kalau acaranya adalah
menanam padi, menangkap ikan dan juga memandikan kerbau. Wah kegiatan ini semua
bisa dilakukan saat pulang kampung.
Saat itu belum banyak para
peserta yang datang. Tiap kelas dibedakan dengan warna baju Untuk Warna Biru
untuk kelas Kelompok Bermain, Warna Merah dan Kuning. Untuk TK A. dan lainnya
saya lupa. Berhubung baju saya tidak muat, dan bunda telah komplen ke Guru
Nabil. Mereka bilang balikin aja biar dibuatkan sesuai dengan ukuran yang
sesuai dengan ukuran saya.
Anak-anak dikumpulkan untuk berikrar (featuring tangan bu Guru) |
Ikrar sedang berlangsung |
Jam 8.30 acara dimulai. Para
murid TK dan para ayah diharapkan berdiri dilapangan utnuk mengikuti ikrar pagi
dari para anak-anak TK, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari
pihak sekolah dan juga pihak yayasan Al-Azhar. Setelah Kata sambutan, acara
dimulai dengan menari dengan dipandu oleh kakak dari Taman buah. Tarian yang
dibawakan kali ini berasal dari Jawa Barat yaitu Tari Panen Padi. Pantesan saya
melihat ada wanita berbaju kebaya didepan bersama grup para guru, ternyata dia
adalah pemandu tari. Pertama gerakan tari diajarkan tanpa musik dan setelah itu
langsung praktek dengan menggunakan music. Semua bergoyang berantakan walau
telah mengikuti instruksi kakak pebimbing tari. Semua murid dan para ayah
langsung berjoged bersamam mengikuti arahan kakak instruktur tari.
Sekitar 20 menit waktu saya dan
Nabil bertari ria. Kemudian acara dilanjutkan dengan lomba memasak untuk
ibu-ibu. Bunda dan Azra bergabung dengan ibu rekan lomba. Sedangkan Ayah dan
Anak mengikuti lomba melukis Caping pak tani secara bersamaan. Jadi saya tidak
sempat memfoto bunda saat berlomba. Untuk lomba melukis caping menggunakan tema
buah-buahan. Jadi menggambar buah-buahan diatas caping yang telah disediakan.
Lomba caping dibagi atas 7 orang/ grup. Tujuh peserta melingkar. Cat pewarna
telah tersedia didalam lingkaran. Untuk menggambar buah buahan ini disediakan 4
macam warna yaitu merah, kuning, biru dan ungu.
Nabil sibuk melukis |
Malah para orang tua yang sibuk |
Masih sibuk ya nak? |
Pada awalnya saya yang
menggambar dicaping, kemudian Nabil tidak mau ketinggalan. Dia akhirnya yang
bersemangat melukis. Sedangkan saya hanya melihat Nabil melukis dengan
seleranya sendiri. Setelah caping pak Tani Nabil penuh dengan coretan Nabil pun
berhenti melukis dan memberikan caping kepada saya untuk dikeringkan. Padahal
waktu yang diberikan kepada kami masih ada untuk melukis.
Dengan hasil karyanya |
Caping yang telah dilukis
diserahkan kepada panitia untuk dinilai. Caping-Caping tesebut diberikan nomor
sesuai dengan nomor kedatangan kami pagi ini. Kami menunggu para peserta lain
yan belum menyerahkan capingnya. Ternyata banyak peserta yang menggambar
ayahnya anaknya malah tidak menggambar sama sekali. Biarlah yang penting anak
saya senang.
Caping sedang dinilai |
Bunda masih melanjutkan
perjuangannya untuk mengikuti lomba memasak sedangkan saya dan Nabil sudah
dipanggil untuk mengikuti acara selanjutnya.
Kami kemudian dibagi dalam beberapa
grup, masing-masing grup dipandu oleh satu petugas dari taman buah.
berdasarkan kelas. Kelas Nabil memulai acara berikutnya dengan menanam
padi, ada juga memandikan kerbau dan juga manangkap ikan Dalam perjalanan
menuju sawah tiap anak dibagikan bibit padi oleh pak tani yang telah stand by
disana. Kakak ternyata ikut dengan saya ke area menanam padi. Padahal dia tidak
membawa baju ganti. Saya bilang ke kakak kalau kakak haya melihat saja dari
atas dan kakak setuju saja. Para siswa dan ayah diminta untuk berbaris di
pinggir sawah sambil mengikuti instruksi pak tani tentang cara menanam padi.
Setelah diberikan instruksi kemdian peserta diminta untuk turun ke sawah.
Nabil yang senang, kakak yang mulai gelisah |
Para orang tua yang membimbing anaknya menanam padi |
Saya kemudian menurunkan Nabil ke
area sawah. Sewaktu saya minta kakak untuk jangan turun, dengan lemah kakak
mengiyakan sambil menahan air mata keluar. Wah pasti minta main air juga nih.
Saya kemudian mengizikan kakak untuk turun ke sawah. Dengan semangat kakak
langsung turun.
Duo in action |
Saya Saya pikir lumpur sawah ini
dalam. Ternyata dibawah sawah telah diberikan pengeras pada bagian dasarnya
supaya kaki para peserta lain tidak mudah terposok, karena sebagian besar
peseta adalah anak kecil. Saya merasakan kaki saya sediki sakit menginjak dasar
sawah. Nabil dengan semangat menanam padi disawahnya. Dia menanam padi dengan
sekehendak hati. Kadang bibit yang ditanamnya tidak berdiri tegak, terpaksa
saya yang mendirikan bibit yang sudah ditanam itu lagi. Sedangkan kakak hanya
sibuk bermain dengan lumpur.
Selama 25 menit, kami berada
diareal pertanian ini. Setelah itu kakak pemandu mengajak kami untuk pindah ke
areal sebelah yaitu untuk tempat memandingan kerbau. Di kolam tersebut sudah
tersedia dua ekor kerbau yang dengan pasrahnya siap dimandikan. Kakak dan Nabil
ketakukan saat saya mendekati kerbau. Mereka tidak mau memandikan kerbau walau
sudah saya paksa. Mereka hanya melihat teman yang lain memandikan kerbau dari
jauh. Kakak pemandu kembali menggiring kami menuju area permainan berikutnya
Setelah memandikan kerbau. Kami
pindah ke area berikutnya yaitu kolam menangkap ikan. Sebelumnya kami masih
menunggu grup sebelumnya selesai menangkap ikan. Saat grup sebelumnya selesai
menangkap ikan. Kami diminta untuk turun ke dalam kolam, sambil bersiap
menunggu aba-aba selanjutnya. Nabil dan kakak seperti bisa tidak mau turun
kedalam kolam karena takut. Entah apa yang membuat mereka takut. Terpaksa saya
yang turun untuk menangkap ikan demi mereka. Saya memberikan plastik kosong
untuk hasil tangkapan ikan kami nantinya.
Setelah ikan dilepas para
bapak-bapak berebut menangkap ikan yang dilepas setengah mabuk. Mudah sekali
menangkap ikan yang sedang mabuk ini. Tapi karena ikan Mas ini kulitnya licin
kadang ikan mudah terlepas. Saya berhasil menangkap 4 ekor ikan Mas. 2 ekor
yang besar dan 2 ekor yang kecil. Padahal seharusnya saya bisa menangkap 2 ekor
lainnya. Dua ekor lainya berhasil meloloskan diri dari perburuan saya. Nabil
dan kakak senang sekali mendapatkan 4 ekor ikan tangkapan saya. Kurang dari
setengah jam saya selasai menangkap ikan. Kemudian kami dipersilahkan menuju
area berikutnya. Berhubung saya masih nagih menangkap ikan saya meneruskan
usaha untuk mendapatkan ikan walau bercampur dengan grup lain. Tapi usaha saya
sia-sia. Ikan tak kunjung saya dapatkan.
Kemudian kami bertiga bertemu
dengan bunda yang ternyata telah selesai mengikuti lomba memasak dan hasilnya
sedang dalam penjurian. Kami bergerak untuk membersihkan diri dari kotoran yang
melekat dibadan. Bunda belum membawa pakaian ganti terpaksa mengambil pakaian
di tempat kami tadi duduk. Sedangkan saya menuju ke area penanaman kangkung.
Kami pergi memetik tanaman kangkung, karena yang ada disana Cuma saya maka
kakngkung yag tersisa saya petik semua (hahaha).
Setelah puas mengambil kangkung
kami, kemudian menuju kamar mandi yang berada di dekat lokasi acara dan
mengantri untuk mandi sedangkan saya langsung menuju tempat duduk kami.
Ternyata sudah ada yang menempati tempat kami tadi. Terpaksa kami yang menyingkir
dan mencari lokasi yang baru.
Setelah Nabil dan kakak mandi
kemudian kami duduk menunggu hasil lomba tadi. Bunda kemudian mengambil makan
siang untuk Nabil dan Kakak sedangkan para orang tua tidak mendapatkan apa-apa
(hiks…. Hiks…). Ternyata unutk lomba memasak bunda dan teman berhasil
memperoleh Juara Harapan 2. Untuk melukis caping saya dan Nabil tidak
memperoleh juara, bahkan untuk nominasi pun tidak hahahaha. Yang penting Nabil
dan Azra senang.
Bunda sedang menerima hadiah |
Selesai pengumuman pemenang
lomba, satu persatu para peserta beranjak pulang. Saya kemudian mengajak Bunda
untuk pulang karena perjalanan kami masih panjang. Karena hari itu, kami masih
harus menuju Cilegon untuk melihat Nenek. Alhamdulillah pada Father’s Day kali
ini semua senang.
2 komentar
Selamat menang lomba masaknya. Artikelnya mantap. Terus di-update blognya ya (pasang adsense untuk tambah pemasukan).
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya ke blog keluarga kami. Untuk adsense saya sudah pasang diblog, tapi entah kenapa tidak muncul di blog ini. Mungkin belum rejekinya, tapi masih saya cari tahu penyebabnya. Terima kasih juga untuk sarannya.
Hapus