Kunjungan Singkat di Singapore

10:06:00 AM


Setelah kembali dari training di India. Ceritanya bisa di baca disini (klik). Saya ada rencana untuk transit terlebih dahulu di Singapore. Saya ingin menikmati dahulu kota Singapore yang hanya sering saya singgahi (wadau sering…. Baru dua kali juga). Saya sudah membuat janji dengan teman yang tinggal di Singapore kalau saya akan berkunjung ke sana. Alhamdulillah, beliau dengan senang  hati akan mengantarkan saya berkeliling Singapore walau dengan jadwal yang sangat sangat padat. Saya meminta untuk diantar berkeliling Singapore dalam waktu 7 jam saja.

Perjalanan dari Chennai tidak begitu melelahkan, karena di pesawat saya tertidur dan tidak menikmati suguhan film yang tersedia di pesawat. Saya mendarat di kota Singapore pagi hari jam 06 pagi dan langsung terus mencari wifi gratis soalnya untuk menghubungi tuan rumah. Saya  tidak punya SIM card dengan jangkauan Internasional, kalaupun bisa roaming mahalnya amit amit.
Cari Wifi gratisan dulu
Setelah mendapatkan wifi gratis saya langsung menghubungi teman tersebut dan ternyata dia telah menunggu diluar bandara. Padahal diluar masih gelap dan dia sudah menunggu tamu kebesarannya (memang besar sih orangnya). Alangkah baiknya teman saya yang satu ini. Kami dulu berkenalan saat dia training ke Indonesia dan mulai saat itu kami tetap menjalin silahturahmi dengan dia sampai sekarang. Dia sudah beberapa kali datang ke Indonesia dan saya terus menemani dia selama di Indonesia.

Setelah pengecekan imigrasi yang berjalan lancar dan cepat. Tidak banyak pertanyaan yang dikeluarkan oleh petugas Imigrasi, dan langsung saja saya berjalan keluar terminal dan tidak beberapa lama mencari lokasi dia kamipun bertemu  dan saya disambut dengan hangat. Seperti layaknya teman lama yang sudah tidak bertemu (emang lama kok ga ketemu). Saya  diajak mojok untuk menikmati sebatang rokok haduh…. Memang disini lebih tertib dibanding Indoensia yang bisa merokok dimana saja……..

Saya ditanya mau kemana. Saya menjawab kalau saya hanya ingin mengelilingi Singapore. Pokoknya sehari ini semuanya kelar. Ok, pokoknya saya mengikuti dia saja. Kemudian kami berdua naik ke area parkiran mobil dan masuk kedalam sebuah mobil Mitsubishi lawas. Mitsubishi Lance tahun 2000an sepertinya , saya tidak pernah hapal kalau mobil penumpang Mitsubishi. Dia mengatakan kalau mobil ini milik temannya dan demi saya dia meminjam mobil milik temannya. Sumpah saya jadi tidak enak hati, saya pikir dia masih memiliki mobil jadi saya ajak jalan-jalan, eh ternyata mobilnya sudah dijual. Mana dari India saya tidak membelikan oleh-oleh lagi . Soalnya oleh-oleh, sudah saya kirim dengan bagasi saya yang sudah jalan duluan ke Indonesia.

Tapi biarlah katanya demi saya apapun dilakukan hihihi. Kemudian kami langsung meninggalkan area parkir Bandara menuju tujuan pertama kami yaitu sarapan pagi di Changi Villange. Dalam perjalanan kesana saya diajak berputar-putar dahulu. Katanya Singapore akan selesai dikelilingi dalam waktu satu hari saja, soalnya Sinapore itu kecil.  Dalam perjalanan dia juga menceritakan disana banyak sekali kamera pengawas dan speed trap yang bisa membuat kita kena tilang. Bahkan ada juga speed trapnya yang portable alias bisa di pindah-pindah.
ada pesawat nyeberang

Meninggalkan bandara

Menyursuri pantai
Sebelum sampai di tujuan pertama kami berhenti dulu di pinggir pantai  entah apa namanya. Disini disediakan jalur untuk para pajalan kaki untuk jogging. Disini memang pejalan kaki dimanjakan sekali dengan trotoar yang bagus dan lebar. Inilah yang sedang ditiru oleh Jakarta saat ini. Setelah mengambil beberapa gambar kami melanjutkan perjalanan. Area ini segaris dengan bandara Changi. Sehingga kita bisa melihat pesawat yang akan mendarat dari kejauhan dan akan melewati kepala kita nantinya.
Pesawat mau mendarat

Jalur pejalan kaki

Selfie dulu
Perjalanan  menuju Chagi Village akhirnya di teruskan. Changi Villange ini seperti perumnas klender. Cuma kondisinya lebih tertata.  Disini Fendy langsung memarkir kendaraan dan kemudian kami bergerak ke samping kanan gedung utama ternyata disana banyak penjual makanan pagi. Saat itu lokasi ini juga ramai dikunjungi oleh para pengguna sepeda. Berbagai maacam ragam sepeda yang mereka gunakan.
Masih banyak yang belum buka

Tuan rumah sedang belanja sarapan pagi

Nasi lemak Singapore

Pesepeda habis olahraga makan pagi dulu

Sepeda rental
Kali ini saya memilih nasi lemak sebagai sarapan pagi saya. Semacam nasi uduk kalau di Indonesia. Akan tetapi diSingapore plus aksesoris ayam dan teri. Nasinyapun lebih gurih. Dilokasi itu  juga banyak dijual beragam macam sarapan. Mulai dari yang halal sampai yang haram tersedia disini. Saya makan dengan lahapnya, karena memang makanannya sangat enak atau karena 3 minggu selalu makan kari.
Pantainya

Changi Village 
Selesai makan, kami kemudian berjalan berkeliling taman yang ada dipinggir pantai dibelakang tempat makan tersebut. Katanya disini banyak penduduk yang melakukan kegiatan kemah disini. Kalau saya ditawarkan berkemah disana sih mending ga usah. Panah euy….. Taman dan pantai yang bersih, memang enak dijadikan tempat untuk berkemah tapi tidak untuk saya hehehe….Disebelah pantai juga ada semacam muara tempat membongkar muatan ikan.

Disekitar juga disediakan semacam rental sepeda yang disewa jam jaman. Sepertinya pembayaran pakai uang elektronik gitu sepertinya. Bisa diletakkan dimana saja kalau sudah selesai pakai.
Kota Singapore ntah dimana

Menuju Sentosa

Parkiran universal
Puas makan dan jalan pagi kemudian saya diajak kembali berkeliling ke Sentosa island. Disini saya diajak ke Universal Studio (walau sampe pintu masuk aja sih hihihihi…. ) Selepas memarkirkan mobil kami berjalan menuju Universal. Menjelang sampai saya melihat ada pintu masuk kasino. Katanya kalau orang luar masuk gratis kalau orang Singapore masuk bayar 100 dolar Singapore.
Pintu kasino.... 

Kapal pinisi

Ini dia lokasi favorit buat selfie

yang penting ambil foto 

Selfie lageeee
Akhirnya sampai juga ke pintu gerbang universal. Setelah foto-foto, yang mana pengunjung sudah panjang antri di loket pembelian tiket. Saya berasa di negeri cina karena sebagian besar pengunjungnya adalah dari Tiongkok.  Saya memang tidak masuk kedalam Universal studio ini, karena selain waktu yang terbatas juga mahal. Yang paling penting sudah berfoto di bola dunianya.
Lanjut, saya berkeliling di sekitar Universal Studio. Disana terlihat ada semacam kapal Pinisi yang sedang bersandar. Katanya itu restoran terapung.
Ini monorel bukan yah?

Ini denah Sentosa 

Lagi... lagi selfieeee

Patung singa replika
Pada jam sekitar jam 9.30 saya diajak untuk naik kereta monorel dan berkeliling Sentosa Island. Pulau ini keciiiil sekali jadi untuk pulang pergi tidak sampai 15 menit selesai mengelilinginya. Saya juga menggunakan mobil listrik untuk berkeliling ini. Sentosa island ini lebih mirip-mirip Ancol kalau di Indonesia. Banyak juga anak sekolah yang mengadakan acara trip kesana. Untuk menaiki monorel dan mobil listrik untuk berkeliling di Sentosa ini tidak dipungut bayaran. Kita hanya dipungut biaya parkir yang harganya 100rb alias 10 dolar Singapore ….. Parkir disini mahal-mahal. Untung bukan saya yang bayar.

Berbagai macam atraksi tersedia disana dan tentu saja tidak gratis hehehehe. Sebelum kembali ke mobil saya menyempatkan diri berfoto dipatung Singa raksasa yang ada di area rekreasi tersebut. Untuk berfoto di patung Singa yang muntah nanti siang jadwalnya.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kembali ke pusat kota, kami menuju ke Esplanade Park. Dari parkir mobil saya sebenarnya males keluar soalnya saat itu Singapore sedang panas-panasnya. Kami berjalan dari gedung parkir dan keluar gedung. Kami berjalan ke semacam danau dari sini  terlihat semua…. Singa muntah dewek, kapal nyasar dan juga ada kincir angin raksasa yang tampak dari kejauhan. Didalam perjalanan saya banyak mendengar orag yang berbicara dengan menggunakan  Bahasa Jawa dan sepetinya mereka TKI yag sedang libur kerja.
Perjalanan meuju Esplanade

Mau parkir mobil disana

Menu pertunjukan

Kapal nyasar dan Singa Muntah dewek

Ternyata saya masih kalah gede

Danaunya bersih dan menjadi atraksi wisata
Tidak lupa megambil gambar dari berbagai sudut.  Mulai dari Singa muntah ( Merlion), kapal nyasar atas gedung yang katanya itu adalah  hotel mahal.

Hari sudah siang dan waktu sudah menunjukkan jam 11.40 siang. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju kebun binatang dan hutan buatan yang ada di Singapore yang ada di Garden by the Bay.  Kembali saya hanya mengambil gambar saja disini. Mending liat kebun binatangnya di Indonesia saja…..
Pohon raksasa buatan

Denah lokasi yang tersedia untuk pengunjung

Selepas dari Garden by The Bay, sekarang kami menuju ke kampong Glam, semacam pemukiman muslim yang ada di Singapore. Disini juga terdapat sebuah masjid besar yang bernama masjid Sultan.  Kami berbelanja terlebih dahulu, membeli souvenir di sekitar area masjid yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Disekitar area masjid juga banyak terdapat restoran da café.  Tidak jauh dari masjid juga banyak restoran Indonesia yang menjual makanan Indonesia. Kami akan makan siang nantinya, akan tetapi kami akan melaksanakan ibadah shoat dahulu di Mesjid Sultan.
Parkir mobil lageee

Jejeran restoran disekitar mesjid

Jalan menuju Mesjid

Toko toko penjual suvenir

Mesjid Sultan

Tempat berwuduk

Bagian dalam Mesjid yang sangat nyaman

Pintu masuk Mesjid dan wanita di bagian atas
Mesjid Sultan ini adalah masjid yang besar yang ada di Singapore. Mesjid ini adalah masjid tertua di Singapore. Dimesjid ini akan dijadikan tempat wisata jika tidak masuk waktu sholat. Kalau masuk waktu sholat maka pengunjung akan diminta keluar. Mesjid ini disediakan kipas angin yang besar besara yang digantung dilangit-langit masjid. Mesjid ini sangat terawat sekali kondisinya. Dibagian belakang masjid disedikan berbagai informasi tentang perkembangan masjid.

Selesai beribah kemudian saya bergerak ke toko souvenir untuk membelikan suvernir buat kedua anak saya. Setelah memilih baju untuk anak. Pak cik Fendy langsung membayar semua kaos yang sudah saya pilih untuk anak saya. Waduh padahal tadi dimobil dia juga telah memberikan hadiah buat istri saya.

Dia tidak mau kalau saya yang membayar, dia bersikeras kalau akan membayar kaos tersebut dan menjadi kaos favorit kedua anak saya. Soalnya habis kering pake. Si penjual ternyata orang melayu dan enak berkomunikasi.

Makan siang adalah kegiatan kami berikutnya. Soalnya sudah lapar. Saya diajak untuk makan kari oleh tuan rumah. Saya bilang sudah 3 minggu saya makan makanan India, jadi saya ingin makanan yang ada rasa melayu.  Akhirnya kami makan disebuah restoran Indonesia yang ada di sekitar masjid.
Rasa makanannya sih sedang-sedang saja yang kalau dijual di Indonesia biasanya sih ga akan laku, Berhubung udah 3 minggu makan India. Rasanya enak saja tuh makanan. Saya makan rendang ala Singapore.

Terakhir sebelum berangkat saya meminta untuk diantarkan membelikan oleh-oleh untuk teman kantor. Soalnya di India, saya tidak  membelikan mereka, soalnya emang tdaik ada yang bisa dibeli.  Fendy berpikir keras dimana akan membelikan barang tersebut. Tiap sebentar dia berkomunikasi dengan istrinya dimana untuk membeli oleh-oleh. Akhirnya dia mendapatkan infomasi kalau berbelanja di Mustafa.

Perjalanan ke Mustafa kami melewati litle India yang rencananya, saya diajak makan disana. Semacam kampung Indianya Singapore. Setelah beberapa alam berkendara akhirnya kami sampai di Mustafa. Awalnya kami kesulitan dalam mecari area parkir. Selain mahal, lokasi parkir yang tersedia juga terbatas.

Awal masuk kedalam toko Mustafa saya pikir itu hanya toko kecil ternyata didalamnya terdiri dari 3 lantai dan barang-barangnya padat sekali. Kadang untuk berselisih saja susah. Segala macam barang tersedia disini, Alat kecantikan, HP, makanan dan minuman dan coklat. Disinilah saya membeli coklat  untuk teman-teman di kantor. Kalau tida ditahan-tahan bakalan saya belanja banyak tuh di Singapore.
Jelajahan saya selama 1 hari ini (sumber g-Map)

Setelah berbelanja inilah ujung  perjalanan singkat saya di Singapore, sungguh melelahkan akan tetapi menyenangkan. Teman saya menyarankan kalau mau ke Singapore hendaknya sekitar 3 hari.

Jam 3 sore kemudian saya diantar balik ke Bandara dan saya diantar sampai pitu keberangkatan. Sungguh perjalanan yang menyenangkan . Setelah beberapa lama berbincang akhirnya saya pamit dan mengucapkan terima kasih banyak atas jamuannya. Kemudian kami berpisah.
Menu di pesawat

Langit yang sangat bersih
Proses Imigrasi berjalan dengan lancar dan seperti biasa pesawat yang membawa saya ke Jakarta berjala sesuai dengan jadwal. Akhirnya saya sampai dirumah pada jam 8 malam dengan menggunakan taksi. 

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images