Pengalaman Membuat Bakso Sendiri
4:04:00 PM
Pada hari libur banyak saja
kegiatan yang harus dilakukan padahal waktu yang tersedia hanya dua hari, yakni
Sabtu dan Minggu. Belum lagi ada acara
jalan-jalan yang sering diminta oleh kedua anak kami. Tapi belakangan kami ada
kegiatan baru yaitu mencoba untuk membuat makanan yang biasa dijual. Dari pada
jajan terus, mending buat sendiri siapa tahu bisa dijadikan usaha sampinan
nantinya. Kami bertekat walau gagal kita harus makan hasil karya kita tersebut
hihihihi.
Untuk mendapatkan resep sendiri
kami peroleh melalui banyak sumber. Ada yang melalui keluarga, internet
dll. Pertama kali, kami dulu membuat
resep sari kaya. Hasilnya cukup memuaskan, kemudian kami lanjutkan ke Tekwan
dan hasilnya sangat memuaskan dan begitu juga dengan resep Mie Ayam. Untuk Mie
Ayam rasa yang kami buat sangat enak (hehehe maklum buatan sendiri ya harus
dipuji sendiri). Sedangkan kali ini kami ingin mencoba membuat Bakso daging,
karena saya dan bunda termasuk orang yang suka dengan makanan ini.
Hari Sabtu malam sepulang dari
bengkel setelah melakukan service mobil kami berkumpul di ruang keluarga untuk
mendiskusikan apa saja yang haris dibeli esok hari (udah kaya mau hajatan
saja). Azra si kakak mempunyai tugas dalam hal menulis daftar belanjaan bakso
ala Padang. Daftar nya adalah:
- Daging 1 kg
- Tulang/ Gajih sesukanya
- Mie Kuning Secukupnya
- Mie putih secukupnya
- Bawah Putih
- Bawah Merah
- Tahu isi
- Cabe Rawit
- Lada
- Sawi
- Toge (bila suka)
- Tongcai (bila suka)
- Daun Seledri
Minggu Pagi selesai melaksanakan
sholat Shubuh, saya dan bunda langsung meninggal rumah untuk berbelanja
keperluan dapur untuk dua minggu kedepan.
Sekaligus kami berbelanja untuk keperluan untuk memasak Bakso.
Pertama kami berburu daging sapi
karena takut kehabisan daging yang kami incar. Kami mencari daging yang ada
uratnya sehinga pada saat makan bakso nantinya masih terasa uratnya. Kami
mendapatkan daging tersebut dengan harga Rp. 85.000/kg. Bunda sekalian membeli
lemak yang nantinya akan dijadikan kaldu untuk memasak kuah Bakso seharga Rp.
15.000,-
Selesai membeli Daging kami
langsung menuju ke lokasi penggilan daging yang berada didekat penjualan ikan
di Pasar Pondok Gede. Sebelum menggiling daging kami membeli dahulu bahan-bahan
yang akan ditambahkan nanti pada daging pada took sebelah penggilingan daging sehingga
biasa menjadi Bakso, seperti:
- Tepung Tapioka
- Bawang Merah Goreng
- Bawang Putih Goreng
- Garam
- Penyedap rasa
Kami member tahu kepada penjual
bumbu kalau kami ingin membuat 1 kilo daging dan nanti si penjual akan menakar
bumbunya. Saya sendiri tidak tahu apa saja yang dimasukkan tapi bunda memberi
tahu bahwa bahan diatas yang telah dimasukkan penjual kedalam tempat plastic yang
disediakan. Untuk semua bumbu diatas kami harus membayar Rp. 11.000,-
Kemudian kami mulai mengantri di
tempat penggilingan daging. Penggilingan
daging dan ikan di pasar ini dilakukan secara terpisah, biasanya tukang giling
daging tidak menerima pengilingan ikan. Untuk 1 kilo daging dikenakan biaya Rp.
3.000,- akan tetapi kenapa saya dikenakan Rp.5.000,- ah biar lah yang penting
projek ini harus berhasil.
Prose pengilingan sendiri
dikerjakan dalam dua tahap. Pertama daging digiling dengan menggunakan mesin
giling yang kecil. Kemudian pada waktu mencampurkan dengan tepung digunakan
mesin yang besar. Seperti menggunakan wajan yang besar. Mesin penggeraknya adalah mesin diesel dengan
pendingin air yang lumayan besar dan berisik. Mesin penggerak dan penggiling
dihubungkan dengan belt yang panjang. Jarak aatara mesin penggerak dan Mesin
penggiling sekitar 1-2 meter.
Pada pengadukan antara daging dan
tepung. Campuran juga diberika es batu. Saya sendiri tidak tahu guna dari
penambahan es ini. Tapi memang semua pelanggan tukang bakso juga ditambahkan es
batu dalam campuran daging dan tepung.
Selama saya menunggu proses penggilingan bunda pergi berbelanja lauk pauk untuk
kebutuhan kami.
Setelah selesai menggiling daging
Bunda kemudian melanjutkan belanja kebutuhan harian kami dan juga bahan untuk
membuat bakso lainnya. Sedangkan saya menunggu diarea parkir. Sekitar jam 6.30
pagi bunda selesai belanja di pasar dan kamipun mengarah pulang. Untuk keluar
dari pasar ini juga dibutuhkan kesabaran karena loket parkir yang berfungsi Cuma
1 gardu dan motor yang keluar ada puluhan. Maka tercipta antrian panjang.
Sesampai kami dirumah bunda
langsung menyiapkan air dalam periuk untuk membuat bakso. Air dipanaskan dan
saya memeriksa kekentala dari campuran daging dan tepung. Saya berpikir kalau
campuran ini terlalu lembek, maka saya berinisiatif untuk menambahan tapun ke
dalam nya. Samapai saya asa cukup saya
berhenti menambahkan tepung. Air didalam periuk sudah mulai panas. Saya mulai
mencoba mebuat bola bakso beberapa buah. Tidak beberapa lama bola daging sudah
mengambang di air. Bola tersebut saya
angkat dan langsung saya coba.
Saya cukup terkaget kaget karena
rasa daging baksonya tidak kalah dengan yang dijual. Alhamdulillah. Kemudian
dengan semangat saya meminta bunda unutk mencba dan Bunda berpendapat sama.
Sekarang tinggal satu tugas lagi yaitu cara membuat kuah yang benar.
Sedang memasak kuah (gambarnya blur hahaha) |
Bunda juga membuat kaldu dengan
menambahkan lemak kedalam rebusan air. Ini digunakan unutk sebagai kuah bakso
nantinya. Sedangkan saya selesai membuat bakso dan mempersiapkan mie, kemudian
saya memetik cabe rawit yang akan dijadikan cabe buat bakso dan sekalian
mengupas bawang putih dalam jumlah yang banyak dan juga bawang merah
sekucupnya. Untuk menegaskan wangi kuah bakso biasanya digunakan bawang putih.
Kemudian bawang merah, putih dan cabe rawit diblender (dihaluskan) secara
terpisah.
Rawit sedang di masak sebelum digiling |
Sayur dan Mie sudah siap untuk disaji |
Jujur rasa bakso yang kami
nikmati tidak kalah dengan bakso yang kami beli biasanya. Bedanya Cuma satu,
bakso yang kami buat tidak sekeras yang dijual. Entah apa yang ditambah tapi
kalau soal rasa bakso buatan kami tidak kalah rasa nikmatnya. Untuk sekilo
daging hasilnya seperti terlihat dibawah ini. Cukup buat dua kali masak kaldu.
Jadi kami sisihkan separuh untuk minggu depan.
Tujuan kami memasak ini tidak
lain untuk menciptakan kebersamaan antara anggota keluarga, soalnya anak kami
libatkan dalam proses pembuatan sehingga dapat menciptakan suasana yang lebih
harmonis diantara kami semua. Mungkin tujuan utamanya bukan hanya rasa tapi
kebersamaan yang ingin kami capai. Sayang bakso yang sudah tersaji tidak kami foto.
2 komentar
Maaf bunda, penambahan tepung nya apakah tepung teeigu atau tepung kanji?
BalasHapusKanji Bunda..... Kalau terigu ntar jadi kue....hehehehe
Hapus