Pertemuan kami adakan biasanya
sekali 3 bulan dan biasanya di Taman Mini Indonesia Indah. Memang kalau Kopdar
kami tidak kami adakan sekali sebulan dikarenakan setiap keluarga sudah
mempunyai agenda masing-masing jadi kalau diadakan setiap bulan akan membuat
beban tersediri. Makanya kami bersepakat kalau kopdar diadakan setiap 3 bulan.
Biasanya pada setelah lebaran, sebelum Lebaran (saat puasa), dan per tiga bulan
tergantung kesepakatan anggota. Kami sudah mempunyai wadah komunitas di facebook dan Whatsapp. Memang kami lebih giat di Whatsapp dalam berkomunikasi.
Awalnya rencana kopdar di Bogor
ini dicetuskan dari beberapa anggota yang menginginkan penyegaran dalam
pemilihan lokasi Kopdar. Pernah juga tercetus untuk kopdar diluar kota seperti
puncak, akan tetapi sudah dua kali gagal karena kurangnya persiapan kami
sebagai panitia. Sekarang dicetuskanlah kopdar di Kebun Raya Bogor ini sebagai
kopdar untuk membahas persiapan sebelum Mudik. Alhamdulillah, kopdar diluar
kota kami terlaksana juga. Biasanya kami akan berkumpul pada jam 9 pagi sampai
selesai. Akan tetapi kopdar kali berbeda karena judulnya “Kopdar Sarapan Pagi
ala RTS”. Jadi kami akan berkumpul jam 7 pagi di Kebun Raya Bogor. Waduh… makin jauh malah makin pagi. Kopdar ini akan disponsori oleh om Werry
selaku penyedia lontong Sayur atau Lonsay….. ahay.
Minggu pagi tanggal 25 maret
2018, saya dan keluarga sudah bersiap-siap untuk menuju Bogor. Jam 6.15 kami
sudah meninggalkan rumah untuk menuju Bogor. Apadaya niat mau berangkat pagi
ternyata dompet ketinggalan. Terpaksa kami memutar arah kembali. Saya tidak
bisa pergi jauh tanpa dompet soalnya semua data diri ada didalamnya hihihihi.
Perjalanan kembali dilanjutkan
setelah dompet diambil. Kami melewati jalan Kodau dan berhenti dahulu di toko
kue untuk membeli makanan kecil untuk disantap bersama disana. Memang untuk
tiap kali kopdar selalu ada saja yang membawa makanan yang enak-enak, baik itu
dibuat sendiri atau dibeli. Kita dari RTS belum pernah mengadakan Kopdar di
Rumah makan, kita selalu mengadakan kopdar di area terbuka dan menikmati alam.
Semua makanan dibawa dari rumah oleh setiap anggota dan kami menikmati bersama.
Perjalanan menuju Bogor berjalan
dengan lancar, kendaraan dari Jakarta sudah ramai bergerak kearah Puncak. Walau
ramai kendaraan masih bisa dipacu diatas 60 km/jam.
Menunggu di rest area Sentul |
Selama perjalanan kakak dan Ami
berdua main dengan riangnya (maklum jarang diajak liburan hehehe). Mereka asik
berdiskusi berdua tentang apa saja.
Saya sebenarnya sudah
mempersiapkan untuk merekam perjalanan saya menuju bogor dengan indash camera yang ada di mobil tapi entah
kenapa. Kameranya tidak mau merekam, padahal saya mau bikin film untuk
memperlancar kemampuan saya untuk mengedit video mudik. Ya sudah lah…. Hal ini baru diketahui ketika
saya akan memindahkan hasil rekaman ke computer dirumah. Sia-sia perjuangan
saya untuk merekam perjalan kemarin.
Saat keluar dari tol bogor
kendaraan tidak seramai dibandingkan pada saat tadi di jalan tol. Karena memang
sebagian besar kendaraan memang hendak menuju puncak untuk berlibur. Keluar
pintu tol kami langsung berbelok ke kanan menuju Kebun Raya Bogor.
Harusnya masuk kesini parkir.... |
Untuk menuju pintu awal ternyata
membutuhkan waktu yang lumayan lama. Walau masih pagi, angkot-angkot di bogor
sudah mulai beroperasi dan menambah kesembrawutan kota bogor. Tenyata pintu yang harusnya kami masuki telah
terlewati (againnnnn). Akhirnya kami
terpaksa parkir di BTM bogor yang saat itu sedang mengadakan acara jalan santai.
Narsis dulu ah..... |
Ini Gunung apa yah? |
Kami melewati garis finish dari peserta jalan santai atau lari
yang diadakan oleh mall tersebut. Hanya kami yang melewati dengan baju yang
berbeda hihihihii..
Akhirnya kami berhasil keluar
dari mall tersebut dan menyeberang dengan damai (halah). Kami masih harus berjalan kaki sekitar 100an meter menuju
ke meeting point kami yang pertama di
BBIA. Sesampainya disana kami disambut oleh om Fendy yang ternyata sudah datang
duluan karena memang rumahnya di Bogor. Kemudian disusul oleh om Werry, Om Rio,
Om Wike dan Om Yoyo.
Waktu sudah menunjukkan jam 8
pagi. Memang pintu utama dari kebun Raya Bogor tidak dibuka akan tetapi kita
bisa masuk dan membeli karcis di gedung konservasi.
Pada saat kami masuk kedalam
gerbang ada tentara yang berjaga dengan senjata lengkap di depannya. Saya
terkejut dengan penjagaan seperti ini. Memang apa yang mesti dijaga oleh kedua tentara
ini. Secara didepan hanya penjualan tiket. Usut punya usut ternyata sang
presiden katanya kemaren berada di Istana Bogor entah hari minggu sang Presiden
masih disini atau tidak.
Setelah memebeli tiket seharga
14rb/ orang dan untuk anak diatas 4 tahun sudah harus membeli tiket penuh. Harga
tiket sudah termasuk karcis masuk kedalam museum Zoologi. Kami kemudian
berjalan masuk tanpa adanya pemeriksaan tiket dari petugas.
Kami mulai mencari lokasi untuk
kami berkumpul. Awalnya kami akan menggelar lapak didepan Musholla/ Mesjid .
Behubung itu area terbuka dan tidak dilidungi oleh pepohonan, maka kami mulai mencari lokasi lain. Kami terus berjalan menuju danau.
Akhirnya kami menemukan lokasi
kopdar tidak jauh dari danau dan area tempat yoga. Kami menggelar tikar dan
meletakkan makanan diatasnya. Seperti biasa kami larut dalam obrolan. Mulai
dari Politik, Mudik dan lain halnya.
Satu persatu anggota lain datang
dan ada juga yang kesulitan mencari lokasi kopdar dan bahkan mencari pintu
masuk. Mulai dari Om Zaki dan Om Fikri, om Harris, dan om Agus, om Budi, om
Anto, om Yandri dan terakhir om Mahfudz yang menyempatkan diri membawa berkah
buat kami dengan kopinya (beneran om Mahfudz enak kali itu kopinya).
Grup ibu-ibu ga kalah ramenya.... |
Sang Bapak juga lagi asik berdiskusi |
Sembari mendengar perbincangan dari para ahli jalur lintas Sumatra saya asik menikmati buah Lengkeng yang dibawa oleh para peserta. Tidak terasa hampir 1 kantong saya habiskan sendiri hihihi.
Menu tambahan |
Menu Utama incaran saya hahahaha |
Pembawa acara sedang main HP |
Ada kejadian lucu terjadi pada saat kopdar. Om Zaki yang awalnya semangat ingin mencoba jalur lintas barat kemudian berubah akibat membaca tulisan om Eko tentang jalur lintas barat. Oleh karena sang istri tidak memberikan ijin mencoba jalur tersebut. Akan tetapi seteah mendapatkan pencerahan dari om Yandri yang tahun kemaren telah mencoba jalur tersebut akhirnya sang istri bertukar pikiran. Ijin menjajal lintas baratpun keluar. Dengan semangat om Zaki meralat kembali jalur lintasnya. Sehingga pada saat itu dari 15 pelintas Sumatra yang hadir 11 diantara adalah yang akan mejajal litas barat. Bahkan om Romi yang awalya pengen lewat lintas timur berubah haluan istrinya setelah mendapatkan pencerahan dari istri om Yandri.
Foto dari dronenya om Fendy |
Om Romi malah sibuk saat om Yandri memberikan pencerahan |
Kemudian untuk next kopdar adalah
pada saat bulan puasa pada saat membagikan kaos dan stiker mudik bagi yang mau
mengambil langsung. Memang biasanya kalau sudah mendekati ajang mudik bareng
akan banyak wajah-wajah baru yang datang bermuculan..
Sedangkan hal terakhir yang tidak
lupa dibahas adalah, akan mengadakan kembali kopdar di luar kota dengan
menginap. Kali ini akan diusahakan untuk bisa terlaksana setelah dua kali
gagal. Berapa-pun keluarga yang akan datang kami akan tetap melaksanakan kopdar
di luar kota. Tujuan yang akan dipakai untuk kopdar pertama kali adalah Puncak
atau didaerah Cinangneng Bogor. Waktu pelaksanaan diharapkan pada bulan Juli atau
Agustus 2018.
Itulah diantaranya bebrapa poin
yang kami bahas pada kopdar hari itu. Pembahasan kemudian masih dilanjutkan
dengan pembahasan topik ringan lainnya. Sampai akhirnya terdegar suara adzan
sholat zuhur. Kami memutuskan kalau kopdar diselesaikan sampai disini. Memang
karena kopdar sarapan pagi maka siang seharusnya sudah bubar.
Kami mulai berbenah dan merapikan
lokasi kopdar kami. Tidak lupa kami memberikan tip kepada petugas disana yang
telah membantu kami dalam bebersih. Selesai berbenah kami semua berikut
keluarga melakukan foto bersama dengan om Fendy sebagai cameramen. Dan kemudian
digantikan saya.
Foto full team minus saya |
RTS kopdar dengan saya juga |
Setelah itu kami berpamitan
pulang, bagi yang akan pulang langsung silahkan dan sedangkan buat yang akan
menikmati kebun raya bogor lagi juga silahkan. Saya dan keluarga akan
melaksanakan sholat Zhuhur dahulu sebelum kami pulang. Kami akan bergerak
bersama-sama dengan keluarga om Rio, om Werry, om Wike menuju ke Masjid.
Jalan mau keluar |
Para pemuda harapan bangsa mau pamit |
Rangka ikan Paus di Museum |
Om Werry sedang jadi guide |
Nabil and the Gank.... (agak Blur) |
Still with his Gank |
Jenis kupu-kupunya banyak sekali.... |
Selepas masuk kedalam museum kami
mulai bergerak meninggalkan kebun raya bogor menuju ke parkiran mobil, hanya
saya yang parkirnya kejauhan di mall BTM sedangkan yang lainnya parkir di gedung
BBIA.
Kami berempat kembali berjalan menuju
mobil kami yang terparkir di mall. Tidak ada niat untuk singgah dimall ini
walau sebentar soalnya sudah badan capek.
Kami masih dihadapkan ujian saat
akan meninggalkan kota bogor, kemacetan kami alami mulai dari meninggalkan
parkiran mall sampai menuju pertigaan jalan tol. Perjalanan menuju rumah tidak terlalu macet. Kami tidak bisa masuk ke jalan tol JORR yang saat sangat ramai sekali. Akhirnya kami memutar melewati tol Jakarta Cikampek sebelumnya keluar
dulu di Cawang. Kami sekeluarga akhirnya sampai kembali dirumah pada jam 3
sore. Akhir kata sampai jumpa di kopdar RTS berikutnya.