Kopdar sarapan pagi ala RTS

11:40:00 AM

Ada yang berbeda dengan kopdar komunitas kami kali ini. Kami mengadakan pertemuan atau kopdar (Kopi Darat) diluar Jakarta. Tepatnya di Kebun Raya Bogor.  Pada tanggal 25 Maret 2018 bertepatan dengan hari Minggu dan harinya gajian bagi karyawan swasta.  Kami dari Komunitas Road to Sumatra alias komunitas penjelajah lintas darat Sumatra (saat mudik) mengadakan pertemuan yang kesekian kalinya di luar Jakarta. Memang kami sebagai komunitas baru diresmikan beberapa bula yang lalu (emang sih ga undang-undang artis buat peresmiannya). Sebelumnya kami hanya para pemudik dari Sumatra yang bergabung dalam suatu wadah grup yang bernama Road to Sumatra. Grup yang membahas tentang mudik ke Sumatra (terutama setiap lebaran). Memang awalnya kami hanya membahas tentang mudik, akan tetapi dengan bertambahnya jumah anggota tema pembahasaan juga makin meluas.

Pertemuan kami adakan biasanya sekali 3 bulan dan biasanya di Taman Mini Indonesia Indah. Memang kalau Kopdar kami tidak kami adakan sekali sebulan dikarenakan setiap keluarga sudah mempunyai agenda masing-masing jadi kalau diadakan setiap bulan akan membuat beban tersediri. Makanya kami bersepakat kalau kopdar diadakan setiap 3 bulan. Biasanya pada setelah lebaran, sebelum Lebaran (saat puasa), dan per tiga bulan tergantung kesepakatan anggota. Kami sudah mempunyai wadah komunitas di facebook dan Whatsapp. Memang kami lebih giat di Whatsapp dalam berkomunikasi.

Awalnya rencana kopdar di Bogor ini dicetuskan dari beberapa anggota yang menginginkan penyegaran dalam pemilihan lokasi Kopdar. Pernah juga tercetus untuk kopdar diluar kota seperti puncak, akan tetapi sudah dua kali gagal karena kurangnya persiapan kami sebagai panitia. Sekarang dicetuskanlah kopdar di Kebun Raya Bogor ini sebagai kopdar untuk membahas persiapan sebelum Mudik. Alhamdulillah, kopdar diluar kota kami terlaksana juga. Biasanya kami akan berkumpul pada jam 9 pagi sampai selesai. Akan tetapi kopdar kali berbeda karena judulnya “Kopdar Sarapan Pagi ala RTS”. Jadi kami akan berkumpul jam 7 pagi di Kebun Raya Bogor. Waduh… makin jauh malah makin pagi.  Kopdar ini akan disponsori oleh om Werry selaku penyedia lontong Sayur atau Lonsay….. ahay.

Minggu pagi tanggal 25 maret 2018, saya dan keluarga sudah bersiap-siap untuk menuju Bogor. Jam 6.15 kami sudah meninggalkan rumah untuk menuju Bogor. Apadaya niat mau berangkat pagi ternyata dompet ketinggalan. Terpaksa kami memutar arah kembali. Saya tidak bisa pergi jauh tanpa dompet soalnya semua data diri ada didalamnya hihihihi.

Perjalanan kembali dilanjutkan setelah dompet diambil. Kami melewati jalan Kodau dan berhenti dahulu di toko kue untuk membeli makanan kecil untuk disantap bersama disana. Memang untuk tiap kali kopdar selalu ada saja yang membawa makanan yang enak-enak, baik itu dibuat sendiri atau dibeli. Kita dari RTS belum pernah mengadakan Kopdar di Rumah makan, kita selalu mengadakan kopdar di area terbuka dan menikmati alam. Semua makanan dibawa dari rumah oleh setiap anggota dan kami menikmati bersama.

Perjalanan menuju Bogor berjalan dengan lancar, kendaraan dari Jakarta sudah ramai bergerak kearah Puncak. Walau ramai kendaraan masih bisa dipacu diatas 60 km/jam.
Menunggu di rest area Sentul
Awalnya saya ingin berangkat bersama dengan om Wike dan janjian di rest area Cibubur, akan tetapi saya batalkan karena ramainya yang masuk kesana. Saya memutuskan untuk menungu barengan di rest area Sentul. Saya menginformasikan di grup kalau saya sudah menunggu di rest area tersebut. Tidak lama saya menunggu disana karena tidak ada anggota grup yang merespon. Saya meninggalkan area tersebut beberapa menit kemudian. Saya termasuk orang yang tidak beta menunggu lama-lama hihihihi.

Selama perjalanan kakak dan Ami berdua main dengan riangnya (maklum jarang diajak liburan hehehe). Mereka asik berdiskusi berdua tentang apa saja.

Saya sebenarnya sudah mempersiapkan untuk merekam perjalanan saya menuju bogor dengan indash camera yang ada di mobil tapi entah kenapa. Kameranya tidak mau merekam, padahal saya mau bikin film untuk memperlancar kemampuan saya untuk mengedit video mudik. Ya sudah lah…. Hal ini baru diketahui ketika saya akan memindahkan hasil rekaman ke computer dirumah. Sia-sia perjuangan saya untuk merekam perjalan kemarin.

Saat keluar dari tol bogor kendaraan tidak seramai dibandingkan pada saat tadi di jalan tol. Karena memang sebagian besar kendaraan memang hendak menuju puncak untuk berlibur. Keluar pintu tol kami langsung berbelok ke kanan menuju Kebun Raya Bogor.
Harusnya masuk kesini parkir....
Menjelang mendekati Kebun Raya, kami sedikit kebingungan untuk parkir dimana. Menurut informasi kalau nanti parkirnya di Museum Zoologi. Ternyata kami tidak menemukan pintu gerbang masuk untuk parkir di gedung tersebut. Ternyata kami telah melewati pintu masuk parkirannya. Parkir memang di museum Zoologi, tapi pintu masuknya di Balai Besar Industri Argo (BBIA) seperti yang dishare di grup.  Akhirnya kami harus memutar satu putaran mengelilingi kebun raya Bogor.

Untuk menuju pintu awal ternyata membutuhkan waktu yang lumayan lama. Walau masih pagi, angkot-angkot di bogor sudah mulai beroperasi dan menambah kesembrawutan kota bogor.  Tenyata pintu yang harusnya kami masuki telah terlewati (againnnnn). Akhirnya kami terpaksa parkir di BTM bogor yang saat itu sedang mengadakan acara jalan santai.
Narsis dulu ah.....

Ini Gunung apa yah?
 Selesai parkir kami masih harus menuju jalan raya dengan mendaki jalanan yang cukup terjal, karena memang mall ini berada di daerah yang berkontur. Bunda sedikit mengalami kelelahan saat mendaki tadi, berbeda dengan kedua anak kami yang tenaganya masih full.
Yok finish.....
Kami melewati garis finish dari peserta jalan santai atau lari yang diadakan oleh mall tersebut. Hanya kami yang melewati dengan baju yang berbeda hihihihii..

Akhirnya kami berhasil keluar dari mall tersebut dan menyeberang dengan damai (halah). Kami masih harus berjalan kaki sekitar 100an meter menuju ke meeting point kami yang pertama di BBIA. Sesampainya disana kami disambut oleh om Fendy yang ternyata sudah datang duluan karena memang rumahnya di Bogor. Kemudian disusul oleh om Werry, Om Rio, Om Wike dan Om Yoyo.

Waktu sudah menunjukkan jam 8 pagi. Memang pintu utama dari kebun Raya Bogor tidak dibuka akan tetapi kita bisa masuk dan membeli karcis di gedung konservasi.

Pada saat kami masuk kedalam gerbang ada tentara yang berjaga dengan senjata lengkap di depannya. Saya terkejut dengan penjagaan seperti ini. Memang apa yang mesti dijaga oleh kedua tentara ini. Secara didepan hanya penjualan tiket. Usut punya usut ternyata sang presiden katanya kemaren berada di Istana Bogor entah hari minggu sang Presiden masih disini atau tidak.

Setelah memebeli tiket seharga 14rb/ orang dan untuk anak diatas 4 tahun sudah harus membeli tiket penuh. Harga tiket sudah termasuk karcis masuk kedalam museum Zoologi. Kami kemudian berjalan masuk tanpa adanya pemeriksaan tiket dari petugas.

Kami mulai mencari lokasi untuk kami berkumpul. Awalnya kami akan menggelar lapak didepan Musholla/ Mesjid . Behubung itu area terbuka dan tidak dilidungi oleh pepohonan, maka kami mulai mencari lokasi lain. Kami terus berjalan menuju danau.

Akhirnya kami menemukan lokasi kopdar tidak jauh dari danau dan area tempat yoga. Kami menggelar tikar dan meletakkan makanan diatasnya. Seperti biasa kami larut dalam obrolan. Mulai dari Politik, Mudik dan lain halnya.

Satu persatu anggota lain datang dan ada juga yang kesulitan mencari lokasi kopdar dan bahkan mencari pintu masuk. Mulai dari Om Zaki dan Om Fikri, om Harris, dan om Agus, om Budi, om Anto, om Yandri dan terakhir om Mahfudz yang menyempatkan diri membawa berkah buat kami dengan kopinya (beneran om Mahfudz enak kali itu kopinya).
Grup ibu-ibu ga kalah ramenya....

Sang Bapak  juga lagi asik berdiskusi
Semua bawaan para anggota langsung digelar untuk dinikamati. Namanya juga kopdar sarapan pagi. Ya kita datang buat sarapan.  Om werry menepati janjinya dengan membawa Lontong Sayur, om Wike juga membawa menu sama yaitu Lontong Sayur plus keripik dan sala lauk. Pokoknya kalau kopdar dengan RTS menunya melimpah ruah. Banyak menu yang tersaji dan kami mulai menikmati menu sarapan pagi, tentu saja sarapan kali ini diselingi dengan candaan dan juga perbincangan ringan.

Sembari mendengar perbincangan dari para ahli jalur lintas Sumatra saya asik menikmati buah Lengkeng yang dibawa oleh para peserta. Tidak terasa hampir 1 kantong saya habiskan sendiri hihihi.
Menu tambahan

Menu Utama incaran saya hahahaha
Selesai menimati sarapan pagi kemudian acara dilanjutkan dengan perbincangan sekitar mudik dan topic lainya. Pokoknya masih belum ada perbincangan serius. Kemudian saya meminta om Fendy membuka kopdar RTS secara resmi, soalnya dia lebih menyakinkan untuk membawakan acara hehehe.
Pembawa acara sedang main HP
Topik yang pertama dibahas adalah Jalur mudik. Untuk Jalur mudik sepertinya kami akan membuka mudik kali ini dengan menjajal lintas barat. Sebagian besar yang datang adalah peminat jalur lintas barat. Mereka semua dan termasuk saya  ingin mencoba dan menikmati jalur lintas ini. Sampai saat ini sudah ada sekitar 20 kendaraan yang akan mencoba mudik lewat lintas barat.

Ada kejadian lucu terjadi pada saat kopdar. Om Zaki yang awalnya semangat ingin mencoba jalur lintas barat kemudian berubah akibat membaca tulisan om Eko tentang jalur lintas barat. Oleh karena sang istri tidak memberikan ijin mencoba jalur tersebut. Akan tetapi seteah mendapatkan pencerahan dari om Yandri yang tahun kemaren telah mencoba jalur tersebut akhirnya sang istri bertukar pikiran. Ijin menjajal lintas baratpun keluar. Dengan semangat om Zaki meralat kembali jalur lintasnya. Sehingga pada saat itu dari 15 pelintas Sumatra yang hadir 11 diantara adalah yang akan mejajal litas barat. Bahkan om Romi yang awalya pengen lewat lintas timur berubah haluan istrinya setelah mendapatkan pencerahan dari istri om Yandri.
Foto dari dronenya om Fendy
Seharusnya narasumber lintas barat yang seharusnya memberikan kuliah mudik pada saat itu ada dua orang yaitu om Yandri dan om Eko. Akan tetapi om Eko berhalangan hadir karena ada urusan keluarga sehingga, hanya om Yandri yang bisa memberikan penjelasan mengenai jalur lintas barat.
Om Romi malah sibuk saat om Yandri memberikan pencerahan
Item yang dibahas berikutnya adalah mengenai kaos mudik yang akan dibuat untuk sebagai seragam tahunan. Untuk desain memang masih belum diputuskan karena akan mencari alternatif lain, akan tetapi warna sudah ditetapkan kalau menggunakan abu-abu misty.

Kemudian untuk next kopdar adalah pada saat bulan puasa pada saat membagikan kaos dan stiker mudik bagi yang mau mengambil langsung. Memang biasanya kalau sudah mendekati ajang mudik bareng akan banyak wajah-wajah baru yang datang bermuculan..

Sedangkan hal terakhir yang tidak lupa dibahas adalah, akan mengadakan kembali kopdar di luar kota dengan menginap. Kali ini akan diusahakan untuk bisa terlaksana setelah dua kali gagal. Berapa-pun keluarga yang akan datang kami akan tetap melaksanakan kopdar di luar kota. Tujuan yang akan dipakai untuk kopdar pertama kali adalah Puncak atau didaerah Cinangneng Bogor. Waktu pelaksanaan diharapkan pada bulan Juli atau Agustus 2018.

Itulah diantaranya bebrapa poin yang kami bahas pada kopdar hari itu. Pembahasan kemudian masih dilanjutkan dengan pembahasan topik ringan lainnya. Sampai akhirnya terdegar suara adzan sholat zuhur. Kami memutuskan kalau kopdar diselesaikan sampai disini. Memang karena kopdar sarapan pagi maka siang seharusnya sudah bubar.
Foto full team minus saya
RTS kopdar dengan saya juga
Kami mulai berbenah dan merapikan lokasi kopdar kami. Tidak lupa kami memberikan tip kepada petugas disana yang telah membantu kami dalam bebersih. Selesai berbenah kami semua berikut keluarga melakukan foto bersama dengan om Fendy sebagai cameramen. Dan kemudian digantikan saya.


Setelah itu kami berpamitan pulang, bagi yang akan pulang langsung silahkan dan sedangkan buat yang akan menikmati kebun raya bogor lagi juga silahkan. Saya dan keluarga akan melaksanakan sholat Zhuhur dahulu sebelum kami pulang. Kami akan bergerak bersama-sama dengan keluarga om Rio, om Werry, om Wike menuju ke Masjid.
Jalan mau keluar

Para pemuda harapan bangsa mau pamit
Ternyata masjid didalam kebun yang berada di dekat mesium Zoologi penuhnya minta ampun. Akhirnya kami bergerak menuju museum. Ternyata disana masih ada mushola kecil yang bisa kami gunakan tempat untuk beribadah. Mushola yang kecil tapi nyaman, dan yang pasti tidak teralu ramai. Saat mengambil air wudhu airnya sangat segar sekali dan dingin. Enak kali yah buat berendem pikir saya.
Rangka ikan Paus di Museum

Om Werry sedang jadi guide

Nabil and the Gank.... (agak Blur)

Still with his Gank

Jenis kupu-kupunya banyak sekali....
Selesai sholat, kunjungan masih dilanjutkan untuk mengunjungi bagian dalam museum Zoologi ini. Musium ini sangat cocok dikunjungi untuk anak-anak untuk menambah ilmu pengetahuan mereka. Didalam museum ini di perlihatkan binatang-binatang yang diawetkan (ada juga yang berupa kerangkanya saja). Banyak sekali binatang yang diawetkan disini. Mulai yang lengkap sampai yang hanya tulangnya saja. Bahkan ada juga binatang yang baru pertama kali yang saya dengar namanya. Kemana aja nih selama ini hehehe.

Selepas masuk kedalam museum kami mulai bergerak meninggalkan kebun raya bogor menuju ke parkiran mobil, hanya saya yang parkirnya kejauhan di mall BTM sedangkan yang lainnya parkir di gedung BBIA.

Kami berempat kembali berjalan menuju mobil kami yang terparkir di mall. Tidak ada niat untuk singgah dimall ini walau sebentar soalnya sudah badan capek.

Kami masih dihadapkan ujian saat akan meninggalkan kota bogor, kemacetan kami alami mulai dari meninggalkan parkiran mall sampai menuju pertigaan jalan tol. Perjalanan menuju rumah tidak terlalu macet. Kami tidak bisa masuk ke jalan tol JORR yang saat sangat ramai sekali. Akhirnya kami memutar melewati tol Jakarta Cikampek sebelumnya keluar dulu di Cawang. Kami sekeluarga akhirnya sampai kembali dirumah pada jam 3 sore. Akhir kata sampai jumpa di kopdar RTS berikutnya.


You Might Also Like

11 komentar

  1. siiiip sudah jadi nih ceritanya!! jadi terus penasaran nih kalau sudah baca cerita om sony !! mudah mudahan bisa ngikut linbar !!! kalau jadi linbar mohon jangan di tinggalin ya om sony!! maklum jalur baru!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Yah kita sama-sama anak baru di jalur Linbar yang kita selow aja om.... Kita nikmatin jalannya. Nah pas pulang baru kita kenceng hehehe. Jadi om Yoyo jajal Linbar nih yah.....? Ayo dong om .... kita rame-rame geruduk Linbar.... Kita bikin mudik kali ini turing paling rame selama RTS berdiri...

      Hapus
  2. semoga tetap solid hingga harinya tiba Om Sonny n ditunggu selalu oleh2 ceritanya di blog ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah om...... kalau lagi rajin biasanya cepet om... Tapi kalau lagi error yah kadang berbulan-bulan hahahaha.

      Hapus
  3. iya..Om, sya kira sdh berubah haluan ngevlog bukan ngeblog heheee....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya saya lebih suka blogging dari pada vlog. Tapi vlog juga saya coba buat nambah ilmu saja. Lumayan iseng-iseng. Sekalian buat dimasukin ke dalam Blog. Jadi ada variasinya Video dan foto. Sekali menyelam dan minum air.

      Hapus
  4. Om, pengen gabung RTS dan gabung di group WA nya ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan om.... asal masuk baik-baik dan keluar baik-baik yah.... Silahkan japri saya di No. 08128102524...

      Hapus
  5. Semoga batal lintas baratnya :)

    rencana mau ikut gabung RTS (etdah, iya kalo dibolehin :D)

    mau jajal lintas tengah.

    JKT - Batusangkar

    plan
    day 1
    start jakarta 16.00

    day 2
    start bakauheni 01.00
    sampai lb linggau 15.00

    day 3
    start lb linggau 08.00
    finish batusangkat 18.00

    masuk akal ga om?

    BalasHapus

Like us on Facebook

Flickr Images