Peneriman uang melalui Western Union di POS INDONESIA

12:53:00 PM

Setelah beberapa lama menjalankan usaha kecil-kecilan dan memasarkan melalui internet. Customer pun sudah lumayan banyak dari seluruh negeri, bahkan sampai dari luar negeri pun sudah ada yang ingin membeli barang dagangan saya. Saya tidak mematok bagaimana pelanggan melakukan pembayaran cash atau trasfer. Untuk pembayaran dalam negeri sebagian besar saya menerima pembayaran melalui transfer bank melalui Bank Mandiri (account milik saya) atau bank  BCA (account milik bunda ini), tapi kadang ada juga yang ingin COD. Untuk pembayaran dari luar negeri biasanya saya terima melalui Western Union karena cara pembayaran inilah biasanya yang digunakan diseluruh dunia. Tapi kadang saya juga menerima pembayaran menggunakan pembayaran yang dipilih oleh pelanggan saya. Ada pelanggan dari Singapore mengirimkan uang pembayaran melalui Pay2Home kalau menggunakan pembayaran jenis ini lebih enak sih tapi relatif lebih lama uang kita terima (sekitar 3-4 hari). Uang memang langsung masuk kerekening yang kita berikan accountnya kepada pelanggan.  Ada lagi pembayaran yang hampir mirip dengan Pay2Home tapi lebih cepat (saya lupa namanya).

Kemaren ada pelanggan dari New Zealand melakukan pembayaran melalui Western Union. Untuk itu saya ingin berbagi cerita  bagimana saya mencairkan uang dari pelanggan tersebut. Pada pertama kali saya mencairkan uang dari Western Union di Bank Mandiri. Uang yang dicairkan dapat berupa cash atau langsung dimasukkan ke rekening kita (kalo kita punya rekening di bank tersebut). Karena belakangan pencairan uang kiriman Western Union tidak lagi bisa dicairkan di bank Mandiri maka sayapun berpindah ke Pos Indonesia.

Pencairan Western Union di Pos Indonesia tidak bisa dilakukan disemua kantor Pos. hanya pada kantor Pos tertentu saja bisa dilakukan. Biasanya di kantor Pos besar saja. Kali ini saya  (9 maret 2011) mencairkannya di kantor Pos Jakarta Timur yang berlokasi di Jalan Pemuda Jakarta Timur. Berhubung saya ingin sekalian melakukan pengiriman barang melalui Pos dan pembelian barang , saya berangkat dari rumah pagi hari sekitar jam 9 pagi. Mulai saya berangkat bersama Chelsea. Kalo kesiangan berangkatnya ampun panas Jakarta  bisa bikin kaki meleleh (namanya juga naek motor). Pagi itu Rute yang ditempuh. Jati Bening – Mayjend… - …. – Buaran – Kawasan Industri Pulo gadung – Pemuda.


Kantor Pos Jl. Pemuda Jakarta Timur
Sesampai dikantor Pos tentu aja memarkir Chelsea dulu di parkiran, dan kemudian masuk ke kantor Pos. Ditanya sama petugas security.
Petugas “Mau kemana pak?”
Saya “ Mau nyairin uang pak pake Western Union
Petugas “Dari negara mana?
Saya “ New Zealand (wudih sombongnya)”
Petugas “Di loket 21, siapin foto kopi KTP
Waduhsaya lupa bawa kopi KTP. Saya bertanya lagi ke petugas dimana lokasi fotokopi. Dibilang dibelakang kantor Pos. Saya pun bergegas kebelakang kantor Pos. Sesampai disana  ternyata tempat fotokopinya tutup (apes banget). Saya bertanya lagi ke pegawai disana dan disarankan untuk fotokopi di daerah lajur di dekat pemakaman umum.

Terpaksa dengan berat hati  dengan Chelsea keluar lagi dari parkiran menuju tempat fotokopi. Ternyata lokasi lumayan jauh (kalau jalan kaki). Dua kali fotokopi KTP bolak Balik kena 500 rupiah. Satu lagi saya siapin aja buat spare  siapa tau ada lagi kiriman uang hehehe.

Setelah fotokopi KTP saya balik lagi ke kantor Pos. Berhubung jalannya kesana agak memutar, terpaksa saya melawan arah sedikit biar jarak tempuh lebih singkat (maaf ya pak Polisi).

Setelah memarkir Chelsea saya bergerak ke loket 21 lagi. Biasanya ada dua loket yang melayani pengiriman uang dengan Western Union dan wesel, tapi berhubung hari itu hari sabtu maka cuma satu loket yang buka. Saya meminta formulir penerimaan uang ke pada ibu petugas disana (berhubung yang jaga ibu-ibu, ya ibu petugas lah kalau yang jaga bapak-bapak ya saya tulis pak petugas). Nama ibunya ibu Nurfadilah (berdasarkan struk penerimaan uang). Saya diberikan formulir rangkap 3 (kalau tidak salah) untuk diisi. Saya mau meminjam pena kepada sang ibu tapi dia bilang isi di meja depan. Sesampai dimeja  sana ternyata tidak ada tersedia pena (sebenarnya ada tapi tinta tidak keluar). Setelah merogoh-rogoh isi tas, alhamdulillah ternyata ada pulpen di tas saya.

Copy Formulir Pencairan Western Union
Untuk Pengisian formulir diisi Nama depan, Nama Belakang Alamat dan nomor telepon penerima serta Nama depan, nama belakang, alamat, nomor telepon Jumlah uang dari pengirim. Yang paling penting jangan lupa untuk menuliskan nomor transfer uang alias nomor MTCN (Money Transfer Control Number). Pada halaman tersebut juga disediakan Pertanyaan tes bila sipengirim ingin benar-benar yakin kalau yag menerima uang adalah yang berhak. Biasanya pertanyaan dan jawaban diinformasikan oleh si pengirim uang. Dan jangan lupa untuk menanda tangani lembar formulir pada sisi bawahnya.

Setelah mengisi saya meletakkan formulir pada kotak yang tersedia disana dan menunggu untuk dipanggil. Tidak beberapa lama nama saya dipanggil. Ibu petugas meminta KTP asli sebagai barang bukti eh bukti keaslian data diri. Dan memminta saya untuk menanda tangani kuitansi penerimaan uang. Saya memberikan KTP asli dan beliau menginformasikan jumlah uang yang dikirimkan. Saya pun diminta untuk menunggu kembali sembari beliau mempersiapkan uangnya. Ternyata uang cashnya habis terpaksa sang ibu meminjam uang dari tetangga kerjanya.

Kuitansi Penerimaan Uang
Sekitar 5 menit menunggu nama saya dipanggil dan ibu Nurfadilah menyerahkan KTP asli, copy formulir yang tadi saya isi dan kuitansi yang saya tanda tangani.  Tak lama berselang uang kiriman pun diberikan. Rp. 872.000,- diberikan kepada saya tanpa kurang satu sen pun. Terima kasih ibu Nurfadilah dan kantor Pos yang memperlancar usaha saya.

Bagan Alir Penemrimaan Uang Melalui Western Union

Jadi Pada proses penerimaan unag melalui Wester Union adalah
  • Datangi kantor Pos atau tempat lain yang bisa mencairkan .
  • Persiapkan data dan dokumen pendukung seperti Nomr MTCN, fotokopi KTP ( yang sesuai dengan yang diberikan kepada si pengirim).
  •  Datangi loket Western Union.
  •  Isi Formulir penerimaan uang
  •  Tunggu dengan sabar
  •   Terima Uang
  •  Jangan lupa bayar parkir kalau anda bawa kendaraan
  • Gambar Bangan Alur

Sebenarnya saya ingin menceritakan lagi proses pengiriman barang ke luar negeri menggunakan EMS tapi berhubung topiknya lain maka saya menuliskan di judul yang berbeda.
Semoga Informasi ini berguna yah….

You Might Also Like

13 komentar

  1. thanks mas infonya hahaha, bahasanya kocak :D

    BalasHapus
  2. mas, setahu sy semua loket pos yg sudah online bisa bayar WU
    tapi jgn salah, ada juga loket-loket agen pos, nah yg ini belum bisa melayani WU karena agen pos itu bukan punya pt pos tapi punya swasta yg kerjasama dgn pt pos jadi layanannya terbatas

    dan dari 23 lembaga keuangan/bank yg melayani WU, hanya pt pos yang pakai sistem host-to-host dengan WU (akses langsung ke server WU di amrik sana), jadi pos bisa melayani transfer WU secara real time (H+0).. demikian, trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah biar aman kita pake kantor pos besar aja mas, soalnya pasti punya PT.POS.
      Tapi terima kash atas masukan dan informasinya semoga berguna bagi saya dan yang lain.

      Hapus
  3. Banyak terima kasih. Mase ganteng deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali. Masa sih hehehe, kan saya ga ada di foto (hihihi)

      Hapus
  4. makasih infonya sangat membantu sekali makasih banget...

    BalasHapus
  5. kalo terima uang dari pay2home itu gmn sistemnya dear ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru balik mudik. kalau tidak salah kalau pay2home uang dikirim dari luar negeri dan uang langsung masuk kedalam rekening kita di bank indonesia. jadi nantinya si pengirim akan menanya nomer rekening kita disini. CMIIW.

      Hapus
  6. Boleh Tanya? Kalau saya gg punya nama belakang gmn yah. Alias single namanya cuman (RAHMAT) gmn yah tolong infonya
    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  7. Boleh Tanya? Kalau saya gg punya nama belakang gmn yah. Alias single namanya cuman (RAHMAT) gmn yah tolong infonya
    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya ada dua kemungkinan. 1. Nama belakang dikosongkan 2. Nama Depan juga diisi di nama belakang. Mungkin untuk lebih jelasnya ditanyakan ke kantor Pos Besar terdekat pak. Supaya lebih pasti.

      Hapus

Like us on Facebook

Flickr Images