Mudik Bareng 2015 (Kaskus Road To Sumatera 2015)

4:30:00 PM

Mudik adalah kata-kata yang paling indah bagi kami sekeluarga. Saya, bunda dan kedua anak kami. Kami hanya bisa menikmati mudik sekali setahun dan untuk itu kami ingin mempersiapkan mudik ini dengan sebaik mungkin. Baik itu selama diperjalanan ataupun selama kami dikampung nantinya. Pada tahun ini bunda telah bekerja pada perusahaan yang baru sehingga cutinya pun belum full. Untuk itu kami berusaha untuk menghitung dan kalkulasi kapan kami pulang dan kapan kami balik lagi ke Jakarta eh Bekasi.

Sayapun demikian, karena telah lama bekerja di sebuah perusahaan swasta dan baru saja mendapatkan jatah cuti saya tidak mengalami masalah yang berarti. Akan tetapi tahun ini saya agak aktif mencari teman untuk mudik bareng. Tidak sengaja saya menemukan sebuah trit di Kaskus mengenai cerita orang yang mudik ke Medan. Secara aktif saya terus pantau itu trit dan komen disana. Sampai suatu kali karena saat akan mendekati puasa diangkatlah yang mau mudik bareng ke Sumatera.  Makin lama makin banyak yang gabung dan komen disana dan banyak juga yang ingin ikut untuk mudik bareng. Secara jalan di Sumatera berbeda dengan jalan di Jawa. Dari list awal hampir sepuluh orang yang akan ikut mudik kami kali ini. Untuk meramaikan suasana ada ide juga untuk membuat stiker mudik bareng Kaskus.  Tujuannya untuk lebih mengenal rekan seperjalanan waktu dijalan dan juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk lebih saling mengenal satu sama lain sebelum berangkat diadakanlah kopdar antara peserta mudik,. Kopdar ini telah disepakati diadakan 2 minggu sebelum kami berangkat mudik, dikarenakan kesibukan para peserta maka yang hadirpun sedikit yaitu hanya 4 orang yaitu om Rio, Om Ricky dan om Hendrus beserta saya. Kopdar ini sendiri diadakan di sebuah restoran cepat saji dikawasan Salemba. Sekalian ini merupakan acara berbuka bersama kami diantara Kaskuser. Disana kami bercetita tentang pengalaman mudik masing-masing. Ada pula ini merupakan perjalan pertama bagi mereka melalui perjalanan darat. Berbagai cara turing kami rangkum disana  untuk terciptanya mudik yang nyaman.

Untuk persiapan mudik sendiri kami bagi atas beberapa kategori, Persiapan kendaraan, persiapan barang bawaan, persiapan financial, persiapan diri. Untuk persiapan kendaraan, sebulan sebelum mudik saya sekeluarga telah mengunjungi dealer resmi unttuk melakukan service dan pengecekan atas kendaraan kami (sekalian bisa ngupi gratis di dealer hehehehe).

Persiapaan barang bawaan sendiri terdiri atas baran dalam mobil, barang diatas mobil, makanan kecil dan besar. Ini kami berikan tanggung jawab kepada anak tertua kami. Saya membuatkkan list awal mengenai barang-barang yang akan kami bawa nantinya. Barang mana yang didalam mobil, barang mana yang diatas mobil (karena mobil saya pakai roof box), makanan kecil yang akan kami bawa serta makan besar untuk lebih menghemat pengeluaran. Kami akan makan direstoran kalau makan yang kami bawa dari rumah telah habis. Tiap hari kami selalu mengadakan meeting untuk membahas kesiapan kami untuk mudik. Kadang saking capeknya dipaksa juga untuk meeting, dan ngomong sambil tidur dan setiap malam pula saya harus menceritakan cerita tentang pulang kampung kepada anak saya.

Untuk makan besar kami biasanya membawa 2 menu utama dan 1 menu tambahan selama kami diperjalanan yang bisa bertahan sekitar 24 jam. Untuk nasi kami bungkus dengan daun untuk memperlama masa tahannya. Sedangka untuk makanan kecil dikira-kira saja untuk 2 hari perjalanan. Biasanya Mie cup selalu tersedia di box makanan didalam mobil.

Untuk financial sendiri saya menyiapkan dana sekitar 2,5jt rupiah selama kami diperjalanan kali ini dan tentu saja dana stand by di ATM juga harus tersedia.

Dari awal telah diputuskan kalau mudik bareng kali ini adalah pada hari Jumat tangga 10 Juli 2015. Total peserta yang akan ikut adalah 13 orang yang akan mudik bareng menggunakan Jalur Tengah Lintas Sumatera. Ada juga yang menggunakan Jalur Lintas Timur Sumatera, karena saya lebih familiar dengan jalur tengah maka saya tetap menggunakan jalur ini walau lebih jauh dan agak kurang aman (kata orang-orang). Ini merupakan mudik kami ke tiga kalinya dengan menggunakan si neng ertiga. Menggunakan mobil untuk mudik jauh lebih murah menggunakan mobil pribadi dari pada naik pesawat apalagi pesawat pribadi (hehehe).

Seperti para pemudik lainnya yang mudik secara bersama-sama, kami juga menggunakan stiker untuk memudahkan diantara kami mengenal kendaraan peserta konvoi yang lain. Murni hanya satu kali kami bertemu sebelum mudik dan bahkan ada yang belum pernah bertemu satu sama lain. Kami hanya bertemu nanti di Rest Area Karang Tengah. Sedangkan stiker yang kami gunaka pada kendaraan kami adalah sebagai berikut:

Stiker Mudik kita
Tepat pada hari H, yaitu tanggal 10 Juli 2015. Semua persiapan barang telah dimasukkan kedalam mobil dan juga roof box. Saya awalnya mengalami kesulitan dalam memasang box dikarenakan hanya saya sendiri yang memasangnya. Dibutuhkan waktu 1 jam untuk memasang roofbox. Padahal 15 menit juga selesai. Sekitar jam 14.30 saya selesai packing dan anak-anak dimandikan oeh mbaknya. Selesai, saya melaksanakan sholat Ashar saya langsung berangkat meninggal rumah kami di Bekasi menuju meeting point kami di Jakarta. Perjalan kami menuju Jakarta berjalan lancar dan sampai di SPBU Shell di Jl. Jend. A. Yani jam 16.30. Setelah mengisi bensin dan mengecek tekanan angin ban saya langsung memarkir mobil kami di Parkiran SPBU tersebut. Mendekati jam 17.00 bunda datang ke mobil. Tidak beberapa lama kemudian kami meninggalkan SPBU tersebut untuk menuju Rest Area Karang Tengah Tangerang, tempat meeting point saya dengan rekan konvoi saya yang lain.

Perjalanan menuju meeting point tidak pula lancar dan tidak pula macet, kemacetan ini kadang ditimbulkan oleh Polisi yang melaksanakan Razia untuk menangkap pelanggar Lalu Lintas. Kemacetan bertambah pak…… Membutuh kan 2 jam perjalan dari A Yani menuju Karang Tengah via tol bandara. Jam 19.00 saya sampai ke Rest Area. Ada tiga titik kemacetan yang saya lalui tadi, 1 titik Polisi razia, 2 titik pintu tol. Sesampai di Karang Tengah dibutuhkan usaha yang keras untuk mencari tempat parkir dan kebetulan sekali saya menemukan ditempat jalan arah keluar Karang Tengah.

Satu persatu teman konvoi bertemu dengan saya, dan akhirnya saya mengenal sebagian besar rekan konvoi saya, seperti om Reza, Rio, Ricky, Hendrus, Ipung, Surya, Wike, Achil, Rinaldi, sapa lagi yah. Untuk Om Gusti, Siddig, Hery, Andri & Djayo berangkat belakangan. Pada saat inilah dibagikan stiker mudik ke kampung kita. Masing-masing peserta memasang stiker dibokong kendaraan masing-masing. Selesai memasang kami masih sempat ngerumpi satu sama lainnya sampai akhirnya waktu menunjukkan jam 20.00.

Setelah menyusun barisan kami mulai meninggalkan Rest Area Karang Tengah untuk bergerak menuju Merak. O iya pada konvoy kali ini kami menggunakan HT untuk memudahkan komunikasi walau ada beberapa rekan tidak menggunakannya. Sehingga kita bisa mudah berkomunikasi. Akibat kita berangkat maan dan ada kendaraan yang tidak pakai HT. Kami terputus hanya yang pakai HT yang bergabung. Kondisi jalanan yang habis diguyur hujan memperlambat kami dan juga suasana lalu lintas yang sudah mulai ramai oleh para pemudik yang menuju Sumatera.

Sesampai di gerbang tol Merak kami dari 5 mobil hanya tertinggal 3 mobil yang menggunakan HT, yang lain tertinggal. Akhirnya diputuskan kami menunggu di pelataran parkir dermaga Merak. Satu peserta konvoi grup saya mulai memasuki Merak. Akhirnya terkumpul semua dan bergerak menuju Dermaga 3. Dari awal kami telah memutuskan memilih Dermaga ini karena biasanya kapal disini besar-besar. Akan tetapi tidak semua berpikiran sama ada juga yang mengisi dermaga lain. Akhirnya turing kami terpecah, pada grup saya menjadi 7 kendaraan. Sambil menunggu kapal sandar kami ngobrol untuk menghabiskan waktu. Tapi sialnya kapal yang akan kami naik ini tidak 2 pintu masuk hanya 1 saja. Terpaksalah kami naik dari bawah dan parkir tetap diatas kapal.
Orang-orang sedang naik ke kapal


Si kakak dan Nabil in action

Si Eneng dan Box kebanggannya
Selesai memarkirkan mobil dikapal langsung aja kedua anak saya meminta untuk turun dari mobil dan jalan keliling kapal. Sedangkan kondisi kapal ada saat itu lumayan rame. Setelah kapal meninggal Merak barulah saya mengajak Istri dan Anak saya Turun. Mereka sangat senang sekali untuk berkeliling kapal dan tidak bisa diam. Saat saya bertemu dengan konvoi mereka langsung rewel minta keliling. Akhirnya dengan sukarela bunda mengajak mereka keliling. Setelah capek berkeliling, kami semua turun kekapal dan istirahat di mobil saja.

Jam 02.30 Pagi kami mendarat di tanah Sumatera dan kami bergerak menuju keluar Pelabuhan. Pada tanjakan pertama para konvoer telah menunggu. Tidak beberapa lama kemudian kami langsung jalan menuju Bandar Lampung. Kondisi jalan sudah lumayan lengang dan asik untuk memacu kendaraan. Kondisi jalan yang bervariasi dan ada yang masuh dalam tahan pelebaran. Kendaraan masih bisa dipacu diatas 80 kpj. Walau ada kejutan gelombang dijalan. Mendekati Bandarlampung Jalan sudah ada separator dan Jalannya lumayan lebar. Hampir jam 4 pagi kami sampai di Bandar Lampung. Setelah melewati bundaran kami berbelok ke Kanan menuju Lintas Tengah. Kami bertemu SPBU Pertamina pertama dan langsung masuk untuk istirahat sekalian regrouping. Tidak beberapa lama beberapa kendaraan konvoi kami juga bergabung seperti om Ricky dan Om Ade. Anak om Ade sedang sakit diare jadi dia sering berhenti, tapi die paling kenceng bawa mobilnya.

Berhubung Mushalla di sana kurang bersih jadi diputuskan untuk mencari Mesjid terdekat saja, dan saat itu Adzan Shubuh juga belum berkumandang Alangkah baiknya kami teruskan perjalanan ini. Padahal ini SPBU dua tahun yang lalu masih rame di kunjungi para pemudik kenapa sekarang jadi sepi yah????? Kami melanjutkan perjalanan untuk mencari Mesjid. Adzan Berkumandang jam 5 pagi dan tidak berapa lama kami menemukan Mesjid yang bisa dijadikan tempat Sholat Shubuh.

Kami langsung berangkat setelah melaksanakan Sholat Shubuh, akan tetapi om Ade masih tertinggal karena anaknya masih buang-buang air.  Kami berangkat menuju Meeting Point selanjutnya di Rumah makan Taruko di Kotabumi. Kondisi jalan masih sepi dan kami masih bisa memacu kendaraan sedikit kencang. Dengan semakin terangnya hari semakin banyak juga warga yang beraktifitas. Dengan menggunakan kendaraan roda dua yang kadang memperlambat laju kendaraan kami. Kondisi jalan relative bagus dan kadang bergelombang. Masih sama dengan dua tahun sebelumnya.

Sedang Istirahat di Rumah Makan Taruko Kotabumi

Om Hendrus in action

Duo bujang dan Om Ade

Stiker Terpasang di Si Eneng
Para Penjelajah Sumatera (hihihi)
Secara tidak terduga ternyata didepan kami berhenti dan kadang bergerak sedikit. Saya berkomunikasi dengan Reza ada apa ini? Pastinya dia juga tidak tau kenapa ada macet wong sama jalanya. Sedikit demi sedikit kami bergerak dan akhirnya baru ketahuan penyebab kemacetan ini. Ini disebabkan pertigaan yang menuju ke Lintas timur, ditambah lagi jembatan sebelum pertigaan yang jelek sekali. Ini yang menyebabkan kendaraan bergerak lambat dan pertigan yang menuju Lintas Timur itu juga kecil, semua kendaraan harus berjalan pelan.

Kami akhirnya sampai juga di rumah makan Taruko di Kota bumi. Sebenarnya rumah makan ini sebelum masuk ke Kota Bumi. Ternyata rekan konvoi Kaskus Road To Sumatera yang lain sudah parkir dengan rapi di parkiran rumah makan tersebut. Om Hendrus, Om Surya, Om Rio, Om Rinaldi, Om Achil sedangkan saya dan Reza datang berbarengan. Sedangkan Om ade dan Om Ricky datang belakangan. Kami berkumpul dan cerita tentang konvoi ini. Dan tidak lupa kami befoto Bersama. Karena masih pagi dan saya belum mau sarapan saya langsung bergerak menuju SPBU karena saya ga ingin di tinggalin yang lain. Setelah mengisi bensin saya dan reza bergerak pelan meninggalkan Kota Bumi menuju daerah istirahat kami berikutnya di Baturaja.
Lampung 1

Lampung 2

Lampung 3

Lampung 4

Lampung 5

Lampung 6

Selepas meninggalkan Kota Bumi kendaraan sedikit tersendat dengan adanya antrian kendaraan. Tidak jelas penyebab kemacetan itu dan katanya sih kecelakaan. Saya berpikir wah bakalan masuk malem nih ke Lubuk Linggau dan jam berapa nih masuh Lahat. Kondisi jalan waktu itu lumayan rme dan yang memperlambat kami kadang truk yang masih diperbolhkan beroperasi. Sedangkan kondisi jalan relative bagus dan kombinasi jalan lurus dan berkelok menuju Baturaja. Rata-rata bisa dapat 60kpj. Sepanjang perjalanan. Kombinasi perdesaan kadang hutan dan sawit bergantian dihadapan kita. Kelokan tajam dan jalan lurus datang bervarias sehingga tidak membuat perjalanan bosan.
Hotel langganan kami
Menjelang jam 1 siang kami memasuki meeting Point di Baturaja yaitu SPBU Bukit Indah Lestari. SPBU ini lumayan besar dan lengkap. Ada ATM, tolet, Mushalla, Mini Market dan bahkan Hotel. Hotel ini merupakan hotel langganan kami jika menuju Jawa. Karena masih siang dan belom Zhuhur kami langsung meneruskan perjalanan. Azra dan Nabil  sangat menikmati perjalanan ini. Kadang mereka berdua bercanda di kursi belakang. Kadangkala mereka berantem satu sama lain.
Kondisi jalan di Sumsel ada yang bagus ada yang jelek

Kota Muara Enim

Kota Lahat

Masih menegejar Lubuk Linggau
Demi mengejar masuk ke kota Lubuk Linggau lebih cepat saya bergerak cepat menuju kota Lahat.  Keluar kota Baturaja barulah kita dihadapkan dengan ujian yang sebenarnya. Perjalanan menuju Muara Enim dan Lahat. Mulai dari jalan yang kecil dan jelek. Sampai-sampai untuk memilih jalan yang rata saja susahnya minta ampun. Anehnya ada suatu kampung yang jalannya super jelek padahal sebelum itu bagus. Katanya itu kampung ga mau jalannya diperbaiki. Dan berbagai cerita horror lainnya muncul dari para pemudik lainnya.

Nah pas sampai di daerah yang jalannya jelek ini saya secara tidak sengaja menabrak seeokor ayam kampung. Demi menjaga keamaan keluarga saya, saya langsung tancap gas. Bunda sempat bertanya yang saya tabrak tadi itu ayam atau anak kecil. Saya pastiin kalau yang saya tabrak itu ayam, barulah bunda tenang. Tapi saya belum tenang soalnya takut diburung orang kampung minta ganti rugi. Saya terus memacu kendaraan walau kadang mobil sedikit terhempas (hehehe). Kondisi jalan disumatera selatan ini tergolong lumayan (lumayan hancur maksudnya hehehe). Tapi jalan tahun ini lumayan lebih baik dari tahun kemaren.

Kami tidak bertemu denga rekan-rekan konvoi kami. Untuk makan siang kami makan didaerah Lahat (belum masuk kota sih). Ada sebuah SPBU yang punya rumah makan dan parkiran yang luas. Saya lupa mengambil gambar restoran nya. Tiap kami pergi dan pulang kampung kami selalu berhenti untuk makan siang disini. Restoran ini merupakan restoran langganan kami untuk berhenti hehehe tapi tidak makan di restonyannya (soalnya kita bawa bekel sih…..).

Pada jam 4 sore kami masuk ke kota Lahat. Kondisini ini sama dengan kondisi ketika kami mudik pertama kali.  Dan dipastikan kami masuk lubuk linggau akan malam. Kemudian kami meneruskan perjalanan meninggalkan kota Lahat tanpa berhenti. Selepas kota lahan kita akan bertemu jalan yang meliuk liuk yang menguji kemampuan pengemudi. Dan menjelang magrib kami sekeluarga bertemu Om Ade yang mengendarai Avanza. Ini orangnya yang ngebut bawa mobilnya. Selalu terakhir berangkat tapi akhirnya pasti nyusul kami-kami rombongan turing.

Mulai dari Muara Beliti sampai ke Lubuk Linggau kami bersama turing. Kami berdua yang sampai pertama di hotel. Dan disusul oleh rekan lainya. Setelah menurunkan barang dan berbenah saya mandi dan makan malam. Setelah makan saya nonton TV dan anak-anak sangat kegirangan menginap dihotel langganan kami, akan tetapi hotel yang kami dapat kali ini kurang bagus dari biasanya. Ac ruangan kurang dingin. Tidak berapa lama setelah menonton TV saya langsung tidak sadarkan diri dan bagun-bangun waktu sudah menunjukkan jam 9 malam. Bunda bertanya mau makan pempek ga? Sumpah ini badan masih remuk tapi demi bunda saya ikut saja cieeeeee. Pertama kami mencari Pempek Familidin langganan kami. Akan tetapi restoran ini sudah tutup akhirnya kami balik arah dan mencari restoran lain. Akhirnya kami juga menemukan yang menjual Pempek. Disana kami bertemu rekan turing kami Om Rio da pasukan sedang makan pempek juga. Sewaktu kami masuk mereka selesai makan. Oh iya didekat sini juga kami membeli oleh oleh untuk kerabat kami dikampung. Soalnya dijakarta tidak mungkin kami membawa dodol (hehehe).

Sepertinya bunda kurang beruntung, soalnya setiap ditanya yang diinginkan bunda pasti habis. Akhirnya bunda memesan pempek yang tersisa saja. Kalau tidak salah pempek kulit dan adaan (kalau tidak salah). Selesai makan kami langsung pulang dan Tepar saya saudara-saudara……..
Parkir Hotel Abadi
Pagi hari kami di sambut oleh hujan deras dikota Lubuk Linggau. Sudah lama tidak mendengar suara hujan sepertinya merdu juga. Tepat jam 8 pagi kami meninggalkan hotel Abadi menuju Bukittingi. Kami mengisi kendaraan kami dengan bahan bakar Full. Kami hari ini berbaris menuju kampung kami. Kondisi jalan yang basah dan masih ramenya truk sedikit memperlambat kendaraan kami.

Sekitar jam 10 pagi sampai di Sorolangun. Seperti biasa jalan Lubuk Linggau- Sorolangun yang mulus dan Lurus sangat enak memacu kendaraan. Saya hamper say menyaksikan kecelakaan antara grup kami dengan Pajero Sport. Om Ipung yang berada dibelakang om Rio kalau tidak salah memaksakan melewati truk, tetapi didepan truk ada pajero yang juga melaju. Hampir saja terjadi kecelakaan dan Alhamdulillah Allah masih melindungi kami semua. Perjalanan kami masih aman.
Mulai perjalanan lagi

Beli BBM dulu

Konvoi masih rapi

Dulu jualannya pisang, pete sekarang batu akik

Masih rapi cooooy

Masuk Kota Bangko

Ini dimana yah

Kami sampai di Muaro Bungo  siang hari , rombongan kami sudah terpecah dua seperti biasa. Saya, Om Rinaldi dan Om Surya didepan, meninggalkan yang lain map ya om. Kami memutuskan untuk berhenti di Gunung Medan aja di Restoran Umega. Itu ditetapkan menjadi titik terakhir. Jam 2.30 sore kami sampai disana dan seperti biasa menjelang mudik dan sesudah mudik restoran ini pasti rame oleh pemudik yang bawa mobil pribadi. Kami memarkirkan kendaraan di dalam lewat jalan kecil yang hanya diketahui segelintir orang. Parkir didalam sangat nyaman sekali.
Foto di Gunung Medan
Selesai melaksanakan sholat kami semua melakukan foto-foto sebelum melanjutkan perjalanan. Saya ditinggal oleh yang lain karena saya masih makan (ga puasa hehehe). Kami disini pasti beli nasi bungkus karena nasinya disini enak. Selesai makan saya langsung kebut jalan mengejar ketinggalan saya. Kondisi jalan di Sumatera Barat lumayan bagus dan cenderung bergelombang, mungkin karena beban kendaraan yang melewati melebihi kapasitas tahan jalan. Sebagian jalan juga ada yang sedang dibeton makanya kalau sedang jalan malam berhati-hatilah.

Saya mengisi bahan bakar kembali di Sijunjung masih ada ¼ tangki lagi tapi saya tidak mau ambil resiko kehabisan bensin dijalan. Om Rio bisa saya kejar map om Rio. Kemudian yang lain sudah tidak terkejar.  Saya punya Ide kalau kita mengambil jalan pintas kekanan menuju Batusangkar. Tapi sepertinya Bunda kurang setuju. Dari jalan lintas Sumatera, akan tetapi kami semua tidak tahu kalau belok nya itu yang mana. Diputuskan kalau kami tetapi mengambil jalur regular.

Menjelang masuk Solok saya melihat mobil Om Surya langsung saja saya ikuti. Pas di depan dealer Mitsubishi Solok kami berpisah dengan Om Surya. Saat itu tepat dengan berkumandangnya Adzan Magrib. Kami terus melanjutkan perjalanan menuju Bukittinggi. Selepas Solok kami disambut oleh Danau singkarak sayang sekali kami sampainya malam shingga tidak bisa menikmati indahnya Singkarak. Namun kondisi jalan di Singkarak enak sekali licin selicin licinya…… dan pada ujung jalan ada mata kucing yang membantu pada pengemudi. Jalan adalah jalan yang paling mulus selama kami mudik. Walau penerangan kurang tapi kami tahu mana yang ujung jalannya.

Jalan agak tersendak menjelang masuk kota Padang Panjang, dikarenakan adanya truk yang keganjenan lewat . Berhubung jalan di Padang Panjang Cuma dua jalur agak susah melewati kendaraan lain jika sedang ramai. Akhirnya dengan sabar menanti kesempatan itu tiba. Tidak lama kami bisa melewati truk ganjen tersebut. Kami tidak masuk ke kota padang Panjang tapi lewat jalan anternatip supaya mempersingkat waktu.

Ketika kami masuk ke jalan raya Alhamdulillah hujan datang dengan derasnya. Saya sedikit susah melihat keluar. Terpaksa kami jalan pelan. Pelan tapi Pasti kami melewati Padang Lua, teru dan berbelk menuju Aur Kuning dan mencoba melewati Fly Over baru Bukitting dan sampai disimpang By Pass. Kami memacu kendaraan dan sekitar jam 8.30 malam Alhamdulillah kami semua sampai di Kampung Bunda. Kami semua mulai membongkar muatan didalam mobil.

Selama lebih dari seminggu kami hilir mudik Bukitinggi – Padang menikmati libur lebaran. Kami sudah harus kembali lagi Ke tanah Jawa. Kali ini nenek dan Uncuk ikut kami ke Bekasi. Sore hari kami semua sudah sibuk mepersiapkan segala sesuatu. Saya sedikit Pusing mengatur barang yang akan dibawa karena otomatis barang kami bertambanh banyak dan juga da tambahan beras. Setelah menguras otak dan tenaga saya berhasil mengatur posis barang dan saya langsung mengistirahatkan diri di kamar.  Akan tetapi masih tidak bisa istirahat kaena kondisiri rumah yang berisik (soalnya lagi banyak anak-anak).

Ditambah lagi malam para keluarga yang dating berkumpul mengantarkan kepergian kami. Sangat ramai sekali.  Kami meinggalkan rumah dikampung jam 10 malam. Renacanya kami akan bertemu denga rekan turing kami kembali di meeting poin di Restoran Umega. Kali ini kami memutuskan untuk lewat ke batu sangkar dan katanya akan menghemat 1 jam perjalanan kami. Akan tetapi tangki Bensin hanya terisi setengah terpasksa saya harus mengisi bensin terlebih dahulu. Pada saat mudik sekarang waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bahan bakar antrinya lumayan hamper setengah jam saya harus antri untuk mengisi Bahan Bakar. Padahal rekan mudik bareng saya sudah jalan dari jam 8 tadi  hiks… hiks bakal ditinggal lagi.

Selesai mengisi saya langsung tancap gas ke  arah baso untuk mengambil jalur pintas. Tetapi kami kali ini salah ambil belokan. Maka tersesatlah kami di ntah didaerah mana yang pasti itu menuju gunung soalnya menanjak terus. Kami kembali balik kanan ke jalan yang awal dan akhirnya kami berhasil menemukan jalan yang benar. Oleh karena kami jalan malam jadi jalanan agak sepi da perjalanan pun lancar. Kadang terlalu sepi malah hihihi. Kami melewati Batusangkar dan terus menuju Sijunjung. Dan akhirnya kami bertemu juga dengan jalan utama ntah itu jam berapa. Jalan pintas yang kami ambil mememang lebih pendek dan kondisi jalan bagus.

Pada malam hari perjalanan menuju Linggau sangat mengasikkan jalan yang licin dan agak sepi kita bisa memacu kendaraan agak kencang, tapi kita tidak boleh lengah sama sekali. Saya untuk mencegah kantuk menyiapkan permen karet yang saya bisa mencegah kantuk saya. Efek sampingnya sih rahang saya sakit hehehe.

Jam 5 pagi sudah sampai di Bangko. Kami masih lanjutkan perjalanan untuk mencari mesjid unstuck sholat Shubuh. Tidak berapa lama saya menemukan mesjid yang ramai dikunjungi para mudikers. Saya berhenti dan sholat bergantian degan bunda. Selesai saya sholat dilanjutkan dengan Bunda. Saya juga sekalian istirahat pagi untuk meregangkan otot setelah semalaman nyetir.

Setelah semua selesai sholat, kami melanjutkan perjalanan menuju Lubuk Linggau. Sekitar jam delapan pagi kami sampai di Lubuk Linggau dan bunda minta makan pempek Familidin. Akan tetapi lagi bunda kurang beruntung. Toko itu belum lagi buka dan kamipun melanjutkan perjalanan menuju lahat.

Kami melakukan sarapan dulu di sebuah SPBU di jalan lintas ini. Karena kami semua lapar dan terpaksa sarapan berat langsung dengan bekal yang telah kami bawa dari rumah yaitu gulai cincang dan ayam goreg untuk anak-anak.. Selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan menuju Lahat Bunda melihat kendaraan dua beriringan menggunakan Stiker mudik. Kemudian dengan cepat saya menempel kedua kendaraan itu. Ternyata itu Reza dan Siddiq. Langsung saya aktifkan HT saya siapa tahu nanti Reza sadar kalau saya ada dibelakangnya. Benar saja tidak berapa lama Reza sadar kalau saya da dibelakang dan menyapa saya melalui HT. Dia sadar karena ada roofbox dimobil saya.
Dua mobil teman konvoi

Satu lagi

Kami terus beriringan sampai Lahat dan menjelang masuk kota Baturaja saya mendapat kesempatan mendahului mereka berdua. Terpaksa saya mendahului mereka karena saya ingin buru-buru mencapai hotel karena bau badan udah mulai semiriwing…. Sekitar jam 4 sore kami sampai di Kota Baturaja dan Check in di Hotel favorit kami Hotel Bukit Indah Lestari. Kami 3 kali melakukan penggantian kamar karena tidak cocok hehehe. Hotel ini berkontur dan lumayan murah. Akhirnya kami memilih kamar yang sama dengan tahun kemaren.
Foto dari depan kamar

Foto ke arah jalan
Selesai bersih-bersih kami pergi menuju kota untuk mencari pempek apa aja yang bisa kami ketemui. Soalnya bunda lagi ngidam pempek. Kami menemukan pempek yang serba seribu. Ya sudah kami makan disini saja takut nyasar dikota orang. Selesai makan kami langsung balik ke hotel dan tidak lupa membelikan buat yang dihotel. Kami langsung istirahat. Satu persatu rekan yang lain masuk ke dalam hotel. Om rio, Om ricky, Om Ade, Reza Siddiq menginap dihotel yang sama. Tapi om Ipung dan Om Djayo lagsung tanpa menginap. Rata-rata kami balik pada malam yang sama yaitu tanggal 23 Juli 2015. Untuk biar ada waktu istirahat dirumah.

Paginya kami berangkat terpisah, ada yang subuh ada yang jam 6 ada yang jam 7 yaitu kami dan pada saya berangkat anak o made masih berenang dan om ricky masih mau sarapan. Saya langsung memacu kendaraan didaerah lampung. Didaerh Lampung kondisi jalan lumayan bagus dan enak dipacu. Sampai di Bandar Jaya kami terjebak macet yang lumayan panajang. Sepertinya ini menjadi PR bagi Pak Polisi mengatur pasar. Kemacetan sungah mengular tapi saya tidak melihat Polisi bertindak. Melewati kemacetan jalan lumayan bisa dipacu.

Kami sampai di Bandar Lampung jam 2 siang dan langsung kami makan di restoran langganan kami, akan tetapi saya melihat kalau menu di restoran ini kurang menarik. Karena saudah masuk terpaksa kami makan saya. Kami juga melaksanakan Sholat di restoran ini. Selesai Isoma kami melanjutkan perjalanan menuju Bakauheni. Perjalanan ke Bakauheni sedikit tersendat oleh banyaknya kendaraan dan mendekati Bakauheni kendaraan bisa dipacuk kencang karena lajur jalan sudah lebar lebar.
Gerbang Bakauheni

Masih nunggu antrian masuk kapal

Ni si om lama amat ambil karcisnya

Masuk lambung kapal

Antri naik ke atas

Duduk didepan mobil sambil liat sunset

Si eneng masih cantik
Sekitar jam 4 sore kami masuk ke dermaga Bakauheni dan Jam 5 sore  kapal kami Berangkat meninggalkan tanah Sumatera. Sampai tahun depan tanah sumatera. Insya Allah. Sekitar 3 jaman kami menuju tanah jawa dengan Ferry. Sekitar jam 9an kami mendarat ditanah jawa dan langsung mengarah menuju rumah di bekasi. Perjalananpun Lancar. Jam 11 malam kami sampai dirumah dengan selamat Alhamdulillah.

You Might Also Like

86 komentar

  1. klo lagi mudik lebaran bareng-bareng emang enak, klo ada apa-apa bisa saling bantu.. coba klo sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak kalau ada temen om..... kalau sendiri sensasinya yang luar biasanya...

      Hapus
    2. wahh.. puas baca tulisan yg ini sepaket full p/p...tiap mudik nuansanya beda2 dan dg rombongan yg berbeda pula, btw sya lia si om member ERCI jg yah,apa ERCI ga buat mudik bareng jg gitu?....

      Hapus
    3. Kalau ERCI kebanyakan ke Jawa om, ada yang kesumatera tapi lewat timur. Kemaren sempet ketemu ERCI juga tapi udah berlawan arah saya mau balik Om wandynya baru mau mudik hehehee. Saya pribadi kurang suka lintas timur. Entah kenapa, sekeluarga demen lewat tengah. Soalnya udah bisa ngatur ritmenya. Mungkin tahun depan saya akan mencoba lintas timur untuk mudik dan tengah balik (tetetp lintas tengah tidak tergantikan).

      Hapus
    4. lintas tengah info dr rekan forum bismania relatif aman,klo lintas timur bnyk atlit lempar batunya jd rata2 bis pake tralis alias tameng...

      Hapus
    5. Kalau ini saya baru tahu. Soalnya saya lebih senang dengan jalur lintas tengah. Pantesan saja NPM sudah kaya mobil perang. tapi saya tidak tau kalau NPM lewat mana. Jalur tenagh itu SPBU banyak, Rumah Makan besar banyak, Jalannya relatif bagus. Cuma di sesudah baturaja saja yang jelek dan harus menguji skill mengemudi kita.

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. NPM dan ALS klo ga salah lewat lintas timur om sedangkan ANS dan Gumarang Jaya lewat lintas tengah denger2 skarang juga ada lintas barat alias lewat pesisirnya sumatera yg lewat jalur ke bengkulu jd viewnya bs liat laut seperti pantura biasanya yg lewat bus SAN

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama ane mudik 3 tahun berturut naek mobil ane ga pernah liat itu mobil ANS dijalan. Kalau Gumarang, NPM ama ALS sih sering ketemu di tengah. Kalau Lintas Barat katanya sepi dan agak kecil jalannya (ane denger sih) tapi kalau mau coba-coba sih ane belum berani lewat Barat.... kaau Timur pengen coba. Udah coba sampe Palembang (banyak Jebakan Betmen). Lagi ngebut ada lobang dalem. Kemaren Adek juga lewat Timur. Katanya SPBU jarang-jarang disana.

      Hapus
    2. ans ma gumarang sekarang masuk jalur lintas timur...mereka via jambi - palembang - lsng pertigaan gerbang pelabuhan

      Hapus
    3. ans ma gumarang sekarang masuk jalur lintas timur...mereka via jambi - palembang - lsng pertigaan gerbang pelabuhan

      Hapus
    4. Pantesa ga pernah liat mereka di lintas tengah..... Tapi entah kenapa lintas tengah itu lebih menarik dari lintas timur. Kalau menurut saya pribadi.

      Hapus
  3. lebaran 2016 msh mudik ndak, kalau rencana msh mudik bisa ikutan lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah mudik..... tapi tanggalnya belum bisa dipastikan. Kemugkinan kita akan jalan dalam kelompok kecil soalnya susah mengakomodir peserta dalam jumlah besar. Banyak kepentingan.

      Hapus
  4. Assallamualikum,

    Mohon kalu pada mudik ke sumetera ( medan ) mau ikut konvoi krn baru pertama mau mudik lewat darat.
    Mohon bimbnganya para suhu lintas sumatera.

    wassallam
    Daryana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Warohmatullahi Wabarakatuh,

      Kalau mudik ke Medan seingat saya ada 3 mobil deh waktu itu. Om Rio, Om Ricky, Om Surya dan Om hendrus. Walau Om hendrus bukan di Kota Medannya. Kalau Mudik kita kemarin sih Tujuan beragam Pak. Ada yang ke Baturaja, Sumatera Barat (Sebagian Besar) dan Medan. Nah Bapak bisa ikut dengan rekan yang ke Medan. Awalnya kita berangkat Bareng sampai Bakauheni dan mungkin nanti akan dibagi dalam kelompok kecil lagi. Soalnya Pengalaman tahun kemaren susah konvoi dalam Jumlah besar. Nanti Meeting point akan kita diskusikan lagi. Yang penting kita atur dahulu jadwal cuti kita biar sama. Dan jangan lupa diasah kemampuan bawa mobilnya hehehehe.
      Pokoknya dijamin nagih Pak kalau mudik lewat darat. Saya, istri dan anak-anak saja mudik maunya naik mobil terus. Menikmati perjalanan lintas Sumatera dan Jawa itu sensasinya berbeda sekali.

      Hapus
  5. ok om sony insya Allah lebaran ini kita mudik ke solok mudah2an bisa konvoi bareng!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah om yoyo..... Emang rencananya mudik tanggal berapa om?

      Hapus
  6. Insya Allah sekitar tanggal 30 juni atau paling telat tanggal 1 juli om !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sih Insya Allah kemungkinan tanggal 1 Juli Sore setelah pulang kerja. Soalnya nunggu istri pulang kerja dulu. Tapi kalau bisa ngerayu istri pulang cepet ya lebih cepet.

      Hapus
  7. Ok om Sony mudah2an rencana kita insya Allah bisa sesuai rencana!! sehingga kita bisa sama2 mudik !!! salam buat keluarga!! Saya anggota ERCI chapter Bogor om!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah om nanti kita bicarakan lebih lanjut di media yang lain. Salam juga buat keluarga dari ane. Semoga kita bisa mudik bareng Insay Allah.

      Hapus
  8. Balasan
    1. Om Yoyo hubungi saya yah di 08128102524 biar kita saling Whats-app....

      Hapus
  9. Ok om Sony ini no saya 081808805288 !!!

    BalasHapus
  10. Dari Jogja ikut menyimak om.
    ada plan tahun ini mudik via jalur darat ke kota Padang.

    apakah mobil city car 1000cc mampu melewati jalan lintas sumatera menuju Padang mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh ane lupa perhatiin. Tapi sepertinya bisa om....Jalannya dikit kok jeleknya.

      Hapus
    2. FYI nih om Iwan n Om Sony, April 2016 kemarin ane ke Kotabumi - Lampung. Jalan yang di lalui rata rata bergelombang dan berlubang. Kudu ekstra hati hati ngelewatinya. Mungkin karena beban truk yang lewat terlalu berat. Semoga ada perbaikan menjelang mudik nanti. Terima kasih.

      Hapus
  11. Salam kenal sebelumnya. Saya Eris (081219299229), senang membaca tulisan mudik bareng ini. Apakah ada rencana mudik tahun ini ? Info info ya gan, semoga bisa bareng. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga om Eris. Rencanya sih ada om. Tapi biasanya ramenya pas puasa. Silahkan kontak ke 08128102524, nanti diaturnya gimana baiknya mudik kali ini.

      Hapus
  12. saya marissa (081385345964) ,saya juga mau mudik ke bukittinggi lebaraan.apakah ada rencana konvoi thn ini juga kah? mau donk diinfo.trims sebelumnys

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah ada ibu....rencannya ada. Kontak saja ke nomor saya diatas.

      Hapus
    2. mas iwan kalau ada rencana mudik 2016 ini kasi info ya biar bisa atur keberangkatan dari bandung, tks

      Hapus
    3. mas iwan kalau ada rencana mudik 2016 ini kasi info ya biar bisa atur keberangkatan dari bandung, tks

      Hapus
    4. Saya rencana mudik tangal 1 Juli atai 30 Juni 2016. Nanti diatur lagi saja.... kalaupun tidak bareng dengan yang lain mungkin bisa berbarengan.

      Hapus
  13. Saya Alip (081288632125), Tahun ini saya ada rencana untuk pulang ke padang kota, bisanya saya naik bus, hamdalah tahun ini ada rejeki, jadi mau bawa mobil sendiri. Bagi infonya gan kalo mau pada konvoi.trims sebelumnys

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Alip sori kelewatan. nanti saya WA yah...

      Hapus
  14. Rencana tahun ini ane mau mudik ke medan.boleh ikutan konvoinya gak om sony.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau ikut sih insya Allah sih boleh om... tapi ntar nyesuaikan jadwal kondisi dijalan yang agak sussah....Ntar kabar kabari aja... siapa tau kita bisa bareng dan ketemu temen yang ke medan juga jadi bisa barengan ama ente.....

      Hapus
  15. Salam kenal mas sony, Saya cand (082227216662), insya allah saya ada rencana untuk pulang kampung ke bukitinggi, insya allah mau bawa mobil sendiri. bila bisa gabung konvoi dengan mas sony dan rekan2 yang lain tujuan sumatera alhamdulillah.mohon infonya ya mas sony, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah Gabung kan om Chandra... Insya Allah bareng.

      Hapus
  16. Perkiraan berangkat tanggal 1 juni atau 30 juli, saya berangkat dr tangerang. Thks

    BalasHapus
  17. wah ...bersyukur nemu blog ini ...lg cari info mudik bareng ke SUMBAR (maklum baru pertama mo mudik via darat ... mohon info para suhu ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah gabung kan om Ardian.....Santai aja om nikmati perjalanan aja.

      Hapus
  18. Blog yang sangat bagus dan membantu sekali Om Sony. Terimakasih bisa ikut Kaskus Road to Sumatera 2015
    it was great. Buat rekan2 ga salah baca blog, karena yg punya blog sangat baik dalam memandu perjalanan, jam terbang udah tinggi :) (punya rekomendasi hotel dan makanan lah).

    Sayang ga bisa ikut tahun ini semoga tahun depan bisa ikut lagi InsyaAllah.

    Jangan lupa pada bawa HT rekan2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya sekeluarga bergabung dengan rekan-rekan Kaskus Road to Sumatra 2016. Pengalaman yang sangat membekas. Bagaimana kita dijalan. Walau kadang terpisah akhirnya bisa lagi menjadi re-grup di meeting point yang telah kita sepakati. It means something to me and my fams. I wonder it could be happen again this year but it is not. Thanks alot all..
      Insya Allah kita gabung lagi tahun depan.

      Hapus
  19. Hmmm mantap sekali deh sampe merinding bacanya, apalagi liat photo-photonya haduuh bener-benar bikin kangen berat pengen bejek gas mobil....!!!!

    Mudik lebaran memang sangat mengesankan, ngangenin banget deh pokoknya. Mulai 2013 saya rutin mudik setiap tahunnya, Tahun 2015 mudiknya spesial banget karena konvoy bareng teman-teman kaskus, orang-orangya bocor2 apalagi om sony, eza dan epung hehehe (tahun ini bajunya jangan ganti ya om sony) kkkkk..

    Namun yang pasti kebersamaan dan keseruan-nya tak terlupakan

    Salam (Hendrus)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau foto itu divisi dokomentasi yang bertugas om Hendrus alias istri saya. Kadang molor mulu die hahahaha....Baru kali ini saya melakukan perjalanan dengan orang yang baru dikenal dan itu mengasyikkan. Ada yang anaknya mencret.... ada yang pengen nyantai dan ada kerjanya makan mulu.. hahahah om Hendrus taulah orangnya siapa. Ada yang pengen cepet nyampe macam si Reza.
      Kalau baju akan dipake terus deh hahahaha..... Tapi ga kuat ngelawan Pajero Sportnya...
      Salam balik (sony)

      Hapus
  20. mas sony saya juga rencana mau berangkat lebaran dari bandung sekitar tanggal 30 juni atau 1 juli dari Bandung

    BalasHapus
  21. mas sony saya juga rencana mau berangkat lebaran dari bandung sekitar tanggal 30 juni atau 1 juli dari Bandung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo om bareng aja ama yang lain. Banyak yang ke Padang juga tuh..... kontak no saya diatas yah biar di WA.

      Hapus
  22. Assalamu'alaikum...seru juga pengalamannya..3 tahun terakhir saya sering pulang ke padang kl ada tanggal merah 2 hari gitu, tapi belum pernah pulang kampung lewat darat. banyak cerita seremnya apalagi bajing lonjat itu.
    pas baca pengalaman diatas ternyata seru dan menarik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap moda transportasi pasti ada plus minusnya. Sedangkan kami berusaha menjadikan kekurangan perjalanan darat menjadi kelebihan tersendiri. Mungkin sekali-sekali dicoba Mabk Nengsi menggunakan jalur darat dalam mudik dijamin lebih banyak cerita yang didapat dari perjalanan darat. Semua rasa lelah terbayarkan dengan kenikmatan dan pengalaman yang didapat... Bahkan sebelum mudik pun kita menikmati kebersamaan meeting bersama anak dan istri dalam mempersiapkan perjalanan. Pokoknya Top deh mbak.

      Hapus
  23. Ada yang pulang tanggal 23-24 ga ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. tanggal 25 aja om..bisa bareng saya.. :)

      Hapus
  24. Informasinya sangat membantu 👍 Mohon diinfo kapan jadinya mudik ke Padang/Bukittinggi.. Karena saya dan keluarga juga berniat mudik ke Bukittinggi via darat. Ini nomor hp saya 0812 856 6986.Apa bisa dibikin grup WA aja Bapak Soni Irawan, utk saling menginfokan siapa² saja yg bisa konvoi pada tgl yg sama? Terima kasih sebelumnya��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mudik ke Bukittingi tanggal 1 Juli. Sebenarnya ini sudah ada grup WA nya. nani saya coba tambahkan.

      Hapus
  25. Informasinya membantu sekali masbro, apalagi buat saya yg pertama kali mudik menggunakan mobil pribadi ke pagaralam. rencana sih brkt dari jakarta tanggal 1 pagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mending jalan tengah malem dari Jakarta Pas Habis Subuh baru jajal sumatra om....

      Hapus
    2. saya menghindari puncak mudik di merak dimana rata2 orang kantoran brkt jumat sore mas bro... makanya brkt pagi

      Hapus
    3. Maksud ane 30 Malem alias Dinihari..... Bismillah aja... Kita ga tau macet yang mana...

      Hapus
  26. oh, iyah, klo boleh tau. tiket ferry untuk mobil brp yah masbro ? itu include penumpang atau enggak ? thx. n saya baca jg, tahun ini, tiket bisa di beli di rest area 43 dan 68 tol merak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau harga tiket Ferri sekarang turun. Tahun kemarin 375rb sekarang 320rb sudah termasuk penumpang.... Kalau beruntung bisa dapat posisi yang bagus. Katanya sih tiket akan dijual di KM 43 dan 68 tapi tetap nanti antrinya sama dengan pembeli tiket normal pas masuk gerbang Meraknya. Tidak ada pintu Khusus.... Itu yang berita yang saya baca. Penjualan ini hanya untuk mempercepat proses di Merak saja.

      Hapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  29. ada yang mudik ke bukittinggi di hari lebaran tanggal 6 juli pagi kah ? rencana kami sekeluarga di hari lebaran berangkat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tanggal segitu berangkat sebagian besar pemudik sudah sampai dikampung halaman. Mudah-mudahan ada pembaca yang bisa konvoi dengan Mbak Fitri.

      Hapus
  30. kalau ada, ini nomor saya : 085775195737 - fitri - jababeka, cikarang

    BalasHapus
  31. Buat yg ada rencana tgl. 30 juni boleh dong join...saya ke bukittinggi tp kemungkinan mampir dirumah saudara di muara enim.
    Ady 085216747440

    BalasHapus
  32. Salam hangat smua ..perkenal kan saya tora ..rencana mau mudik tgl 1 juni tujuan padang kota mohon minta di gabung kan boleh nga om2 ..ini hp sya 08128679690 . Tq

    BalasHapus
  33. Salam kenal..ada yg mudik tgl 3 juli jkt ke padang ga? Ini mudik pertama kami utk jalur darat. Mohon infonya ini no kami zakaria 081808507477. Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Balik.... Yang ke Padang dan Sekitarnya mudik tanggal 1 Juli semua...

      Hapus
  34. Salam kenal Uda Sony Dan sanak yang lain. Saya berencana mudik tanggal 30 dari jkt ke payakumbuh. Ada yg jadwalnya sama ngga y? Saya lg cari kawan juga.Makasih Da Sony, blog nya Sgt membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanggal 30 kalau ga salah ada yang mudik bareng lewat lintas tengah. Mereka kumpul di KM 43. Pake Stiker Road to Sumatra. Sekitar jam 19.00. Coba aja uber kesana....

      Hapus
    2. Kalo Da sony tanggal 1 juli, kira@ jam berapa berangkatnya ya? Thanks

      Hapus
    3. Saya kemungkinan sore dari Jakarta. Sekitar Jam 3an. Mungkin singgah di rest area km 43 sebentar langsung jalan ke Merak.

      Hapus
  35. Untuk yang berangkat tgl. 1...ngumpul dmn ? jam brp?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari aja di KM 43 rest area makximum berangkat jam 19.00

      Hapus

  36. Info dari kaskus yang ane copas.

    Hi gan,

    Terimakasih sebelumnya info dari sini kemaren cukup membantu buat ane mudik

    sedikit FR mudik lewat jalan lintas tengah kemaren, Depok -Bengkulu
    Kendaraan lio matic
    - dari rumah jadinya kita berangkat jam 5 sehabis sholat subuh
    - sampe merak jam 8 karena ane balik tgl 28 jadi belum begitu rame , ferry ontime tiap jam berangkat malah kapal yang kita naik cenderung sepi cuma ada 8 mobil pribadi
    -jalanan Dari bakauheni hingga baturaja cenderung mulus dan lancar
    - sampe batu raja jam 12 malem , kita istirahat di salah satu restoran nunguin pagi
    - jam 6 lanjut jalan ke lubuk linggau , setelah baturaja jalanan cenderung sempit, daerah lahat masih banyak longsor jadi agan2 hati di daerah sini terutama ruas jalan kiri , sangat tidak rekomen pada malam hari takut lubang longsornya gak keliatan sama sekali , sama ada beberapa titik pungli ( sedikit tips kalo bisa siapin uang receh )
    - habis lahat jalanan cenderung bagus dan lancar sampe lubuk linggau , masuk lubuk linggau jam 4 sore
    - sampe rumah satu jam setelahnya

    Total perjalanan 700an km , 25 jam ( asumsi jalan santai di 60-80) karena bawa anak istri, Jalanan cukup bagus rekomen bagi agan2 yang mau mudik lewat jalur tengah, hindari perjalanan malam hari setelah baturaja , googles maps/gps cukup membantu tapi biasanya yang ditunjukin bukan jalur utama jadi cek kembali mana jalur yang banyak dilalui,
    Bensin isi full kembali setelah tinggal 1/2 , siapkan uang receh 2ribuan atau 5rbuan buat pungli terutama jalanan lahat yang masih banyak pungli

    thanks

    BalasHapus
  37. Om Sony
    Lebaran ini ada rencana mudik lagi? Klu ada tgl brp ya...mau join klu cocok tgl nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Ady,

      InsyaAllah mudik om. Kalau mau join, hubungi saja wa saya ke no saya di 08128102524. Biar diskusinya enak.

      Hapus

Like us on Facebook

Flickr Images