Liburan ke Jogyakarta (Edisi Kereta Api & Pesawat Udara)
12:43:00 PM
Sebenarnya
cerita ini sudah lama akan saya tulis diblog ini. Berhubung dikarenakan satu
dan lain hal, penulisan cerita ini terus tertunda. Bisa dibayangkan kami
liburan pada bulan Februari dan saya baru bisa menceritakannya sekarang. Udah
seperti hamil saja delaynya 9 bulan cuyyyyy.
Akhirnya saya bisa menceritakan cerita
liburan kami ke Jogyakarta. Sebenarnya liburan kali ini sedikit berbeda dengan
liburan kami yang lain , karena kali ini kami menggunakan moda transportasi
umum untuk berangkat dan pulang. Untuk berangkat menuju Jogya kami menggunakan
kereta api sedangkan untuk kembali ke Jakarta kami memakai jasa pesawat terbang.
Keputusan ini kami diambil soalnya kalau menggunakan mobil, biasanya saya
sendiri membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk beristirahat setelah sesampainya
kami di Jogya. Sedangkan saya sendiri ingin juga menikmati liburan tanpa menmgemudi
hehehe. Maklum dikeluarga kami cuma saya yang bisa mengemudi mobil. Sedangkan
untuk kendaraan kami berkeliling di sana kami menyewa kendaraan satu hari untuk
mengunjungi daerah yang diluar kota Jogya, sedangkan untuk hari lainnya kami
akan menggunakan jasa tukang becak untuk berkeliling kota Jogya.
Akhirnya naik kereta api Jarak jauh |
Pemilihan
hotel untuk menginap juga sedikit menjadi masalah, soalnya bunda dan saya
taunya hotel disekitaran jalan Malioboro saja. dan itupun tidak banyak.
Berdasarkan informasi dari internet saya lumayan banyak mendapatkan informasi
disekitaran Malioboro. Satu persatu saya hubungi hotel tersebut dan hasilnya
lumayan membuat saya kecewa. Hotel yang saya hubungi kebanyakan penuh berhubung
saat tersebut juga long weekend. Akhirnya saya memilih hotel yang masih
berdekatan dengan Malioboro, pilihan saya akhirnya jatuh pada hotel Nueve yang
berdekatan dengan lokasi di Jalan Mataram. Jalan ini bersebelahan dengan jalan
Malioboro. Paling kurang kami menginap
masih didekat Malioboro (maksa banget). Pemilihan hotel ini sudah berdasarkan
review yang saya baca di internet. Saya melakukan reservasi langsung ke hotel
tersebut tanpa melewati perantara. Saya mendapatkan harga 500rb an/ malam untuk
kamar jenis duluxe. Mudah-mudahan hotel ini memang sebagus reviewnya.
Untuk
kembali ke Jakarta kami menggunakan pesawat terbang. Ini kami pilih supaya kami
cepat sampai di rumah dan kami memilih pesawat pagi. Kami menggunakan maskapai
yang terkenal dengan keterlambatannya jadi kami memilih jadwal pesawat yang
pagi untuk mencegah waktu delay yang terlalu lama kalau seandainya terjadi
delay. Biasanya delay jarang terjadi saat penerbangan pagi.
Tanggal
5 Pebruari adalah hari H-1 sebelum hari keberangkatan kami liburan. Bunda dan
saya masih bekerja, dan sepulang kerja kami menyempatkan singgah di toko plastik
untuk membeli plastik pembungkus yang bisa dipakai sekali pakai untuk
membungkus makan yang akan kami bawa. Kami membeli didaerah Sumber Arta
sekalian pulang ke rumah. Kami akan membawa makanan yang nanti kami nikmati di
kereta api. Lumayan lah menghemat pengeluaran. Pagi itu tentu kami sarapan dulu
dirumah dan siang kami bisa menikmati makanan yang kami bungkus.
Sesampai
dirumah kami langsung menyiapkan segala sesuatu yang akan kami bawa keesokan
harinya. Baju saya, bunda dan anak-anak. Berhubung kami naik moda trasnportasi
umum setiap anggota keluarga bertanggung jawab dengan perlengkapan masing-masing.
Jadi tiap anak akan ada yang harus dibawa nantinya. Tas sekolah diisi dengan perlengkapan
dan kebuhuhan setiap anak. Selesai itu kamipun langsung tidur soalnya besok
kami akan berangkat pagi hari sekitar jam 6.
Jam
4 keesokan harinya kami sudah bangun
soalnya bunda akan mulai memasak makanan yang akan kami bawa. Kemudian
jam 5 anak-anak mulai saya bangunkan untuk mulai bersiap. Biasanya kalau untuk
memulai perjalanan seperti ini anak-anak mudah sekali dibagunkan sedangkan
kalau untuk berangkat sekolah sedikit susah hehehe. Kadang perlu perjuangan
keras.
Tepat
menjelang jam 6 pagi hari pada tanggal 6 Pebruari kami meninggalkan rumah
menuju stasiun Gambir dengan menggunakan Taksi. Satu jam dibutuhkan utnuk
menempuh perjalanan dari
Jatibening-Halim-Cawang-Pancoran-Kuningan-Semanggi-Sudirman-Bundaran HI-
Gambir. Jalanan saat itu masih sangat lancar sekali. Ibukota tidak bisa
diprediksi kondisi lalu lintas nya opada hari libur terutama Sabtu.
Sesampainya
kami di Gambir tidak langsung masuk ke ruang tunggu soalnya masih terlalu pagi.
Kami duduk dahulu di sebuah minimarket diujung Gambir sambil memperhatikan
ramainya orang yang akan menikmati liburan. Kami juga mendengar informasi yang
tidak ingin kami dengar yaitu kereta kami juga mengalami keterlambatan sekitar
satu jam aduhhhhh. Saya pikir hanya di pesawat terbang saja delay ternyata di
kerete api juga ada saudara-saudara.
Ngupi dulu kaya orang-orang |
Setelah
puas memperhatikan sekitar Gambir, yaitu orang belalu lalang, orang yang makan
di gerobak bubur dan lainya. Kamipun langsung menuju ke pintu masuk Gambir
untuk menuju lantai atas, lebih baik kami menunggu diatas saja daripada disini.
Bunda amasih menyempatkan diri membeli beberapa potong roti sebagai pelengkap
perjalanan kami nanti. Bunda juga saya
tawari untuk untuk membeli kopi yang mahal di sebuah restaurann yang khusus
menjual klopi, akan tetapi bunda menolak.
Pintu check in Gambir |
Naik ke atas menggunakan escalator |
Suasana Gambir yang cukup ramai |
Tumpukan bangku yang sayang sekali tidak dipakai |
Photo dulu sebelum masuk |
Setelah
ada infomasi kalau kereta kami akan memasuki ke stasiun Gambir kami langsung
menuju peron yang berada dilantai paling atas dari Stasiun Gambir. Sesampai
diatas kami melihat ada kereta yang bagus yang sudah ada diperon dan kami
awalnya kami menyangka kalau itulah kereta kami. Ternyata kami salah besar, itu
adalah kereta yang menuju Cirebon alias Argo Jati. Sebagai penumpang yang masih
awam dengan kondisi kereta kami berharap kalau kerata kami juga seperti itu
juga nantinya. Tidak berapa lama, kereta kami datang dan jujur saya sedikit
shock melihat tampilan kereta Taksaka Pagi yang akan kami naiki pagi itu. Cat
atapnya yang sudah terkelupas dan setelah kami naik kedalam kereta ternyata
eksekutif itu hanya nama saja. Tapi berhubung kami sudah membayar ya sekarang
nikmati saja. Sebenarnya kondisi gerbong ini sudah harus di renovasi.
Kami
membuat tempat duduk kami saling berhadapan sehingga kami bisa bercanda selama
diperjalanan. Menjelang jam 10 kami mulai meninggalkan kota Jakarta. Secara
perlahan kereta bergerak dengan gagahnya. Untungnya kursi disebelah kami kosong
dan saya pindah ke sebelah agar anak dan bunda bisa berlapang-lapang menikmati
perjalan.
Ami dah ngambek di kereta ga mau di photo |
Nabil yang ketiduran |
Pada
jam 12.38 kami berhenti dahulu di Satsiun Cirebon untuk menurunkan penumpang dan juga mengisi air
kamar mandi. Stasiun Cirebon ini cukup
besar sebagai stasiun transit menurut saya lebih besar dari stasiun Jatinegara.
Sepuluh menit kemudian kami mulai berangkat kembali. Kami menyusuri jalur
selatan jawa. Melewati stasiun Karang Suwung- Larangan-Songgom- Linggapura – Bumiayu.
Menjelang memasuki Purwekerto kami melewati hijaunya pemandangan hutan-hutan
kecil. Kondisi tanah yang mulai berkontur. Bukit dan banyak jembatan kami
lewati dan jalan keretapun banyak belok-belok. Berbeda dengan mobil, kereta
tidak bisa melakukan kelokan patah hehehe. Tapi kelebihannya badan saya tidak
capek menyetir hehehe.
Distasiun Purwokerto |
Kemudian
kami melewati sebuah terowongan panjang sehabis melewati stasiun Ijo.
Sensasinya beda yah hehehe (ga penting banget infonya).
Sampai di StasiunTugu |
Azra sedang berjalan dengan tasnya |
Hotel tempat kami menginap |
Selepas
Magrib dan selesai berbenah dan tentu saja kami semua sudah wangi sekali. Kami
mulai bergerak menuju keluar hotel untuk mencari makan malam. Jujur sekali kami
masih tidak mengetahui dimana lokasi makan yang enak dan terlebih lagi kami
tidak ada kendaraan, jadi kami hanya akan makan di sekitar hotel. Kami berempat
mulai berjalan, mendekati perempatan sebuah jalan yang saya tidak tahu namanya
kami melihat orang sedang makan dipinggir jalan. Ternyata mereka sedangkan makan Mie Jawa dan
otomatis bunda langsung tertarik. Tapi berhubung masih rame kami meneruskan
perjalan kami untuk melihat-lihat apa saja kedai yang menyediakan makan malam.
Ternyata cuma hanya mie tadi yang bisa diandalkan. Kami balik lagi ke gerobak
tadi dan kebetulan sekali ada spot yang kosong. Bunda langsung memesan makanan
dan kemudian kami menikmati keramaian persimpangan di Jogya karta. Entah
mengapa saya sendiri sangat menikmati suasana itu. Tidak berapa lama pesanan
kami datang dan kami langsung
menikmatinya walau dalam keadaan panas hehehe (maklum lapar)….
Ngemper dulu dipingir jalan |
Mienya mantap |
Parkiran pembeli (didepannya ada Sop Ayam Pak Min) |
Mobil sewaan kami |
Jalan menuju pantai (masih jauh sih) |
Jalan yang masih baru |
Gerbang selamat datang |
Petualangan
kami dimulai dengan membeli bahan bakar didaerah yang kami tidak tahu namanya.
Setelah itu bermodalkan GPS kami bergerak menuju Pantai selatan Jawa. Pertama kami melewati Ring Road Jogya dan
pada sebuah lampu merah kami diminta berbelok kanan. Melewati hijaunya
perkampungan dan persawahan. Kami sampai di sebuah jalan besar yang mana saya
memacu kendaraan. Akhirnya kami sampai di gerbang pembayaran tiket masuk
pantai. Saya lupa membayar berapa dan kami langsung masuk kedalam. Ternyata
untuk menuju pantai kami harus mendaki terlebih dahulu dan antri….
Melewati
tanjakan tersebut kami mendapati banyak pantai yang tersebar di sepanjang
pantai jawa. Kami saat itu hanya memilih dua pantai yaitu pantai krakal dan
pantai Drini kalau tidak salah. Kami sebenar juga menuju ke pantai Indrayanti
akan tetapi pantai tersebut penuh sekali dengan pengunjung. Akhirnya lkami
putar balik menuju ke Pantai Krakal. Di pintu kami masuk kami diminta bayar
biaya parkir yaitu 5rb.
Edisi narsis I |
Edisi Narsis II |
Main pasir dan cari kerang |
Setelah
memarkirkan kendaraan kami langsung menikmati hari dipantai. Si kakak langsung
mencari kerang di pinggir pantai, sedangkan Nabil mengikuti. Pasir di Pantai
Krakal berbulir besar jadi sedikit sakit menginjaknya. Kami tidak lama bermain
di pantai ini, karena hari yang sudah mulai menyengat panasnya. Ditambah lagi
agenda kami yang padat pada hari ini. Hanya sekitar 30 menit kami berada
disana. Kemudian kami bebersih di kamar mandi umum yang ada di warung-warung
sekitar pantai. Tiap orang yang masuk kekamar mandi harus bayar 2rb. Beda lagi
kalau mandi.
Setelah
kami bersih-bersih kami menuju ke pantai yang satu lagi yaitu pantai Drini.
Tidak lama kamipun sampai ke pantai setelah membayar uang parkir. Kondisi
pantai lebih teduh dibanding Krakal yang lebih terbuka. Area parkir yang teduh
dan juga jalan kecil menuju pantai juga teduh oleh pepohonan. Disepanjang jalan ada juga yang menjual sayur
di tepungin, udang tepung dan banyak makanan bertepung lainnya. Juga ada juga
mainan anak yang dijual yang merayu anak kami terutama Nabil.
Disini
kakak dan ami mulai bermain air dan berbasah-basah. Bahkan kakak tidur –tiduran
di pasir sambil main air. Kemudian
dilanjutkan mencari kerang bersama dengan sang adik. Semua jenis kerang yang
ditemui. Waduh ribet juga kalau mesti dibawa pulang ini kerang.
Jalan menuju pantai |
dilindungi rindangnya pepohonan |
Kamar mandi umum yang lumayan bersih (tapi ada tarif lo) |
Ikan pesut |
Ikan teri |
Hari
mendekati tengah hari dan kami ingin bergerak ke destinasi kami berikutnya
yaitu Hutan Pinus Imogiri, kemudian kami membersihkan diri dan anak-anak mandi. Mendekati jam dua belas
kami semua siap berangkat meninggalkan pantai selatan Jawa ini.
Kami
langsung berangkat menuju destinasi berikutnya, tapi tidak lama kami berkendara
menuju keluar, kami dihadapkan dengan kemacetan yang lumayan parah. Sumber dari
masalah ini sebuah tikungan patah dan lokasinya di tanjakan terjal. Kendaraan harus
bergantian keluar masuk. Sangat disayangkan untuk menuju sejumlah pantai yang
saya kira cukup banyak ini jalan untuk mengaksesnya sangat tebatas. Bahkan
jalanannya sangat sempit. Sehingga kendaraan yang keluar masuk harus
bergantian. Ditambah lagi yang masuk itu bus pariwisata yang ukuran bodinya
lumayan memakan space kalau berbelok. Hal ini membuat itinerary kami berubah
dengan drastis. Sekitar dua jam kami tertahan disana. Kendaraan jalan hanya
beberapa meter dan kemudian berhenti lama.
Akhirnya
disebuah tanjakan yang lumayan curam dan ditambah kelokan yang patah, inilah
penyebab kemacetan. Kami berhasil melewati sumber kemacetan. Saya langsung
memacu kendaraan menuju keluar dari lokasi tersebut. Kemudian kami berdiskusi
mengenai perubahan jadwal ini. Kemudian diputuskan kalau tujuan berikutnya
adalah Candi Prambanan.
Saya
langsung memacu kendaraan menuju Candi Prambanan dibantu oleh GPS dan bunda sebagai
co driver dan kedua anak kami yang biang rusuh hehehe. Untuk petunjuk arah kami
hanya bermodalkan GPS yang ada di hape, yang kadang sinyalnya kuat dan kadang
hilang. Kami mengikuti petunjuk GPS sampai akhirnya kami sampai di daerah yang
tidak kami kenal. Kami terpaksa berhenti karena perut ini sudah keroncongan.
Kami berhenti di sebuah kedai sate kambing. Kami memesan sate dan tongseng.
Untuk kami makan berempat dana yang dikeluarkan bisa dibilang murah sekali.
Saya lupa jumlahnya tapi buat satu porsi sate, dua porsi tongseng, nasi 4
piring, kerupuk, dau the manis dan dua es jeruk. Tidak sampai 70rb kami
bayarkan. Perut kami juga sudah full kembali dan siap melanjutkan perjalanan
kami.
Tempat kami makan siang |
Tongseng kambing |
Sate Kambing Muda |
Saat
itu suasana candi sangat ramai sekali dikarenakan long weekend. Saya kemudian
mengajak keluarga masuk untuk membeli tiket. Ini sebenarnya merupakan kunjunga
pertama saya juga ke candi ini. Demi mengenalkan kepada anak tentang budaya
Indonesia saya mengajak anak kesini. Saya sendiri kurang suka dengan
mengunjungi tempat seperti ini apalagi yang berhubungan dengan nanjak menanjak.
Soalnya masuk ke dalam candi harus mendaki bebatuan candi yang cukut
terjal. Tapi Alhamdulillah saya berhasil
dan Berjaya diatas candi huhuhuhu…. (ngos-ngosan).
Menuju Candi Prambanan |
Gantian yang moto |
Diatas Candi setelah berjuang keras |
Di Candi kecil |
Gak mau di photo |
Candi yang lain yang tidak bisa dirapiin |
Disamping
candi utama ada candi candi kecil yang biasa dijadikan orang untuk berselfi
ria. Saya juga meminta anak kami untuk bergaya didepan candi yang kecil. Tentu
saja harus antri dahulu soalnya masih banyak pengunjung yang akan berfoto juga
disini. Setelah mengambil beberapa gambar untuk kenang-kenangan kami. Kemudian
kami bergerak kea rah luar menuju beberapa lokasi lain yang ada disekitar
candi. Ada beberaa bangunan yang kami lewati, kemudian ada kandang rusa. Nabil
dan kakak tertarik untuk memberik makan. Ternyata makanan yang diberikan harus dibeli terlebih dahulu. Wah
bener-bener ini.
Setelah
member makan rusa kami langsung menuju tempat parkir. Sebelum menuju tempat
parkir adalah para penjual souvenir yang memang diletakkan sebelum para
pengunjung beranjak meninggalkan Prambanan. Bunda dan kakak memilih oleh-oleh
yang akan dibelikan kepada teman-teman kakak nantinya.
Member komplit |
Kapal siapa nih nyasar....... |
Ini dia si rusa |
Hari
sudah semakin sore. Selanjutnya kami rencananya akan menuju restaurant yang
lumayan terkenal di Jogya yaitu Jejamuran. Sebuah restaurant dengan konsep
makanan serba jamur. Bunda langsung mengatur GPS menuju lokasi. Kami rencanya
tidak mengambil jalan utama tapi melewati jalur alternative. Melewati
persawahan dan perkampungan yang masih hijau. Ditambah lagi suasana yang abis
hujan yang sangat sejuk menambah indahnya suasana. Jalanan saat itu masih sepi
mungkin masih banyak yang sudah pulang atau memang jalanan tersebut memang sepi
hehehehe. Jalanan yang berkelok-kelok tidak menyurutkan semangat kami. Nabil
dan kakak terus bercanda didalam mobil sewaan kami. Mendekati jam 6 sore kami sampai di sana. Restauran ini
sendiri agak masuk dari jalan besar. Jadi tidak terlihat dari jalan besar.
Koleksi Jamur di restaurant |
Menu makan mlam kami |
Ini dia namanya |
Saya
sangat takjub dengan luasnya restaurant ini dan begitu juga dengan lahan parkir
kendaraan. Untuk mendapatkan kursi kami harus mengisi daftar hadir dahulu dan
kursi dibagi berdasarkan kedatangan. Karena hari sudah sore pengunjung sudah
berkurang tapi parkiran bus masih banyak. Kami mendapatkan kursi yang ada
ditengah didekat koleksi jamur. Kami langsung memesan makanan, Ternyata ada
beberapa menu yang sudah habis. Kami menunggu sekitar 30 menit untuk
mendapatkan pesanan kami. Akan tetapi penantian itu semua terbayarkan dengan
rasa yang kami nikmati dari menu yang kami order. Walaupun semua dari jamur
tapi rasanya mantap.
Selesai
makan kami langsung menuju hotel tempat kami menginap, akan tetapi perjuangan
masih belum selesai. Kami masih menghadapi ujian terakhir malam itu yaitu
kemacetan menuju kota Jogya. Perlahan kami menuju kota dan akhirnya setelah
melewati kemacetan panjang kami samai juga di hotel. Sebelumnya saya
memberitahukan kepada teman saya yang mempunyai rental mobil ini kalau kami sedikit
terlambat. Kami berhasil mencapai hotel sekiatr jam 8 malam.
Setelah
istirahat dan mengembalikan mobil kemudian kamipun terlelap tidur. Pada saat mengembalikan
mobil saya masih berbincang-bincang
dengan om sofyan (pemilik mobil), tapi sekitar sejaman om sofyan ijin pulang.
Beliau termasuk pengusaha yang berhasil. Beragam usaha yang dilakoninya dan
istri. Perjalanan esok masih panjang jadi lebih baik kami istirahat.
Keesokan
harinya kami akan berkeliling didalam kota Jogya saja. Tujuan hari ini adalah Taman
Sari, Keraton Jogya, Belanja Bakpia dan terakhir adalah belanja batik. Untuk
transportasi kami menggunakan dua buah becak. Baru saja kami memamanggil becak
datanglah serombongan becaker menghampiri. Cukup pusing memilih yang mana akan
digunakan. Kadang saya merasa kasihan saja melihat para penarik becak yang
tidak dapat tarikan.
Akhirnya
terpilihlah dua becak yang akan kami gunakan berkeliling. Perjalanan ini kami
mulai dari Taman Sari. Kami melewati alun alun kota Jogya dan terus menuju
Taman Sari. Taman sari ini katanya adalah istana raja sebelum keratin. Disini
kami bisa melihat istana raja jaman dahulu. Untuk detail bisa di gugel aja ya
soalnya saya tidak terlalu paham. Didalam komplek ini juga tinggal para
pembantu raja. Suasana komplek sangat tenang sekali dan teduh.
didalam taman sari |
Ini buat apa ya? |
Becak yang kami pakai |
Setelah
itu perjalan dilanjutkan menuju Keraton Jogya. Disini kami berkeliling melihat
peningalan para raja-raja Jogya. Selebihnya silahkan dicari di gugel ya
informasinya….. Yang pastinya kami tidak lupa mengabadikan momen ini sebagai
kenang-kenangan.
Di Keraton Jogya |
Patung apa ini? |
Selanjutnya
adalah destinasi belanja. Diawali dengan belanja di bakpia yang tokonya
ruamenya minta ampun (sampai ga jadi beli). Kemudian lanjut ke belanja batik.
Setelah itu kami diantar kembali ke hotel kami. Kami berempat kembali ke hotel.
Sesampai di hotel saya langsung tertidur.
Tidak
lama bunda membangunkan untuk ijin ke Pasar Beringharjo. Saya sendiri lebih
memilih tidur di kamar menemani dua anak kami yang bermain-main. Jadilah bunda
berangkat shopping sendiri. Jujur saya tidak suka menemani bunda belanja.
Bosenan pengen cepet pulang saja. Setelah bunda berangkat kembali saya tertidur
dan anak kami melanjutkan permainannya. Bermain dikamar hotel adalah salah satu
hobi anak kami.
Entah
beraa lama saya tertidur yang pasti saya terbangun oleh suara bunda yang sudah
kembali ke kamar. Bunda telah selesai shopping dan membawakan makan siang buat
kami. Kami semua makan bersama dan setalah itu istirahat kemabli.
Mendekati
sore, setelah semua mandi dan rapi. Kami berangkat menuju Taman Pintar yang
berada didekat hotel kami. Saya berharap anak kami bisa belajar disana. Untuk
menuju kesana kami berjalan kaki menyusuri jalan Mayor Suryotomo kalau tidak
salah. Tidak lama kami sampai di petokoan yang banyak menjual buku-buku. Kami
masih melanjutkan perjalanan. Sesampai disana hari sudah menujukkan jam 5 sore.
Kami langsung masuk. Anak-anak langsung kegirangan, aka tetapi tidak lama
keamanan menghampiri kami dan memberitahukan kalau taman sudah tutup aduh……
Jalan kaki menuju Taman Pintar |
Toko Buku dekat Taman Pintar |
Taman Pintar |
Kaka sdang berfoto |
Dengan
muka sedih kakak dan Nabil beserta kami meninggalkan taman tersebut. Akhirnya
kami berjalan menyusuri jalan malioboro yang saat itu sangat-sangat padat. Disepanjang jalan banyak aktraksi yang
dilakukan oleh pemuda Jogya yang menarik minat pengunjung. Akan tetapi kami
merasakan tidak nyaman berada di keramaian itu. Kami kembali ke hotel
untuk beristirahat akan tetapi kami
ingin mencari makan malam dahulu. Kami terus berjalan mencari makan malam yang
khas di jalan Mataram. Penjual makanan sedikiti yang kami temui. Akhirnya
memutuskan untuk makan bakso di pinggir jalan. (Di jogya makannya Bakso yah).
Selepas
makan malam kami beranjak menuju pulang kembali ke hotel. Sepanjang jalan
mataram banyak kami temui penjual oleh-oleh. Berhubung kami sudah belanja ya
kami sekedar cuci mata saja. Selepas itu kemudian menyurusuri jalan Mataram
untuk kembali ke hotel. Sebenarnya didekat hotel ada sebuah rumah makan yang
kami liat rame. Tapi kami belum pernah kami masuki. Yaitu Sop Ayam Pak Min.
Ternyata sop ayam itu sangat terkenal menyesal sekali kami tidak menikmatinya.
Sesampai
di hotel bunda langsung berbenah dan merapikan pakaian kami kedaam tas dan
bersiap untuk tidur. Tidak terasa sudah 3 hari kami menginap dihotel ini dan
kami akan kembali ke rutinitas kami seperti biasa. Sebelum masuk kekamar kami
kembali memastikan transportasi kami ke Bandara dengan pihak hotel. Pihak hotel
mejanjiikan bahwa mereka sudah mengatur semua. Perasaan tenang menyelimuti
perasaan ini setelah menerima kabar itu.
Keesokan
harinya kami sudah rapi pada jam 5 pagi dan langsung beranjak ke front office
hotel dan ternyata tidak ada orang disana. Setelah check out kami menanyakan
kepada pihak hotel mengenai transportasi kami. Ternyata driver yang akan
mengantarkan kami tidak tersedia. Akhirnya pihak hotel mencarikan kami sebuah
taksi yang akan mengantarkan kami bandara. Sekitar 10 menit kemudian sebuah
taksi datang menjemput kami ke bandara. Perjalanan ke bandara sendiri memakan
waktu kurang dari satu jam. Bandara Adisucipto sendiri yang masih berada di kota Jogya jadi masih
dekat dari hotel sendiri.
Setelah
melakukan check ini kami langsung masuk kedalam ruang tunggu. Hampir satu jam
kami menunggu di ruang tunggu sampai kami diperbolehkan masuk kedalam pesawat.
Pesawat sedikit terlambat tapi masih bisa saya tolerir. Bunda dan anak-anak
disatu baris dan saya disebelahnya. Anak kami sangat menikmati perjalanan naik
pesawat ini.
Kakak di ruang tunggu |
Nabil lagi bengong |
Naik pesawat dulu ahhhhhh |
Jam
9 pagi kami sampai di Bandara Soekarno Hatta dan kami langsung keluar.
Berhubung kami tidak ada yang menjemput akhirnya kami naik Taksi menuju rumah
kami di Bekasi. Akhirnya kami sampai dirumah dengan selamat mendekati Tengah
hari. Alhamdulillah.
0 komentar