Ada yang kurang pada kopdar Road
to Sumatra kali ini. Menjelang Bulan Puasa akhirnya kami mengadakan kami
mengadakan kopdar kami yang keempat kalinya Alhamdulillah kami mengadakan
kopdar rutin setian 3 bulan sekali. Jadi selain sesama perantau kami juga tetap
menjalin tali silahturahmi diantara sesama perantau walau kami tidak dalam
keadaan mudik.
Seperti biasa lokasi telah di
tetapkan seperti biasa yaitu di lapangan Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah.
Untuk waktu juga seperti biasa yaitu jam 9.30 pagi sampai setelah makan siang.
Seperti yang sudah saya ungkapkan diatas tadi, kalau kopdar kali ini seperti
ada yang kurang yakni kehadiran bunda di tengah kami. Bunda saat ini masih
dirawat di rumah sakit dan Alhamdulillah sudah berangsur-angsur membaik.
Ada beberapa team inti yang
berhalangan hadir akan tetapi masih ada anggota baru yang siap meramaikan
acara. Om Yoyo, Om Wike, Om Eko, semua berhalangan hadir dalam kopdar kali ini.
Akan tetapi om Wike masih tetap menyempatkan diri datang menjenguk bunda di
rumah sakit.
Minggu tanggal 21 Mei 2017 pada
jam 09.00 pagi kami bertiga (saya, Amy dan kakak tanpa Bunda) berangkat meningalkan (rumah untuk menuju Taman Mini.
Seperti biasa bunda memberikan petuah panjang lebar kepada saya agar lebih
perhatian kepada anak-anak disana nantinya.
Kami berangkat menuju ke Taman Mini
menggunakan sepeda motor dengan pertimbangan lebih effisien dari segi waktu dan
biaya. Kali ini kami tidak membawa makanan karena chef Bunda lagi terkapar
dirumah sakit. Jadi kami hanya membeli makanan ringan, yang kami
beli di mini market di sepanjang jalan menuju lokasi kopdar.
Sekitar jam 09.30 kami sampai di
Taman Mini setelah membayar 26rb rupiah untuk tiket masuk kami bertiga plus
sepeda motor. Saya langsung menuju ke
Parkiran motor Keong Mas.
Pada saat itu juga berlangsung
manasik haji dari sebuah tour and travel yang saya tidak tahu namanya. Saya
langsung menuju lapangan yang biasa kami berkumpul. Ternyata disana sudah ada
lapak anak-anak sekolah yang juga melaksanakan rekreasi bersama.
Saya memutuskan untuk memindahkan
parkiran motor ke lokasi yang lebih dekat dengan lokasi kami berkumpul, dimana
saya masih bisa melihat keberadaan motor saya.
Saya terus melihat apakah ada
tanda-tanda kedatangan anggota team Road To Sumatra. Ternyata om Fendy sudah
datang duluan beserta keluarga. Kami langsung mencari lokasi yang akan kami
jadikan homebase kami hehehe. Yang
paling penting lokasinya harus teduh. Tikar langsung digelar sedangkan saya
sekeluarga numpang ditikar om Fendi (maklum tidak bawa tikar dan makanan)
Satu persatu anggota datang.
Beberapa diantaranya belum saya kenal. Om doddy, om Fikri, Om Arief, om
Rizaldi, om Sulhan adalah diantaranya. Tapi hal ini tidak membuat kami menjadi
kaku dalam membicarakan topik yag akan menjadi hangat dalam satu bulan
mendatang yaitu mudik mengarungi lintas Sumatra.
Om Doddy, om Kibun, om Werry serta saya |
Om Fikri paling kiri sedang ambil gambar sedang diskusi |
Om Fendy sedang sibuk dengan bisnisnya |
Nabil dan si kakak langsung
lengket dengan teman barunya, walau diawal mereka tampak saling tidak bertegur
sapa.
Para bapak-bapak larut dalam
topik andalan kami sedangkan para ibu juga sibuk dengan topik pembeicaraan
mereka. Kali ini kami membahas tentang kaos yang akan dijadikan kaos mudik kami
yang antinya dibuat oleh om Fendy. Sponsorship
yang sedang diusahakan dan kondisi jalan lintas Sumatra.
Akhirnya setelah melaksanakan
kewajiban kami sebagai umat muslim, yaitu sholat dzuhur, kami langsung beranjak
ke agenda utama yaitu santap siang. kami menyantap hidangan yang telah dibawa
oleh masing-masing keluarga. Om werry yang telah menemukan patai goreng balado
plus ikan bada, om kibun dengan cubadak gulai yang mantap rasanya. Om Sulhan
dengan menu yang belum pernah kami temukan selama ini yaitu mie …… (lupa
namanya). Ada yang bawa kerupuk kulit, rakik dan berbagai macam makanan
lainnya. Hal ini yang membuat kami berbeda dengan yang lainnya. Ini menambah
rasa persaudaraan kami sesama perantau.
Ini dia acara yang ditunggu-tunggu |
Menu yang dibawa dari rumah keluar semua |
Maaf ya kalau sudah makan lupa daratan (nah itu dia yang namanya om Rizaldi) |
Ini dia menu incaran saya |
Man behind the menu |
Setelah berjuang dengan peluh,
dan menghabiskan semua menu yang tersedia. Para bapak-bapak melanjutkan
pembicangan dengan para pejuang lintas lainnya sembari para ibu berbenah.
Akhirnya kopdar ini ditutup
dengan aksi poto bersama para pejuang lintas Sumatra dan tidak lupa juga para co driver yang juga mempunyai peranan
penting nantinya.
Ini dia dari Ki-Ka: om Kibun, saya, om Fikri, om Werry, om Fendy, om Doddy, om Sulhan dan om Arief. om Rizaldi mana ya??? |
Para pendamping wanita minus Bunda |
Om Chandra yang sudah duluan dan masih setia dengan stiker 2016 |
Setelah bersalam-salaman kami
semua membubarkan diri dengan damai (halah kaya demo aja). Menuju rumah masing-masing, tentu saja beberapa keluarga masih ada mempunyai rencana yang lain. Sementara saya langsung
menuju rumah untuk langsung bergantian menjaga bunda di Rumah sakit.
mantaf om. mie nya nama mie gomak...
BalasHapusMakanya lupa baru kali itu denger nama itu mie jadi lupa hehehehe
HapusAsyiikk
BalasHapusmantap om... mudik kali ini...
HapusBunda nya sakit apa om? Moga cepat sembuh ya..
BalasHapusSaya lagi sibuk mengamankan pasukan (aka anak2) om sony, waktu foto foto
BalasHapusPantesan hilang dari peredaran... Tangal 30 besok datang yah...
Hapus