Selasa, 18 Juli 2017

Kopdar Road to Sumatra Community sebelum mudik (Pembagian Kaos & Stiker Mudik Bareng 2017)

Add caption
Sebelum mudik bareng 2017 kami laksanakan, yang nantinya akan dimulai tangal 16 Juni 2016 yaitu  keberangkatan grup saya yang terdiri dari 11 kendaraan (grup pertama atau pembuka).  Tujuan dari kopdar ini sendiri adalah disamping untuk membagikan kaos mudik dan stiker, juga untuk saling berkenalan dari setiap anggota mudik bareng baik  yang satu kloter keberangkatan, maupun yang tidak. Terutama bagi yang berangkatnya berbarengan jadi sudah saling kenal terlebih dahulu.

Proses pembuatan Kaos dan stiker sendiri awalnya merupakan ide dari anggota mudik sendiri supaya lebih mudah mengenal setiap anggota yang mudik bareng.  Pembuatan stiker sudah kami lakukan sejak tahun 2015, dimana itulah pertama kali komunitas Road to Sumatera memulai kegiatan  mudik bareng ini. Stiker saat itu di sponsori oleh om Ipung (terima kasih om Ipung). Sayang sekali, dua tahun belakangan om Ipung sudah tidak mudik lagi. Mau ngarep gratisan lagi ya….. hehehehe. Sedangkan pada tahun kedua dan ketiga acara mudik bareng ini berlangsung biaya pembuatan stiker dibebankan kepada peserta dikarenakan jumlah peserta yang terus bertambah.

Pada tahun pertama acara ini diselengarakan peserta yang ikut adalah cuma 13 orang dan murni adalah KASKUSer. Sedangkan untuk tahun kedua kegiatan ini diikuti oleh lebih 40 peserta yang mudik ke berbagai daerah di Sumatra (kecuali 1 ke Jawa). Kali ini peserta yang bergabung dengan komunitas Road to Sumatra adalah lebih dari 80 peserta yang bergabung. Sumber informasi yang didapat mengenai mudik bareng adalah dari KASKUS dan juga blog ini. Untuk dua tahun terakhir om Hendrus-lah yag mencetak stiker mudik bareng kami. Jadi kami mengusahakan walau kami membayar, tapi kami masih menggunakan usaha para peserta mudik yang mempunyai usaha percetakan.

 Sedangkan untuk kaos sendiri baru dibuat pada tahun kedua acara mudik bareng ini yaitu pada tahun 2016. Idenya sendiri spontan terlahir dari para peserta juga. Pada tahun itu pembuatan kaos sendiri diserahkan kepada om Mahfudz yang juga peserta mudik saat itu, yang berdomisili di Kediri. Sedangkan untuk tahun ini pembuatan kaos diserahkan kepada om Fendy yang juga mempunyai usaha sablon Kaos.

Untuk tahun ini saya lepas tangan untuk urusan kaos dan stiker yang tahun lalu saya pegang semua. Semua saya serahkan ke om Fendy.  Tahun ini saya hanya mengurus pendaftaran peserta mudik bareng Road to Sumatra 2017. Awalnya masih berharap bantuan dari pihak sponsor untuk pembuatan Kaos dan Stiker ini dan sampai waktu yang kami tentukan pihak sponsor belum juga bisa memberikan kepastian mengenai sponsorship yang akan diberikan kepada kami, maka diputuskan kami menghilangkan nama yang telah kami bawa dua tahun belakangan dari nama mudik bareng kami. Jadi kami hanya memakai nama “Road to Sumatra 2017”.
Stiker Depan Kendaraan

Stiker Belakang kendaraan

Padahal proposal kami ajukan sejak bulan Pebruari dan sedangkan Lebaran kali ini pada bulan Juni jadi masih cukup waktu untuk menunggu kabar baik dari KASKUS. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan bahkan sudah memasuki bulan puasa keputusan dari KASKUS belum juga kami terima. Terpaksa dengan berat hati kami menghapus nama KASKUS dari nama grup mudik bareng kami. Semenjak itu pula nama mudik bareng kita berjudul “Road to Sumatra”. Apapun yang akan diberikan oleh pihak Kaskus baik itu sponsor atau penolakan kami terima dengan lapang dada.

Sementara itu untuk meramaikan acara ini, saya sengaja membuat undangan mudik bareng yang saya buat di KASKUS  dan juga Blog keluarga kami. Bisa dibaca di link berikut ini (klik disini).  Semakin hari semakin banyak saja yang bergabung dengan grup mudik  ini. Mulai dari yang resmi mendaftar dengan mengisi formulir sampai dengan yang dadakan alias mepet dengan hari H. Tetap dimasukkan kedalam grup Whatsapp “Road to Sumatra”
Desain kaos kami tahun ini
Untuk pemesanan kaos dan stiker awalnya dilakukan secara online melalui goggle form yang akhirnya di take over oleh om Fendy langsung melalui jaringan Whatsapp. Untuk pembagian kaos dan stiker sendiri akan dilakukan pada kopdar terakhir sebelum kami mudik yaitu pada tanggal 11 Juni 2017 atau jika para peserta berhalangan datang maka kaos dan stiker mudik bisa dikirim ke rumah dengan cara menambahkan ongkos kirim pada transferannya.

Untuk pembagian kaos dan stiker kali ini karena dilakukan pada bulan puasa, maka berbeda waktu seperti kopdar kami sebelumnya. Kalau kopdar sebelumnya kami lakukan Pagi hari sampai Siang hari, maka kali ini kami lakukan saat siang hari sampai sore hari menjelang magrib. Lokasinya pun kami robah menjadi anjungan Sumatra Barat dari Keong Mas

Saya berangkat dari rumah setelah melaksanakan sholat Dhuzur bersama anak bungsu saya yang tidak mau meninggalkan bapaknya sendiri. Kami berdua menggunakan motor untuk menghemat waktu di perjalanan. Dari kopdar itu kami berdua akan lanjut mengikuti buka bersama dengan S3rious.
Yang datang duluan udah sibuk narsis

Ternyata benar saja, jalan yang tadinya lancar dari Jatiasih sampai Pondok Gede muacet….cet. Akhirnya saya berbelok menuju Ujung Aspal dan masuk dari jalan arteri tol. Jam 13.00 lewat saya sampai di anjungan Sumatra Barat, saya langsung memarkirkan motor di lokasi  parkir motor. Alasan pemilihan anjungan Sumatra Barat ini adalah karena walau kami Kopdar pada bulan puasa pintu pagar tidak akan ditutup walau sampai buka, karena ada adik adik yang sedang berlatih tari yang berlatih sampai malam. Jadi tidak akan di kunci nantinya.

Saya berjalan arah mesjid di anjungan. Saya bertemu pertama kali dengan om Doddy dan kemudian kami mencari tempat untuk menentukan lokasi kopdar kami nantinya. Akhirnya mengambil posisi di dekat orang menjual souvenir dibawah rumah gadang.

Ngeblurrrrrr

Peserta yang datag

Sibuknya om Fendy dikerebutin fans
Satu persatu anggota yang akan mudik datang, setelah banyak yang datang barulah kemudian om Fendy melakukan absen untuk pengambilan stiker. Satu persatu para peserta dipanggil untuk mengambil nomor mobil nantinya. Sedangkan yang lain melanjutkan pembicararaan mengenai mudik. Pokoknya hal ini tidak pernah habis dibahas.

Setelah stiker selesai dibagikan kemudian giliran kaos yang dibagikan. Pokoknya ramai acara pembagian kaos ini seperti pembagian sembako hehehe. Berhubung yang PIC om Fendy jadi saya bisa leluasa bercerita dengan yang lain. Sementara om Fendy dikerubutin oleh para pemudik yang lain.

Daftar Hadir Kopdar:
  1. Werry Desra
  2. Fyko
  3. Agoesmiko
  4. Sulham
  5. Fendi Kurniawan
  6. Dody Salman
  7. Djayo
  8. Endro
  9. Arief
  10. Kibun
  11. Sony
  12. Rizaldi
  13. Wandi hidayat
  14. Vendrianto
  15. Suandi
  16.  Nurul hasan
  17. Ady Minur
  18. Tomi Widiarto
  19. Heru Trie
  20. Heru Masbullah/ Maya

Diskusi masih berlanjut

Ada juga yang datang telat
Setelah selesai  pembagian kaos dan stiker kemudian, satu persatu persatu mulai pamit dan ada juga yang bergantian datang. Yaitu om Fyko yang datang telat dan juga Djayo. Mereka inilah teman seperjuangan yang akan menemani saya dan Nabil berbuka ala Road To Sumatra. Tidak lupa kami berfoto ria sebelum membubarkan diri d an tidak ketinggalan para urang rumah masing-masing peserta.
Ini dia Team inti Mudik Bareng 2017

Ini dia uni-uni co driver Mudik Bareng 2017

Ini dia temen Nabil
Sembari ngabuburit kami terus bercerita dengan para anggota yang lain, untuk mengakrabkan satu dengan yang lain. Sementara itu ada juga para peserta dengan keluarga yang pamit pulang. Terakhir yang pulang adalah om Kibun yang juga mengendarai motor ke Taman Mini. Semantara kami berempat masih tinggal dan setia menunggu waktu Magrib. Sembari menunggu waktu berbuka om Fyko dan Djayo berbelanja menu berbuka di supermarket terdekat (hahaha) dengan mengajak anak saya.
Sebelum om Kibun ijin pulang
Menu berbuka kami kali ini adalah, gorengan, kue dari minimarket serta teh kotak serta air mineral. Sederhana dalam kebersamaan. Tahun lalu kami hanya bertiga yang berbuka disini, Alhamdulilah sekarang ada Djayo.
Sendiri menunggu berbuka

Nunggu buka udah kaya orang berantem
Menu berbuka dan menu utama
Selepas kami berbuka dengan menu ala kadarnya kami melaksanakan ibadah sholat Magrib di mesjid dekat kami berkumpul. Saat itu ada insiden lucu, Djayo menggunakan celana pendek  dan akan mengambil sarung ke dalam mobil tapi dilarang om Fyko. Ada kok di mesjid ujarnya. Pas setelah mengambil air wudu ternyata tidak ada kain sarung disana dan terpaksa Djayo menggunakan bawahan dari mukena cewek yang membuat Nabil tertawa terpingkal-pingkal.
Dua teman berbuka kami
Selesai kami melaksanakan sholat kami bergerak menuju mobil dan kami berpisah di pintu pagar anjungan Sumatra Barat. Kami akan bertemu kembali di Kopdar yang akan datang, Insya Allah.

9 komentar:

  1. kok nggak dipotret om Djayo nya waktu sholat??? Just kidding

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa yang moto om orang sholatnya berjamaah. Baru ambil kamera itu kain udah dilepas ama Djayo.

      Hapus
    2. untung udah dilepas kainnya wkwkwkwk

      Hapus
    3. Tapi Nabil ngakak om Djayo.... hehehe... Tahun depan kita Kopdar lagi di sana sambil ngobrol asik.

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Sama-sama... terima kasih sudah berkunjung ke Blog kami.

      Hapus
  3. Om gimana cara gabung atau masuk grub RTS ?? Terima kasih

    BalasHapus