Jalan-Jalan ke Cirebon dan Kuningan bareng ERCI Tangerang

9:59:00 AM

Suatu hari saya menerima ajakan untuk melakukan turing ke Cirebon dan Kuningan oleh rekan-rekan klub otomotif yang mana saya bergabung didalamnya, melalui grup di Telegram. Sebenarnya kegiatan ini berbentrokan dengan acara kami yang lain, tapi kami memutuskan untuk ikut dalam perjalanan ini.  Adapun turing ini dilakukan pada tanggal 24-25 Oktober 2015 dan setelah dikumpulkan rencananya akan  diikuti sekitar 50 mobil dari gabungan beberapa chapter, selain ERCI Tangerang. Kami direncanakan untuk mengunjungi kawasan Curug Putri di Kuningan dan keesokan harinya berbelanja di Cirebon.

Itu Patung Kuda dinama ya?
Sehari sebelum melakukan perjalanan pakerjaan bunda makin banyak dan bunda sedikit pusing soalnya esok mesti melakukan perjalanan jauh. Akhirnya diputuskan membawa pekerjaan bunda menuju lokasi biar bisa dikerjakan disana (hehehe). Pada hari itu kami pulang malam hari dan sedangkan esok kami mesti membawa masakan untuk bekal.  Kami akan membawa menu Ayam Goreng Bumbu untuk bekal dan sayurnya pare mix with cabe, teri ‘n the terong.

Pulang kerja kami janjian di stasiun Klender, karena bunda terlebih dahulu harus naik kereta menuju meeting point kami  dan saya menunggu di stasiun Klender. Setelah turun kereta bunda berbelanja sayur terlebih dahulu dan baru kami pulang bersama menuju rumah.

Sebelum sampai dirumah, kami ingat kalau kami belum membeli makan selama kami diperjalanan. Kami harus berhenti dulu di Mini Market terdekat untuk membeli makanan. Kali ini kami tidak banyak membeli makan dikarenakan perjalanan hanya sekitar 4 jam saja.  Tapi berhubung nantinya ada juga anak teman saya yang mengadakan acara ulang tahun pada hari yang sama, maka kamipun menyempatkan membelikan hadiah buat kedua anak yang berulang tahun.

Sesampainya dirumah, saya langsung mandi dan melaksanakan sholat Isya. Selesai  sholat saya langsung membantu bunda didapur, membuka bawang, membuang kepala cabe, memotong pare dan memotong pare. Sedangkan bunda mempersiapkan pakaian yang akan kami bawa keesokan harinya. Azra dan Nabil sangat  bersemangat akan melakukan perjalanan ini. Soalnya ada unsur berenangnya. Walaupun mereka tidak bisa berenang, bermain air adalah kesukaan mereka.

Selesai saya mempersiapkan bahan sayuran bunda langsung memasak bahan yang telah saya persiapkan dan kemudian menempatkan pada rantang yang telah disiapkan untuk dibawa.

Barang yang akan kami bawa telah dipisahkan dengan barang yang lain. Tidak lupa saya membawa HT yang akan dipergunakan selama perjalanan nantinya. Kabel chargeran juga telah dipersiapkan.

Perjalanan kami  akan dimulai pada jam 8 pagi dan untuk titik kumpul sendiri ada adalah rets area jalan tol Jakarta Cikampek KM 57. Alhamdulillah dekat dengan rumah, soalnya sebagian besar rekan turing saya tinggal di Tangerang. Turing ini sendiri merupakan turing resmi chapter klub otomotif saya dan juga mengundang rekan antar chapter yang lain.

Entah mengapa malam itu saya sedikit sudah tidur. Entah karena semangat mau turing atau kenapa. Saya tidur jam 11 malam dan bangun jam 3 pagi, padahal kami rencananya akan berangkat jam 6 pagi. Jadilah malam itu saya kurang tidur. Jam 4 pagi bunda sudah bangun mempersiapkan segalanya dan sedangkan saya memasukkan barang yang akan dibawa kedalam mobil.

Setelah semua siap untuk berangkat. Jam 5.44 waktu Indonesia dashboard mobil, kami bergerak meninggalkan rumah kami menuju titik kumpul kami di Jalan tol Jakarta Cikampek Km 57. Hari sudah terang saat kami meninggalkan rumah.  Pada saat itu jalan masih cenderung ramai lancar. Saya berpikir masih seperti kami turing menuju Purwokerto, pasti sebagian besar umat ini menuju Bandung dan sekitarnya.

Kami masuk ke Tol Cikampek melalui pintu tol Pondok Gede Timur mengarah ke Jakarta, kemudian kami keluar di pintu tol Pondok Gede Barat lalu memutar arah menuju Cikampek lagi. Daripada masuk dari pintu tol Jatiwarna kami mesti bayar tol lebih mahal hehehehe.

Kendaraan besar seperti Truk  yang berjalan lambat sedikit memperlambat laju kendaraan pribadi. Sepertinya sebentar lagi jalan tol ini akan macet setiap waktu karena pertambahan jamlah kendaraan yang sangat pesat (my personal thought). Laju kendaraan kadang tersendat kadang lancar. Kadang pas macet saya berpikir ada kecelakaan didepan kami, eh teryata muma ada mobil yang masuk ke dalam rest area.

Jam 7 pagi  kami sapai di rest area KM 57. Pagi itu rest area dipenuhi oleh pengunjung yang akan melakukan perjalanan. Kami sedikit kesusahan menemukan spot untuk parkir. Alhamdulillah kami menemukannya tempat parkir yang ideal (halah ideal). Lokasinya strategis dan dekat dengan rekan yang akan jalan lainnya. Tetapi ternyata tikumnya pindah. Dengan berat hati kami memindahkan mobil kami.
Briefing sebelum jalan

Tidak lupa narsis terus
Sekitar satu jam kami di area rest area tersebut. Yang digunakan untuk membagikan stiker turing, dan juga menginformasikan hal-hal yang diketahui oleh peserta turing lainnya. Adapun peserta nantinya urutannya berdasarkan nomor yag telah dibagikan. Penyusunan mobil dilakukan didalam perjalanan. Pembagian tugas Road Captain dan sweerper.

Selang satu jam kami semua bergerak menuju pintu keluar rest, tapi kami sekeluarga sedikiti tertahan, karena bunda belum naik mobil. Dia masih di warung kopi untuk membeli kopi. Aduh hampir saja kami tertinggal. Bunda tidak beberapa lama muncul di sebelah mobil kami. Kami pun melanjutkan perjalanan.

Perjalanan di lakukan secara santai. Namun tiba-tiba saya melihat mobil didepan saya terlepas stiker depannya dan membuat mereka terpaksa berhenti. Kemudian tidak beberapa lama stiker yang saya pasang di kaca depan jug terlepas dan melambai dengan hebatnya, karena kecangya angin. Akhirnya saya berhenti. Ternyata saya salah teori memasang stiker tersebut. Ditengah keramaian jalan tol saya dan bunda memasang kembali stiker depan alakadarnya.

Kami melanjutkan perjalanan menuju daerah Kuningan di Jawa Barat (bukan yang diJakarta yah….). Mengatur susunan kendaraan saat berjalan adalah suatu pengalaman yang baru bagi saya, tapi saya sangat menyukainya. Susunan diatur oleh Sweepper . Kali ini Turing kami tidak dibagi pergrup tapi langsung menjadi barisan yang panjang menyusuri Jalan tol yang baru. Yaitu tol Cipali.
Konvoi di Cipali 1
Konvoi di Cipali 2
Konvoi di Cipali 3
Konvoi Cipali 4

Konvoi Cipali 5
Perjalan menyusuri Tol Cipali kurang menantang, karena lurus monoton dan membuat mata mengantuk. Kicauan dari rekan-rekan turing lain yang membuat mata terbuka. Pantas saja tol ini banyak terjadi kecelakaan. Saya sendiri juga merasakan kantuk yang sangat dahsyat hahaha. Sebagai buktinya kami juga bertemu dengan kecelakaan tunggal yang dialami pengemudi mobil Honda Jazz. Mobilnya sampai berputar balik di arah yang berlawanan.

Sekitar jam sepuluh siang kami sampai di rest area km … (lupa sayah). Untuk meeting point bagi anggota turing yang langsung dan ada juga terlewatkan di rest area km 57 tadi. Sekitar 30 menit kami disini untuk istirahat dan juga berkumpul.
Parkir di Rest Area

Trio Kwek Kwek narsis

Tukang foto difoto


Mobil perbekalan (lengkap banget isinya)
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Cirebon, rombongan turing menjadi lebih panjang karena adanya tambahan anggota yang baru bergabung. Perjalanan masih tetap membosankan karena perjalanan yang menghadapi jalan lurus yang bikin ngantuk. Hanya obrolan di HT yang membuat saya terjaga.

Sekeluarnya kami di pintu tol Cirebon kami sudah ditunggu oleh rekan-rekan club chapter ciayumaja kuning (maap kalau salah) dan juga oleh patwal dari Kepolisian. Alhamdulillah dengan adanya patwal perjalanan dikawal dan lebih cepat (maaf bagi pengguna jalan yang lain). Kami terus berkonvoi menuju kaki gunung Ciremai didaerah kuningan. Jalan yang mendaki tidak menjadi masalah bagi kendaraan kami.
Konvoi dijalan biasa

Masuk Kota Kuningan

Menuju curug Putri

Pemandangan menuju daerah wisata curug
Makin lama jalan makin jelek dan berdebu, karena musim saat ini adalah musim kemarau.  Kami melewati area Gua Bunda Maria  dan terus menuju Curug Putri. Sekitar Jam 1 siang kami sampai dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Peserta konvoi memakirkan kendaraan mereka dengan berantakan (hehehehe). Debu dengan cepat naik ke udara menambah meriah suasana siang itu.

Kami semua turun ke lokasi wisata dan mencari spot yang enak untuk duduk. Disana sudah ada stand sebuah minuman berenergi yang menjadi sponsor turing kami. Selama ini saya belum pernah mencobanya, dengan percaya diri saya mengambil segelas minuman tersebut. Baru satu tegukanan langsung minuman tersebut keluar dari mulut saya. Rasanya seperti obat batuk. Pahiiiiiit.
Keluarga peserta turing sedang istirahat

Menu yang kami bawa

Ami sedang melihat flying fox

Kakak diajak naik Flying Fox mukanya jadi gini
Om Irawan sedang makan
Lokasi mengumpulnya kami terdapat pohon besar melindungi kami dari sinar matahari yang sangat terik, akan tetapi debu tetap mengikuti kemeriahan acara ini. Bunda dan saya lupa membawa alas untuk kami duduk disana, terpaksa kami menyewa tikar dari penduduk setempat dengan harga 10rb. Lumayanlah untuk dipakai bersama dengan para peserta yang lain.
Pohon besar disekeliling daerah wisata
Kami semua langsung menyantap menu yang telah dibawa dari rumah masing-masing. Saya sekeluarga dan keluarga om Irawan (haya diwakili om Irawan dan Andra) menyantap makan siang bersama. Kami saling bertukar menu dengan yang lain. Saling berbagi dengan yang lain.

Selagi kami menyantap makan siang kami melihat ada anak yang sedang melakukan flying fox. Saya menawarkan kepada Kakak untuk mencoba, karena harga yang yang ditawarkan cukup murah. Akan tetapi si Kakak menolak, malah Si Amy minta ikutan Flying Fox. Dikarenakan berat badan yang berlebih, makanya saya mewakilkan bunda untuk menemani  si Ami. Bunda sangat ketakutan sekali sewaktu naik ke atas pohon. Ami malah meneriaki Bunda supaya lebih cepat naik. Tidak lupa saya mengabadikan momen yang sangat jarang terjadi ini (hahahaha). Setelah bunda sampai diatas dan dikaitkan di tali, maka meluncurlah Bunda dan Ami berdua ke bawah….
Nabil tidak sabar menunggu bunda naik ke atas pohon

Tampang stres bunda

Bunda dan Nabil mulai meluncur
Ami sangat seang sekali dengan naik flying fox malah minta diulang lagi, tapi dikarenakan kami harus menuju Curug Putri maka kami langsung mengarah ke lokasi tersebut. Curug itu memang lokasinya agak tersembunyi. Kami harus naik turun mengikuti jalan dua tapak yang telah tersedia.  Jalan menuju curug dibuat dari batu jadi sedikit berbahaya kalau tersandung.
Curug Putri

Main air yang dingiiiiin

Minus Bunda
Dari jarak 100 meter sudah terdengar suara dentuman air di curug tersebut, membuat kami makin bersemangat dan mempercepat langkah kami. Kami masih harus menuruni tangga yang cukup curam, untuk melihat curug tersebut. Dikarenakan saat ini adalah musim kemarau debit air yang turun tidaklah begitu besar . Kami tidak menuju keatas lagi, dan kami hanya main dibawah saya. Menikmati air yang begitu dingin.

Jam 3 adalah waktu keberangkatan kami menuju hotel Mountana. Kalau dari hasil gambar yang dikirimkan di grup sih gambar nya lumayan asik. Lewat dari jam 3 kami bergerak menuju hotel. Pak Polisi masih setia menemani kami dan mengawal kami. Perjalanan menuju hotel menghabiskan waktu 30 menit dengan pengawalan ketat Pak Polisi. Disekitar  hotel kami banyak saya lihat Hotel-hotel. Kakak dan Ami langsung pengen berenang. Saya bilang kita kekamar dulu baru menuju kolam.
Pembagian kamar sendiri telah dilakukan, saya mendapatkan kamar yang baru selesai dibuat, bahkan nomor kamar saja belum ada.  Tiap kamar diberikan nama peserta turing, peserta dipersilahkan mencari sendiri kamarnya (hahaha). Kamar ini sangat special karena baru kali ini saya menemukan kamar hotel tanpa tempat sampah, tanpa handuk selama saya menginap dihotel. Saya Cuma menyukai kasurnya walau mendapatkan kasur double twin share, kualitas kasurnya cukup empuk.
Kaos yang dibagikan buat peserta
Kami semua istirahat sejenak dikamar sekalian merapikan barang-barang kami, sementara bunda mandi. Setelah Bunda selesai mandi, kami semua bergerak menuju kolam renang. Kakak dan Nabil sudah bersiap denan baju renangnya.
Ami n Kakak in action sebelum renang

Kalau udah renng ga mau naik lagi

Suka kedinginan kalau udah main air
Para bapak-bapak yang menunggu anaknya berenang sekalian ngerumpi
Seperti biasa Nabil takut dengan air kolam. Dia hanya main dipinggir saja dan butuh waktu bagi dirinya untuk tidak takut dengan air kolam. Sekita satu jam mereka berenang, karena waktu sudah menunjukkan pukul 5 lewat maka mereka berdua selesai berenang.
Acara pesta ulang tahun anak om Sofyan

Acara Erci
Untuk Acara malam, ada dua macam acara yaitu acara anak dan acara buat bapak. Acara buat anak adalah acara ulang tahun dari anak om Sofyan  dan satu lagi anak siapa saya lupa hehehehe. Sedangkan buak bapak-bapak adalah acara club. Saya tidak mengikuti sampai selesai acara tersebut karena sudah kecapean. Tapi ditengah acara ada kembang api yang dinyalakan oleh para rekan-rekan saya. Nabil yang sangat takut dengan kembang api menangis ketakukan didalam kamar. Padahal saya ingin mengajak dia melihat indahnya pesta kembang api. Ya udah saya aja saying keluar dan mengambil kopi buat bunda.
Pesta kembang api
Berhubung kami mendapatkan kasur yang twin share maka kedua kasur kami rapatkan menjadi satu. Sehingga kami berempat bisa tidur nyenyak diatasnya. Dikarenakan kecapeaan kakak dan Nabil tidur sangat lelap, sedangkan bunda harus bekerja menyelesaikan pekerjaan kantornya sedangkan saya menemani dibawah sambil tiduran dilantai.

Tidak lama bunda  juga mengantuk dan kamipun terlelap, bangun pagi jam 5 pagi. Selesai sholat shubuh anak-anak sudah meminta untuk berenang. Saya mengatakan kalau berenang nanti sesudah sarapan pagi. Sekitar jam 6 pagi kami menuju ke tempat sarapan pagi. Pagi itu hanya tersedia menu nasi goring dan aksesoris. Rasanya mantap deh dan rasanya mau nambah tapi berhubung yang antri banyak terpaksa niat menambah saya urungkan.

Selesai sarapan kami langsung bergerak ke kolam renang. Nabil dan Kakak belum bisa memulai renangnya karena kolamnya masih dibersihkan oleh petugas hotel. Dengan tidak sabar mereka menunggu untuk berenang. Akhirnya para pekerja hotel selesai membersihkan kolam dan langsung saja mereka mulai berenang.  Kekurangan kola mini adlah air tidak diisi penuh, entah apa alasannya. Dan beberapa seluncuran tidak difungsikan. Selama hampir dua jam mereka berenang. Bunda melanjutkan kerja di kamar sedangkan saya mengawasi mereka berdua berenang.

Selesai berenang kami menuju kamar untuk mandi dan sekalian persiapan pulang ke Bekasi. Kali ini rencana berubah dari jadwal karena masih banyak peserta yang masih menikmati pagi di kolam renang. Jadwal keberangkatan berubah dari jam 9 pagi menjadi jam 11.
Toko tempat kami beli oleh-oleh
Menunggu jam 11 pagi kami semua pergi ke toko yang menjual oleh-oleh yang akan kami bawa pulang. Saya ditawari oleh teman untuk membeli telur asin dan tentu saja saya mau. Saya bersyukur sekali karena banyak rekan yang lain kesulitan menemukan oleh-oleh telur asin ini. Kami membeli tape ketan hitam dan beberapa keripik. Kami membeli oleh-oleh saat itu takut kalau nanti tidak sempat.
Sebelum pulang tidak lupa foto bersama
Pada jam 11 siang kami semua bergerak menuju kota Cirebon untuk membeli oleh-oleh. Kembali rombangan dibuat menjadi satu rombongan panjang. Asik juga didalam turing ini, kadang rombongan terputus dan terpaksa laju kendaraan diperlambat.
Toko oleh-oleh yang kami kunjungi dicerebon
Sekitar jam 12 siang kami merapat ke toko oleh-oleh yang ada di kota Cirebon, mobil kami semua memenuhi pelataran parkir toko tersebut. Berhubung kami sudah membeli oleh-oleh tadi, disini kami hanya melihat-lihat saja. Tidak beberapa lama kami keluar menuju parkiran untuk menikmati dagangan kaki lima. Om Irawan ternyata sudah dahulu menikmati Tahu gejrot. Dari tampilannya membuat saya ingin juga membeli makanan tersebut. Akhirnya saya juga membeli tahu gejrot dan meminta bunda menikmatinya sepiring berdua (mesranya hehehehe).

Sekitar sejaman kami disana dan kemudian kami bergerak ke lokasi wisata belanja yang lain yaitu Batik Trusmi yang lokasinya tidak jauh dari toko tadi. Di perjalanan kami melihat ada warung empal gentong yang rame dibeli penjual. Bunda berkata kalau kita makan disanan saja. Mungkin di lokasi jualan batik banyak yang jual makanan saya bilang ke Bunda. Sesampai disana bukan batik yang kami lihat tapi penjual makanan yang kami cari terlebih dahulu. Begitu juga dengan keluarga yang lain, ternyata  juga pada kelaparan. Ternyata disana ada yang menjual empal gentong, akan tetapi yang berdagang lagi keluar (whaaaaaaat). Dengan kecewa para pengunjung meninggalkan warung tersebut. Tapi ada juga yang menunggu sampai penjual datang. Saya dan Om Irawan langsung menunju warung emapl yang tadi kami lihat, karena lokasi tidak terlalu jauh dari lokasi kami ini.

Sesampai di warung empal gentong langsung kami memarkirkan kendaraan. Saat itu ada tiga kendaraan yang datang. Berhubung warungnya berada di ruko jadi agak keselitan memarkirkan kendaraan. Selesai parkir kami langsung masuk dan memesan makanan. Bunda memesan empal Gentong, Saya memesang empal Asem dan buat anak-anak kami pesankan sop.

Rasa makanan yang kami makan termasuk nikmat, tapi saya sangat menyukai empal asemnya. Bunda suka empal gentingnya. Awalnya dalam pikiran bunda kalau empalnya itu sangat besar seperti gentong. Ternyata empal gentong itu dimasknya digentong. Berhubung kata penjualnya gentung susah dibersihkan dan gampang pecah makanya sekarang gentong yang digunakan terbuat dari logam.

Pada awalnya saya berpikir yang ada di warung ini adalah pekerjanya ternyata setelah berbincang, yang duduk dikasir adalah pemilik dan yang menyuguhi kami makanan itu suaminya. Cukup lama kami berbincang dengan dia. Mereka menyewa ruko senilai 100 juta pertahun dan mereka sudah ada mempunyai dua lokasi restoran. Sehari mereka bisa menghabiskan lebih 15 kg daging sapi. Awalnya si suami adalah petugas penyembelih hewan sapi dan kemudian disebar ke sekeliling Cirebon. Sekarang meningkat membuka restoran. Mereka sudah berangkat Haji, Alhamdulilah dan sudah mempunyai dua mobil dan saah satunya sama dengan merk yang kami pakai . Memang rezeki Allah yang mengatur. Yang paling penting bagaimana kita mensukurinya.

Selesai makan saya dan Om Ir bergerak menuju titik kumpul kami di Tol Cipali KM 164. Ditengah perjalanan ada beberapa rekan yang bergabung bersama kami. Berhubung kami hanya sedikit, kami agak memacu kendaraan menuju tikum kami. Pada jam 3 sore kami sampai juga di tikum kami yaitu rest area km 164 di Tol Cipali. Kami masih menunggu rekan dan ketua chapter kami yang belum dating. Waktu ini saya manfaatkan untuk sholat dan istirahat sejenak sambil berbincang dengan rekan yang lain. Sementara Kakak da Nabil bermain dengan teman sebayanya.

Hampir Sejam kami menunggu disana rest area. Akhirnya saya dan Om Irawan memutuskan untuk lanjut menuju Jakarta lebih dahulu daripada rekan yang lain. Dikarenakan esoknya kami masih harus kerja dan sekolah, dari pada kemaleman sampai dirumah. Waktu istirahat sebaiknya kami manfaatkan dirumah. Soalnya sewaktu kami pulang dari Purwokerto kemarin, kami sekeluarga bolos kerja dan Sekolah akibat kecapean. Kami memacu kendaraan kami melewati Tol Cipali, Tol Cikampek dan Tol Jorr. Jumlah kendaraan di Tol Cipali tidak terlalu ramai sehingga kami dengan mudah melewati kendaraan lain, sedangkan saat kami memasuki tol Cikampek Jumlah kendaraan makin banyak dan cenderung tersendat.

Saya dan Om Ir berpisah di Tol JORR, saya keluar di Bintara sedangkan Om Ir lanjut menuju Tangerang. Sekeluarnya saya dari tol, kondisi jalan tidak terlalu macet. Kemacatean hanya disebabkan oleh lampu merah di Sumber Arta dan pembuatan tol di Kali Malang.  Alhamdulillah pada jam 6 sore saya dan keluarga sampai dengan selamat di rumah kami. Sampai bertemu di perjalanan kami yang akan datang.



You Might Also Like

6 komentar

  1. om,sya mo nanya sya pernah liat club ertiga ERTIGA MANIA n ERCI perbedaannya apa ya klo bole tau....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keduanya sama kok om. Sama-sama Club yang mengusung nama Suzuki Ertiga. Kedua Club ini diakui oleh Suzuki Indonesia. Perbedaannya mungkin visi dan misinya om dari masing-masing Club. Juga pengurusnya pasti berbeda hehehe. Terserah user Ertiga mau pilih Club yang mana untuk menambah teman dan pengetahuan.

      Hapus
  2. thx infonya om...sya kira ada yg versi independent gitu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama om. Maksudnya versi independen itu apa ya? Masih kurang jelas saya....

      Hapus
  3. independen maksudnya komunitas berdiri sendiri tdk terdaftar atau di support merek pabrikannya kira2 begitu maksudnya om..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ERCI & ERMAN adalah dua club yang disupport oleh pabrikan, sedangkan untuk yang indipenden saya belum mengetahui (atau tidak tahu) sedangkan untuk komunitas seperti S3rious jua diundang untuk pesta Ertiga baru lalu.

      Hapus

Like us on Facebook

Flickr Images